Bak yang
digunakan untuk pendederan ikan kerapu dapat berupa bak beton, fiberglass, bak kayu dilapisi plastik
atau akuarium. Ukuran bak dapat
bermacam-macam dan biasanya dapat menentukan kepadatan dan ukuran benih yang
akan ditebar. Hal yang harus diperhatikan adalah kemudahan dalam pengaturan aerasi
dan pengelolaan air pada bak tersebut.
Jadi bak harus dilengkapi dengan pipa pemasukan dan pipa pengeluaran
air. Bak yang digunakan untuk pendederan
kerapu ini dapat berbentuk bulat atau empat persegi panjang.
Salah satu
gambaran bentuk bak yang digunakan untuk pendederan kerapu adalah bak beton
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 1,2 m x 4 m x 0,8 m yang dapat
diisi air sekitar 2,5-3,5 m3. Pada bak ini dapat ditebar 2500-3500
ekor benih kerapu yang berukuran 1.5–3 cm
atau dengan padat tebar sekitar 1 ekor/liter. Pada salah satu sisi
panjang bak pendederan ini dilengkapi dengan pipa PVC ¾ inci sebagai saluran
aerasi. Pipa saluran aerasi diberi
lubang sebanyak 4 buah dengan jarak antar lubang dibuat sama. Selang aerasi
yang digunakan berdiameter 1/16 inci, setiap selang aerasi dilengkapi dengan
batu aerasi dan pemberat. Jarak batu
aerasi dengan dasar bak sebaiknya 5-10 cm.
Pada bak
beton tersebut dibuatkan saluran pemasukan untuk memasukkan air dari bak
tandon, dapat berupa pipa PVC berukuran ¼ inci yang dilengkapi dengan keran. Disamping itu disalah satu sisi bagian yang
lain dibuatkan saluran pengeluaran yang terbuat dari bahan pipa PVC dengan diameter 2 inci yang dilengkapi
pula dengan keran. Dasar bak dibuat
miring 2-3% ke arah pembuangan.
|
Sebelum
benih ditebar, bak pemeliharaan dan peralatan yang akan digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu. Bak pendederan disiram dengan desinfektan berupa
larutan kaporit 100-150 ppm pada seluruh sisi bagian dalam bak dan didiamkan
selama 24 jam.
Penyiraman dengan kaporit ini untuk mempermudah pekerjaan membersihkan
dasar dan dinding bak dari kotoran yang menempel. Setelah itu bak dan peralatan disikat dan
dibilas dengan menggunakan air tawar sampai bau kaporit hilang, kemudian
dikeringkan selama sehari. Kegiatan pembersihan ini bertujuan pula agar semua
organisme yang menempel atau bakteri di dinding bak dan peralatan lainnya
mati. Setelah bersih, bak diisi air laut
dan diaerasi selama 2 hari sebelum digunakan.
SUMBER:
Sumantadinata K., 2003. Modul Penyiapan Bak dan Air Pendederan Kerapu
Bebek. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta.
REFERENSI:
Akbar, S. 2001.
Pemilihan Lokasi Budidaya Pembesaran Kerapu Macan (Ephinephelus
fusacogutattus) dan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) di Karamba Jaring
Apung. Balai Budidaya Laut Lampung. Lampung
Aslianti, T., Wardoyo, J.H. Hutapea, S. Ismi, K.M.
Setiawati. 1998. Pemeliharaan Larva
Kerapu Bebek (Cromileptes altivalis) dalam Wadah Berbeda Warna. Jurnal
Penelitian Perikanan Pantai, Vol. IV, No. 3: 25-30.
SEAFDEC Agriculture Department. 2001. Pembudidayaan dan Manajemen Kesehatan Ikan Kerapu. APEC, Singapore dan SEAFDEC, Iloilo.
Philiphines.
Sunyoto, P. dan Mustahal. 2002. Pembenihan Ikan Laut
Ekonomis: Kerapu, Kakap, Beronang. Penebar Swadaya, Jakarta.
No comments:
Post a Comment