Monday, 23 November 2015

MEMBANGUN JARINGAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN




1.1.   Pengertian Jaringan Pemasaran
Untuk lebih memahami tentang konsep pasar dan jaringan pasar, dapat dilihat pengertiannya menurut berbagai sumber sebagai berikut:
1.   Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar).
2.   Menurut Kotler (2005) pemasaran  adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
3.   Menurut Elia (2009) kebanyakan produsen tidak menjual barang-barang secara langsung kepada pengguna akhir, diantara mereka ada sekelompok perantara yang melakukan berbagai fungsi. Perantara ini menetapkan satu jaringan pemasaran yang terdiri dari organisasi-organisasi atau individu yang saling bergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.
Sehingga jaringan pemasaran dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari individu-individu dan/atau organisasi-organisasi yang bekerja sama untuk memperkuat posisi tawar-menawar dengan pembeli dan memenangi persaingan pemasaran.

1.2.   Model Jaringan Pengembangan Usaha
Berbagai jenis jaringan usaha dalam pengembangan usaha perikanan dapat berbentuk antara lain:
1.   Jaringan Produksi
Kegiatan sebuah jaringan untuk mengoordinasikan perencanaan dan pengembangan produksi, serta memperbaiki proses produksi. Menggabungkan keahlian khusus masing-masing usaha membentuk produk baru, peralatan, sistem produksi, dan membuat produk unggul yang memiliki daya saing.

 2.   Jaringan Pemasaran
Bekerja sama untuk memperkuat posisi tawar-menawar dengan pembeli dan memenangi persaingan pemasaran.
3.   Jaringan Pelayanan
Kelompok kecil bergabung dalam pembiayaan jasa tertentu: pelatihan, informasi, teknologi, manajemen konsultasi atau jasa konsultasi ahli, misalnya: pelatihan bersama.
4.   Jaringan Kerjasama
Kerjasama pembelian, peningkatan tenaga kerja, pengembangan produksi dan kerjasama produksi, kerjasama penjualan dan pemasaran.
5.   Memecahkan Tantangan dengan Jaringan Usaha
Tantangan berupa terbatasnya akses terhadap jasa profesional: konsultasi Manajemen, Akuntansi, Penelitian Pasar, dan konsultasi lainnya. Terbatasnya untuk memperoleh informasi pasar, akses untuk memperoleh modal, terbatasnya memperoleh kontrak besar karena kekurangan sumberdaya vital dan terbatasnya kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan lain yang masuk ke pasar lokal.
6.   Jaringan Antarkelompok Usaha, Swasta, dan BUMN
Jaringan kerjasama dibidang harga dan mutu pelayanan, sistem pembayaran, cara pengepakan, pengiriman barang, pemasaran, pembelian bersama, permodalan, pengadaan barang, dan bidang lainnya.
Dalam rangka mengoptimalkan dan mengatasi masalah kekurangan permodalan dan pengembangan usaha, maka pengembangan jaringan perlu ditingkatkan melalui:
a.   Jaringan usaha yang akan menghubung-hubungkan sentra usaha dan anggotanya ke dalam suatu jaringan yang berbasis teknologi informasi  demi terbentuknya jaringan pasar domestik dan antara sentra-sentra usaha (kelompok dan gabungan kelompok perikanan).
b.   Suatu jaringan yang diusahakan untuk siap bersaing dalam era global dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang relatif modern sebagaimana dimiliki perusahaan swasta yang besar.
c.    Jaringan usaha harus didukung oleh jaringan telekomunikasi, pembiayaan, usaha dan perdagangan, advokasi, usaha, jaringan saling ajar, serta sumber daya lainya seperti jaringan hasil riset dan teknologi berbagai inovasi baru, informasi pasar, kebijakan, dan intellijen usaha yang adil dan merata.
d.   Jaringan usaha akan menghimpun para pelaku usaha dan usaha lainnya di dalam jaringan yang terhubung secara elektronik (Sumber: http://blog-ilmuonline. blogspot.com/2012/05/jaringan-usaha.html).

1.3.   Teknik Membangun Jaringan Pemasaran
Karakteristik wirausaha yang harus dimiliki dalam pengembangan jaringan usaha pemasaran sebagai: berikut:
A. Jaringan Kerja (Net Worker)
Keberhasilan kita menjadi entrepreneur sejati adalah sangat tergantung pada jaringan dan mitra bisnis kita. Oleh karena itu, membangun jaringan mengembangkan aliansi dan kemitraan bisnis merupakan kebiasaan yang harus senantiasa kita kembangkan. Kita maklumi manusia dalam kehidupannya selain sebagai makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial yang tidak terlepas dari hidup berdampingan dengan orang lain, artinya setiap manusia sejak lahir sampai mati membutuhkan orang lain. Perselisihan yang sering terjadi sebenarnya disebabkan orang itu tidak saling mengerti. Kenapa tidak saling mengerti? karena mereka tidak saling kenal. Mengenal orang lain dikaitkan dengan seorang wirausaha yaitu dapat digunakan sebagai teman/mitra, tenaga kerja, pembina, konsumen, atau juga harus diwaspadai karena selain itu manusia akan menjadi pesaing.
B. Banyak Teman (Friends)
Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Pada barang dengan kualitas yang sama, orang lebih memilih membeli dari temannya walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal, dari pada membeli dari orang lain. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, dan membantu menolong pada kita pada masa sulit.
C. Kerjasama (Cooperative)
Kerjasama merupakan suatu alat dimana keuntungan wirausaha dapat ditingkatkan dengan menolong dirinya sendiri melalui pertolongan bersama dengan motto kerjasama untuk semua. Tujuan kerjasama ini untuk meningkatkan pendapatan masing-masing pihak. Mitra adalah temuan tanpa kesenjangan, artinya jarak kemitraannya tidak memisahkan satu dengan yang lain. Dalam dunia usaha kemitraan sering diartikan sebagai saling melengkapi satu dengan yang lain dalam bingkai kesejajaran di segala bidang.




SUMBER:


Bangs Jr., David H. 1992, “The Market Planing Guide”,USA, Dearborn Publishing Group,inc.
Bygrave,WD. 1994,The Portable MBA in Entrepreneurship.: New York ,John Willy & Sons.
Elia W. E., dan Yulianti Y., 2009. Manajemen Pemasaran - Designing and Managing Value Networks and Channels. Program Pasca Sarjana – Magister Manajemen. Universitas Trisakti, Jakarta.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PERENCANAAN%20USAHA.pdf
http://blog-ilmuonline.blogspot.com/2012/05/jaringan-usaha.html
Hudoyo M.W. dan Razi F., 2009. Modul Penyusunan Aturan Pengelolaan Keuangan Kelompok. Modul Pelatihan pendampingan pemberdayaan masyarakat PNPM Mandiri-KP Tahun 2009. Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Hudoyo M.W. dan Razi F., 2009. Modul Perencanaan Usaha. Modul Pelatihan pendampingan pemberdayaan masyarakat PNPM Mandiri-KP Tahun 2009. Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Purnama R. dan Razi F., 2011. Modul Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Pelaku Utama Perikanan. Modul Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Perikanan Ahli. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Razi F., 2014. Pembinaan Manajerial Kelompok; Sebuah Langkah Sederhana, Urgensi dan Efektif. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan – BPSDMKP, Jakarta

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...