Monday 10 January 2011

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

A.    Gambaran Umum
Prosedur pemberian kredit dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari bagaimana tujuan bank tersebut serta persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing.

B.    Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh perbankan pada umumnya tidak jauh berbeda. Perbedaannya terletak pada persyaratan yang ditetapkan dan pertimbangan masing-masing.
Prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut:
1.    Pengajuan berkas-berkas
Pengajuan proposal kredit hendaklah berisi antara lain: (a) latar belakang perusahaan/kelompok usaha; (b) maksud dan tujuan; (c) besarnya kredit dan jangka waktu; (d) cara pengembalian kredit; dan (e) jaminan kredit.
2.    Pemeriksaan berkas-berkas
Untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika belum lengkap atau cukup, maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka permohonan kreditnya dapat dibatalkan.
3.    Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam.
4.    On the Spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasilnya dicocokkan dengan hasil wawancara I.
5.    Wawancara II
Merupakan bagian perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.
6.    Penilaian dan analisis kebutuhan modal
Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka menilai kebutuhan kredit yang sebenarnya.
7.    Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya.
8.    Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit.
9.    Realisasi Kredit
Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.
10.    Penyaluran/Penarikan
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit.
11.    Penilaian Kredit
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali.
C.    Penyusunan Proposal Kredit
Proposal kredit pada dasarnya hampir sama dengan studi kelayakan, namun pembahasannya tidak mendalam dan tidak menyeluruh seperti pada studi kelayakan. Proposal kredit, biasanya aspek yang ditonjolkan adalah aspek pemasaran dan analisis keuangan. Untuk usaha mikro atau kecil (untuk skala tertentu) cukup membuat proposal saja. Sedangkan untuk usaha kecil dan skala menengah keatas harus menyusun Studi Kelayakan.
Keuntungan yang akan diperoleh jika mampu menyusun proposal adalah: a) kreditur akan memprioritaskan pinjaman; b) memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar; c) mendapat penghargaan jika usaha menjadi besar dan teladan; dan d) mempunyai relasi yang lebih luas.
Daftar isi proposal kredit ke Bank, antara lain adalah:
1.    Tujuan Pengajuan Kredit
Memaparkan tujuan pengajuan dan penggunaan fasilitas kredit dengan mencantumkan secara jelas dan terperinci berapa plafon kredit yang diminta, jangka waktu, suku bunga dan provinsi yang diajukan.
2.    Latar Belakang Usaha
-    Legalitas usaha
-    Bidang usaha
-    Kapan usaha didirikan dan dijalankan
-    Struktur perusahaan
-    Komposisi modal
-    Kapasitas produksi
-    Susunan pengurus dan pemegang saham
-    Jumlah dan komposisi karyawan
-    Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen perusahaan
-    Dan lain-lain
3.    Aspek Pemasaran
-    Spesifikasi produk (keunggulan komparatif, pricing dan kualitas produk)
-    Tingkat persaingan dan market position pada industri tersebut
-    Tingkat kebutuhan pasar
-    Darimana dan dalam bentuk apa bahan baku diperoleh calon debitur
-    Siapa saja pelanggan/rekanan utama dan supplier-supplier utama
-    Berapa besar kuantitas, harga dan frekuensi pembelian bahan baku dan cara pembayarannya.
-    Berapa besar omzet usaha per hari/bulan.
-    Siapa saja pesaing utama
-    Dan lain-lain
4.    Analisa Pola Usaha
-    Trend perkembangan usaha
-    Tingkat penawaran dan permintaan pasar atas produk
5.    Aspek Keuangan
-    Analisa laporan keuangan 3 tahun terakhir dari neraca, laba rugi dan laporan arus kas
-    Analisa laporan keuangan (proyeksi neraca, laba rugi dan arus kas dengan jangka waktu yang dipersamakan dengan jangka waktu kredit (analisa project cash flow atau performance cash flow)
-    Analisa rekening Koran/tabungan (analisa rekening Koran/tabungan dari seluruh account yang dimiliki oleh calon debitur untuk periode 3-6 bulan atau sesuai kebutuhan)
-    Analisa rasio keuangan, yaitu: likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan rentabilitas
-    Dan lain-lain.
6.    Source Of Payment (SOR) – Sumber Pengembalian
Dari kapasitas usaha akan ditilik kemampuan pembayaran pokok dan bunga, apabila permohonan pengajuan fasilitas kredit disetujui.
7.    Second Source Of Payment (SOR)
-    Kondisi jaminan dan aspek hokum jaminan
-    Marketabilitas jaminan

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...