BAB I. PENGENALAN DINAMIKA KELOMPOK
A.
Pengertian Dinamika Kelompok
- Pengertian
Dinamika
Dalam Santoso (2004)
dijelaskan bahwa; dinamika berarti tingkah laku warga yang satu
secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi,
dinamika berarti adanya interaksi dan interpedensi antara anggota kelompok yang
satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota
dengan kelompok secara keseluruhan.
Dynamic is facts or concepts
which refer to condition of change, expecially to forces.
Keadaan ini dapat
terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok(group spirit)
terus-menerus berada dalam kelompok itu. Oleh Karena itu, kelompok tersebut
bersifat dinamis, artinya setiap saat
kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
- Kelompok
Individu
sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan yang menurut A. Maslow dikenal sebagai:
a) kebutuhan fisik; b) kebutuhan rasa aman;
c) kabutuhan kasih sayang; d) kebutuhan prestasi dan prestise, serta e) kebutuhan untuk melaksanakan
sendiri.
Dilain pihak,
individu memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut diatas, namun
potensi yang ada pada individu tersebut terbatas sehingga individu harus
meminta bantuan kepada individu yang lain yang sama-sama hidup dalam satu
kelompok.
Dalam keadaan
seperti itu, individu berusaha mengatasi kesulitan yang ada pada dirinya
melalui prinsip escapism, artinya salah satu bentuk pelarian diri dengan
mengorbankan pribadinya dan mempercayakan pada orang lain yang menurut
pendapatnya memiliki sesuatu yang tidak ada pada dirinya. Bentuk penyerahan
diri seperti ini mengakibatkan timbulnya perasaan perlunya kemesraan didalam
kehidupan bersama. Artinya, kehidupan kelompok itu berkembang dengan baik.
Dengan keadaan
seperti diatas, beberapa ahli mencoba memberikan pengertian apa yang disebut
kelompok.
a.
W.Y.H.
Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu
dengan yang lain.
b.
Kurt
Lewin berpendapat bahwa:
The essence of a
group is not the similarity or dissimilarity of its members but their
interpendence.
c.
H.
Smith menguraikan:
“kelompok adalah
suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk
berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.
Kelompok atau grup
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan manusia, dua orang atau lebih dengan
pola interaksi yang nyata dan dianggap satu kesatuan. Interaksi tersebut
bersifat relative tetap, dikarenakan mereka mempunyai kepentingan, sifat atau
tujuan yang sama dan saling tergantung atau ada ikatan diantara mereka
Dari uraian diatas kelompok mempunyai cirri-ciri :
a. terdiri dari dua orang atau lebih
b. berinteraksi dan saling ketergantungan satu sama lain
c. mempunyai tujuan yang sama
d. melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Bentuk-bentuk kelompok bisa antara lain dapat berupa: kelompok sosial dan
kelompok tugas, kelompok formal dan kelompok informal kelompok primer dan
kelompok skunder, kelompok terbuka dan kelompok tertutup.
- Dinamika
Kelompok
Dinamika
Kelompok merupakan suatu kelompok yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara
jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang
dialami (Purnawan, 2004).
Dari Uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang teratur
dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis yang jelas
antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, antara anggota
kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang
dialami secara bersma-sama.
B.
Persoalan dalam Dinamika Kelompok
Didepan telah
disebutkan pengertian dinamika kelompok secara jelas yang ditarik atas dasar
berbagai pendapat para ahli, baik dari ahli psikologi, ahli sosiologi, dan ahli
psikoklogi social sehungga pengertian ini menjadi lebih sempurna.
Dari pokok
pengertian dinamika kelompok dapat ditarik berbagai persoalan yang menjadi
objek studi dinamika kelompok. Lebih lanjut secara ringkas dapat disebutkan
bahwa persoalan dinamika kelompok adalah semua gejala kejiwaan yang disebabkan
oleh kehidupan bersama dalam kelompok yang face to face.
Ruth Benedict
menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok dapat diuraikan
sebagai berikut.
- Kohesi/persatuan
Dalam persoalan
kohesi akan dilihat tingkah laku anggota dalam kelompok, seperti proses
pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok, dan
sebagainya.
- Motif/dorongan
Persoalan motif ini
berkisar pada interes anggota terhadap kehidupan kelompok, seperti kesatuan
berkelompok, tujuan bersama, orientasi terhadap kelompok, dan sebagainya.
- Struktur
Persoalan ini
terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan hubungan antar
anggota, pembagian tugas dan sebagainya.
- Pimpinan
Persoalan pimpinan
tidak kalah pentingnya pada kehidupan kelompok, hal ini terlihat pada bentuk -
bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, sistem kepemimpinan, dan sebagainya.
- Perkembangan
kelompok
Persoalan
perkembangan kelompok dapat pula menentukan kehidupan kelompok selanjutnya, dan
ini terlihat pada perubahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada
dalam kelompok, perpecahan kelompok, dan sebagainya.
C.
Pentingnya Mempelajari Dinamika Kelompok
Beberapa alasan pentingnya
mempelajari dinamika kelompok, antara lain adalah sebagai berikut:
- Individu
tidak mungkin hidup sendiri didalam masyarakat.
- Indvidu
tidak dapat pula bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya.
- Dalam
Masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat
terlaksana denan baik. Hal itu bisa terjadi apabila dikerjakan dalam
kelompok kecil.
- Masyarakat
yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja
dengan efektif
- Semakin
banyak diakui manfaat dari penyelidikan yang ditujukan kepada
kelompok-kelompok.
BAB II. UNSUR-UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
Kelompok harus bisa
produktif, harus bisa menghasilkan sesuatu, bermanfaat bagi anggotanya. Agar
kelompok produktif, kelompok harus dinamis. Untuk bisa dinamis, unsur-unsur
dinamika sebagai kekuatan kelompok tersebut harus terpenuhi. Unsur-unsur
dinamika kelompok tersebut adalah :
A.
Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok
dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas
dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut
diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok
dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya bertentangan, b) sebagian
bertentangan, c) netral, d) searah dan e) identik. Dengan demikian bentuk
hubungan ”a” tidak menguntungkan dan bentuk ”d” adalah yang paling baik
B.
Struktur Kelompok
Struktur kelompok
adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok sesuai posisi
dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai/mendukung tercapainya
tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu :
- Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada
seluruh anggota, komunikasi yang tidak lancar akan menimbulkan ketidakpuasan
anggota, pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
- Struktur Tugas Atau
Pengambilan Keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan, peranan, dan
posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok ikut
berpartisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus semakin kuat.
- Struktur Kekuasaan atau
Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan
selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan
(kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok
- Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam struktur
kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran interaksi memerlukan
sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran
interaksi antar anggota.
C.
Fungsi Tugas
Fungsi tugas adalah
segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan.
Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi menyenangkan,
dengan kondisi yang menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini dapat
terpenuhi. Kriteria yang dipergunakan pada fungsi tugas ini terpenuhi atau
tidak adalah terdapatnya:
- Fungsi memberi
informasi
Dengan kondisi yang menyenangkan gagasan yang muncul dan penyebarannya
kepada anggota lainnya akan berjalan dengan baik
- Fungsi koordinasi
Dalam kelompok fungsi koordinasi ini sangat diperlukan untuk mengatur
berbagai pola-pola pemikiran/tindakan agar terjadi kesepakatan tindakan.
- Fungsi memuaskan anggota
Semakin anggota merasa senang dan puas, semakin baik kekompakan kelompok.
- Fungsi berinisiatif
Kelompok perlu merangsang dari semua anggota untuk bisa memunculkan banyak
inisiatif, makin banyak muncul inisiatif makin kuat dinamika kelompok
- Fungsi mengajak
untuk berpartisipasi
- Fungsi menyelaraskan
D.
Mengembangkan dan Membina Kelompok
Mengembangkan dan
membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok,
kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan
- Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok
ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok dari para anggotanya akan
tinggi.
- Tersedianya fasilitas
- Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar
para anggota bisa ikut aktif berperan
- Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini
digunakan sebagai acuan anggota kelompok bertindak.
- Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik
untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
- Berjalannya proses sosialisasi. Untuk
mensosialisasikan adanya anggota baru adanya norma kelompok adanya
kesepakatan, dan sebagainya
E.
Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok
menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok, hal ini dapat
berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan.
Terdapat enam faktor
yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
- Kepemimpinan
Kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat menetralisir
setiap perbedaan.
- Keanggotaan
Kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok.
- Nilai Tujuan
Kelompok
Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin
kompak.
- Homogenitas Angota
Kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan harus
merasa sama, merasa satu.
- Keterpaduan
Keiatan Kelompok
Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting.
- Jumlah Anggota
Kelompok
Pada umumnya, bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih
mudah kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar.
F.
Suasana Kelompok
Suasana kelompok
adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang ada dalam
kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima,
saling menghargai, saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi suasana kelompok adalah
- hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung
adalah hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan;
- kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan
berpartisipasi, berkreasi akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi; dan
- lingkungan fisik
yang mendukung.
G.
Tekananan pada Kelompok
Tekanan pada
kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang dapat
menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk
mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur akan
dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.
H.
Efektifitas Kelompok
Efektifitas kelompok
adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam mencapai
tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan,
anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok
merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
BAB III. KERJASAMA DALAM MEMBANGUN KELOMPOK DINAMIS
A. Tahapan Perkembangan Kelompok
Kelompok yang dinamis tidak dapat diwujudkan dengan mudah, karena merupakan
rangkaian dari perkembangan yang bertahap dan terus berkembang sesuai dengan
perkembangan manusia sebagai anggota kelompok.
Menurut Richard (1999), tahapan perkembangan kelompok adalah sebagai
berikut:
1. Menetapkan arah (drive)
Dalam tahap ini kelompok harus memfokuskan pada misinya dan membuat garis
besar strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan, prioritas dan
prosedur kerja serta peraturan bagi kelompok.
2. Bergerak (strive)
Dalam tahap ini peran dan tanggungjawab anggota kelompok ditetapkan dengan
jelas. Dalam tahap ini beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh bijaksana
bersama dengan seluruh anggota kelompok, sehingga seluruh permasalahan dapat
dihadapi dengan arif dan bijaksana.
3. Mempercepat gerak (thrive)
Dalam tahap ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktivitas secara
maksimal. Dalam memecahkan masalah menggunakan umpan balik dari sesama anggota,
manajemen konflik, kerjasama dan pembuatan keputusan yang efektif. Penguasaan
terhadap wilayah secara cepat dan efektif dengan daya tahan yang tangguh.
4. Sampai (arrive)
Dengan kerjasama kelompok yang kompas, maka kelompok akan mencapai
keberhasilan dengan mengatasi semua kendala-kendala yang ada, akhirnya mencapai
prestasi yang luar biasa. Namun apabila dalam tahap ini, kelompok belum
mencapai keberhasilan, idealnya dilakukan peninjauan kembali dengan
melaksanakan konsulidasi upaya misalnya berkoordinasi secara maksimal.
Disamping itu perlu meninjau kembali sasaran-sasaran yang telah ada, masih
relevan atau tidak.
B. Membangun Rasa Kebersamaan Kelompok
Tahapan-tahapan dalam membangun kelompok yang dinamis seperti tersebut
diatas akan berjalan dengan baik,
apabila anggota-anggota kelompok mampu membangun rasa kebersamaan secara
efektif. Untuk membangun rasa kebersamaan secara didalam suatu kelompok, maka
setiap anggota kelompok harus mampu untuk menerima keragaman anggota kelompok.
Oleh karena itu dalam suatu kelompok harus memiliki anggota dengan
karakteristik yang berorientasi pada opini, berorientasi pada persamaan, serta
berorientasi pada tujuan (Pranoto dan Suprapti, 2006).
1. Berorientasi pada opini
a. Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis, akan mengarahkan pada
tindakan yang tidak mengutuk orang lain;
b. Memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan mengisyaratkan agar
orang lain memberi posisi istemewa pada gagasannya;
c. Saling meminta ide dari anggota kelompok yang lain, bukan berorientasi pada
gagasan perorangan; dan
d. Tidak hanya memfokuskan pada idenya sendiri, tetapi menginvestigasi
pendapat orang lain.
2. Berorientasi pada persamaan
a. Anggota kelompok yang berorientasi pada persamaan melihat keragaman sebagai
suatu keunggulan. Perbedaan yang dimiliki dapat dipakai untuk mengecek setiap
sisi, sudut, puncak dan dasar suatu masalah;
b. Mengandalkan pada semua anggota; dan
c. Kepercayaan kepada anggota kelompok untuk meningkatkan produktivitas.
3. Berorientasi pada tujuan
a. Anggota kelompok yang berorientasi pada tujuan kelompok kecil/tim
kemungkinan akan konflik disebabkan oleh keunikan masing-masing kelompok;
b. Keseluruhan anggota kelompok nerorientasi pada tujuan yang sama;
c. Anggota kelompok mengakui bahwa masing-masing anggota kelompok memiliki
tujuan, dan ada kemungkinan tujuan tersebut bertentangan dengan tujuan
kelompok; dan
d. Keunikan anggota kelompok yang muncul segera dapat diatasi, tidak dibiarkan
melahirkan masalah baru.
No comments:
Post a Comment