Monday, 24 February 2014

BUDIDAYA IKAN HIAS CORYDORAS


I.  PENDAHULUAN
Corydoras merupakan salah satu jenis  ikan  hias  air  tawar  yang  banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan   hias   air   tawar,   juga    dapat dimanfaatkan   sebagai   bahan   baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Seiatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini    dikenal    mudah    pembudidayaannya bahkan dapat dilakukan pada skala rumah tangga,  karena  cara  budidayanya  yang relatif sederhana dibandingkan dengan ikan lain   dan   siklus   pemeliharaan   untuk mencapai ukuran pasar relatif singkat.

II.  CIRI MORFOLOGI
Bentuk tubuh pendek dan gemuk. Punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut. Kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tuiang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.
Ikan ini dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan yang cocok untuk jenis ikan ini adalah : pH 6 s/d 8, suhu 21,5 s/d 28° C dan hardness 2 s/d 25 ppm.

III.  PRASARANA DAN SARANA
Dalam pemeliharaan ikan corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat yaitu :
  1. Induk  ikan  corydoras  betina  dan jantan.
  2. Wadah pemeliharaan berupa :
-        Bak pemeliharaan induk jantan dan   betina   secara   masal, sekaligus     sebagai     tempat pemijahan atau  akuarium yang berukuran 60 X 40 X 40 cm.
-        Bak pemeliharan larva dan benih secara masal.


  1. Pakan
-        Pakan induk berupa cacing tubifex atau  chironomous  serta  jentik nyamuk.
-        Pakan  larva  berupa  nauplii artemia
-        Pakan untuk pembesaran ikan corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex.

IV.  KEGIATAN OPERASIONAL
A.  Pemeliharaan Induk
Ikan    corydoras    mulai    dapat dipijahkan  minimal  pada  umur  delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva    nyamuk    yang    baik    untuk perkembangan telur.  Selain itu karena corydoras bersifat "bottom feeder" maka ikan  ini   lebih   responsif   pada   jenis makanan  seperti  cacing  tubifex  atau chironomus.
Cara      termudah      untuk membedakan jenis kelamin ikan corydoras adalah dengan melihat bentuk tubuh yang akan terlihat pada saat ikan corydoras mencapai ukuran calon induk. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo. Bagian belakang insang meruncing hingga ke  ekor.  Tubuh  lebih  langsing   dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip   dorsal   ikan   jantan   terlihat   lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.

B.  Pemijahan
Pemijahan  ikan  corydoras  dapat dilakukan secara masal di bak semen, bak fibreglass    atau     akuarium    dengan perbandingan induk betina : jantan =1 : 2 atau 1 : 3. Penggantian air dilakukan setiap hari  untuk  menjaga  kualitas  air  media pemijahan.
Corydoras   mempunyai   karakter bertelur  dengan  menempelkan  telurnya pada suatu substrat seperti :  lempengan kaca, potongan pralon, ubin keramik atau batu     lempeng.     Ikan     corydoras mengeluarkan  telurnya  secara  parsial, sehingga  setiap  hari  dapat  ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200 s/d 350 butir telur.  Selanjutnya substrat yang dipasang diambil  untuk  ditetaskan  pada  wadah penetasan telur.

C.  Penetasan Telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium. Telur akan menetas selama empat hari. Pada media pemeliharaan diberikan obat anti jamur antara lain methylene blue 0,1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60 s/d 70%. Larva ikan corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari  dengan  pemberian   pakan   berupa nauplii artemia.

D.  Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan larva dilakukan pada wadah berupa fibreglass atau bak semen. Padat penebaran  20  s/d  30  ekor/liter dengan masa pemeliharaan satu bulan. Selanjutnya dilakukan penjarangan untuk mencapai ukuran M (medium = sedang) yaitu dengan padat penebaran 10 s/d 15 ekor/liter dengan masa pemeliharaan 1 s/d 1,5 bulan dari ukuran S (Small = kecil). Untuk selanjutnya dapat dipasarkan. Derajat kelangsungan hidup yang dicapai adalah 60 s/d 70%.
Pemeliharaan   selanjutnya   lebih diarahkan  ke  pengadaan  calon  induk, karena biasanya pada ukuran L (large = besar)   permintaan   pasar   cenderung menurun.  Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan  berupa  cacing  tubifex  yang diberikan secara adlibitum.

E.  Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan corydoras ini adalah : Trichodina sp., Epistylis, Glossatella sp. Dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang  biasanya  merupakan  infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan  terjadinya  luka.  Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Langkah    pencegahan    dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air dan kebersihan air media pemeliharaan dari kotoran  ikan   dan   sisa   pakan   yang diberikan,  serta  dengan  perlakuan  yang baik. Pengobatan yang banyak dilakukan
untuk     serangan     parasit     adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm, sedangkan unt'jk penyakit bacterial menggunakan  oxytetracycline  10  ppm dengan cara perendaman.

Artikel disusun oleh: Fahrur Razi, SST (Penyuluh Perikanan pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan)

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...