Tuesday, 5 November 2013

BUDIDAYA IKAN PLATY KORAL


Ikan hias air tawar termasuk komoditi yang dapat dibudidayakan secara terus menerus dan dapat diperbaharui sewaktu – waktu. Berbeda dengan ikan hias air laut.  Salah satu contoh ikan hias air tawar yang mudah dibudidayakan dan mudah berkembang biak adalah Ikan hias platy koral.
            Dalam menbudidayakan ikan hias ini perlu diperhatikan akan adanya kemungkinan negatif seperti terserang penyakit. Apabila ikan hias sudah terserang panyakit maka tidak akan lagi terlihat keindahan dan kecantikan pada ikan hias ini.  Oleh karena harus adanya pencegahan dan pengobatan baik menggunakan obat – obat kimiawi maupun obat – obat alami.
            Apabila ini tidak segera ditanggulanggi bukan sekedar hilangnya keindahan dan kecantikan akan hias tersebut tetapi juga akan mempengaruhi turunnya tingkat produksi yang dicapai sehingga akan mengakibatkan kerugian bagi para pembudidaya ikan hias platy koral.

Klasifikasi
            Plati koral merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Phyllum           : Chordata
Sub Phyllum    : Vertebrata
Class                : Pisces
Sub Class         : Teleostei
Ordo                : Cyprinodontoidei
Sub Ordo         : Poecilioidei
Famili              : Poecilidae
Sub Famili       : Poecilinae
Genus              : Xyphophorus
Spesies                        : Xyphophorus maculatus
Asal                 : Mexico hingga Guatemala
Nama inggris  : Platy
                        Nama lain       : Koral plati    

Morfologi
Ikan plati koral popular dikalangan masyarakat sebagai ikan hias yang mudah beranak, dan mempunyai pasaran bagus. Dari namanya maculates yang berarti bintik atau burik mungkin
sebagian orang menganggapnya sebagai ikan yang mempunyai warna berbintik-bintik.  Anggapan tersebut agaknya agak melenceng karena pada kenyataannya ikan ini mempunyai warna merah mulus. Muliutnya terletak diujung moncong (terminal). Bentuk badannya jika dilihat dari belakang atau dari depan, pipih kesamping (compressed). Dengan mulut yang berbentuk runcing sepintas lalu plati koral ini mirip ketupat. Untung saja ekornya berbentuk membulat, hingga menolong plati koral dari sebutan si ketupat.
            Pada gonopodiumnya tidak terdapat jangkar seperti halnya platy pedang, demikian juga ekornya tidak dihiasi dengan pedang. Sirip punggung berbentuk biasa saja, membulat. Warna dasar badannya kekuninganhingga coklat zaitun dengan satu atau lebih bintik hitam pada batang ekor. Pada badannya terkadang dilewati dua atau lima buah garis melintang yang terlihat samar-samar. Sirip dada, perut, ekor tidak berwarna, transparan. Pada batang ekor kadang-kadang pinggirannya berwarna biru atau kehijauan

Habitat
Di alam aslinya plati banyak sekali di temukan pada kolam, rawa payau, dan beberapa perairan tergenang lainnya. Karena merupakan ikan hias, plati ini juga hidup di akuarium. Di akuarium, ikan ini dapat hidup damai bersama kawannan ikan dari keluarga lain. Agar ikan tersebut dapat hidup aman dan damai, sebaiknya di akaurium itu terdapat tanaman air dasar seperti Hydrilla dan tanaman yang mangapung seperti eceng gondok yang telah bersih dari lumpur dan telur – telur siput. Salah satu guna dari tanaman tersebut adalah sebagai tempat persembunyian anak – anak plati koral dari sergapan induknya. Suhu yang di senangi antara 20 sampai 25 derajat celcius. Habitatnya di air tawar.

Penyebaran
Daerah asalnya adalah Meksiko hingga Guatemala, tetapi sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia terdapat di kolam rawa payau dan beberapa perairan tawar tergenang lainnya.






Pembenihan
            Ikan platy koral berkembang biak dengan cara bertelur. Pemijahan berlangsung secara massal. Perbandingan antara jantan dan betina adalah 1:2. Platy jantan akan mengejar dan menanduk-nanduk betina. Setelah 4-7 hari, akan terlihat anak-anak ikan yang bersembunyai di dasar bak atau akuarium yang telah  di beri tanaman air. Pada saat platy koral berumur 1-2 bulan jarang terserang penyakit.  Tatapi apabila terserang penyakit cukup diberikan garam dapur dengan dosis sekitar 0,5-10gr/l air, atau dapat juga menggunakan bahan alami seperti tapak liman dengan dosis 10 lembar ambil ekstratnya untuk 10 liter air.
 
Pembesaran
            Pada pembesaran ikan platy koral sering terlihat adanya penyakit. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan obat blitz inc dengan dosis 1 tetes untuk setiap liternya. Bisa juga dengan menggunakan bahan alami seperti kulit buah delima, dosisi yang digunakan yaitu 10-15 gr kulit buah kemudian direbus.

 

DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Yusuf, 2003, Budidaya Ikan Hias Air Tawar Untuk Ekspor, PT AgroMedia Pustaka, Jakarta
Dalimartha, setiawan, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Puspa Swara, Jakarta.
Irawan, Agus, 2004, Menanggulangi Hama dan Penyakit Ikan, CV.Aneka Solo, Solo
Lesmana, D.S, 2002, Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Ikan Hias, Penebar Swadaya, Jakarta

Rahmawati Y. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Platy Koral Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...