Geografi Kabupaten Banjar terletak
antara 2˚49’55’’ sampai dengan 3˚93’38” dan 114˚30’20’’ sampai 115˚35’37” Bujur
Timur, serta terletak pada ketinggian 0
sampai dengan 250 m dari permukaan laut.
Kabupaten Banjar berada lebih
kurang 40 km sebelah timur Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan, dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah
Utara, berbatasan dengan Kabupaten Tapin
- Sebelah
Timur, berbatasan dengan Kotabaru
- Sebelah
Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut/Kota Banjarbaru
- Sebelah
Barat, berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala/Kota Banjarmasin
Topografinya terdiri dari
dataran rendah (bagian Barat), berbukit-bukit (bagian Tengah) dan Pegunungan
(sebelah Timur) yang merupakan gugusan pegunungan Meratus. Wilayah dataran
rendah sebagiab besar terdiri dari wilayah berawan dan sedikit rawa pantai.
1.1.
Luas
Wilayah
Wilayah Kabupaten Banjar ±
4.529.85 km2, secara administrative
dibagi menjadi 17 kecamatan ditambah 2 kecamatan baru yang selanjutnya dibagi
dalam 288 kelurahan/desa, dengan jumlah penduduk 470.160 orang, termasuk WNA.
Luas Wilayah, jumlah kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Banjar dapat
dilihat pada Tabel berikut :
1. Luas Lahan Perikanan Budidaya Dirinci
Setiap Kecamatan Tahun 2011
No
|
Kecamatan
|
Tambak (Ha)
|
Kolam (Ha)
|
Karamba (Unit)
|
Jaring Apung (Unit)
|
Minapadi (Ha)
|
||||||||
1
|
Aluh-aluh
|
10.0
|
1.5
|
|||||||||||
2
|
Beruntung Baru
|
2.6
|
||||||||||||
3
|
Gambut
|
3.0
|
||||||||||||
4
|
Kertak Hanyar
|
4.0
|
||||||||||||
5
|
Tatah Makmur
|
1.0
|
||||||||||||
6
|
Sungai Tabuk
|
44.9
|
110
|
|||||||||||
7
|
Martapura
|
210.0
|
41
|
|||||||||||
8
|
Martapura Timur
|
98
|
||||||||||||
9
|
Martapura Barat
|
242.0
|
||||||||||||
10
|
Astambul
|
2.0
|
30
|
|||||||||||
No
|
Kecamatan
|
Tambak (Ha)
|
Kolam (Ha)
|
Karamba (Unit)
|
Jaring
Apung (Unit)
|
Minapadi (Ha)
|
||||||||
11
|
Karang Intan
|
261.2
|
1,980
|
174
|
||||||||||
12
|
Aranio
|
2.0
|
951
|
|||||||||||
13
|
Sungai Pinang
|
5.5
|
||||||||||||
14
|
Peramasan
|
|||||||||||||
15
|
Pengaron
|
2.0
|
||||||||||||
16
|
Sambung Makmur
|
0.5
|
||||||||||||
17
|
Mataraman
|
2.0
|
||||||||||||
18
|
Simpang Empat
|
7.5
|
||||||||||||
19
|
Telaga Bauntung
|
|||||||||||||
Jumlah
|
10.0
|
791.7
|
2,259
|
1,125
|
0
|
|||||||||
Sumber : Bidang Produksi Perikanan
2.
Produksi
Perikanan Tangkap Perairan Laut, Perairan Umum dan Budidaya dirinci
Setiap
Kecamatan Tahun 2011
|
|||||
(Ton)
|
|||||
No
|
Kecamatan
|
Perairan Laut
|
Perairan Umum
|
Budidaya
|
Jumlah
|
1
|
Aluh-aluh
|
7,547.5
|
172.8
|
7,827.8
|
|
2
|
Beruntung Baru
|
70.1
|
-
|
269.2
|
|
3
|
Gambut
|
157.9
|
243.8
|
||
4
|
Kertak Hanyar
|
-
|
1,350.6
|
||
5
|
Tatah Makmur
|
143.1
|
544.2
|
||
6
|
Sungai Tabuk
|
618.9
|
2,576.7
|
3,965.5
|
|
7
|
Martapura
|
11,231.3
|
9,431.3
|
||
8
|
Martapura Timur
|
225.5
|
189.4
|
414.9
|
|
9
|
Martapura Barat
|
645.9
|
5,517.6
|
4,663.7
|
|
10
|
Astambul
|
390.0
|
135.3
|
525.3
|
|
11
|
Karang Intan
|
69.0
|
344.0
|
518.6
|
|
12
|
Aranio
|
503.4
|
11,355.6
|
12,138.9
|
|
13
|
Sungai Pinang
|
31.1
|
6,260.3
|
6,291.4
|
|
14
|
Peramasan
|
1,146.7
|
1,146.7
|
||
15
|
Pengaron
|
143.1
|
143.1
|
||
16
|
Sambung Makmur
|
-
|
-
|
||
17
|
Mataraman
|
172.2
|
172.2
|
||
18
|
Simpang Empat
|
228.2
|
143.1
|
371.3
|
|
19
|
Telaga Bauntung
|
-
|
-
|
||
Jumlah
|
7,547.5
|
2,782.0
|
39,689.0
|
50,018.4
|
|
Sumber : Bidang Produksi Perikanan
|
Kabupaten Banjar mempunyai sumberdaya perikanan dan
kelautan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Banjar juga termasuk salah satu
kabupaten di Kalimantan Selatan yang mempunyai potensi perairan yang lengkap,
yaitu perairan umum dan perairan laut (kawasan pesisir). Potensi ini telah dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk kegiatan penangkapan dan budidaya. Kegiatan penangkapan yang
dilakukan masyarakat meliputi kegiatan penangkapan di perairan laut dan
perairan umum (waduk, sungai dan rawa). Sedangkan kegiatan budidaya yang
dilakukan masyarakat meliputi kegiatan budidaya
kolam, jaring apung, karamba, dan tambak.
Satu-satunya kecamatan di
Kabupaten Banjar yang mempunyai potensi kelautan atau memiliki wilayah
pesisir/pantai adalah Kecamatan Aluh-Aluh.
Dari sembilan belas desa yang ada di Kecamatan Aluh-aluh, terdapat 12
(duabelas) desa pantai / pesisir yang dikembangkan potensi perikanan lautnya.
Ke-12 desa itu adalah :Labat Muara, Tanipah, Sungai MusaBakambat, Aluh-aluh
Kecil, Aluh-aluh Besar, Pulantan, Podok, Kuin Besar, Kuin Kecil, Simpang Warga
Dalam dan Simpang Warga Luar.
Sumberdaya perairan di
Kabupaten Banjar yang dapat dan telah dimanfaatkan masyarakat untuk bidang
perikanan dan kelautan adalah :
1. Perairan laut
Kabupaten Banjar mempunyai
potensi laut seluas 15.00 Ha dengan panjang garis pantai 26 Km. Luas lahan yang dikembangkan / dimanfaatkan
untuk usaha perikanan laut adalah sebesar 3.200 Ha.
2. Sungai/DAS (Daerah Aliran Sungai).
Perairan Sungai/DAS (Daerah
Aliran Sungai) di Kabupaten Banjar adalah seluas 779.377 Ha. Perairan Sungai / DAS yang selama ini
dimanfaatkan oleh masyarakat meliputi
-
Sungai Martapura, luasnya adalah 427.113 Ha, yaitu sepanjang 70 Km dari
Kecamatan Astambul hingga Kota Banjarmasin
- Sungai Riam Kanan, luasnya
adalah 161.132 Ha, yaitu sepanjang 23 Km dari Desa Awang Bangkal hingga ke
Kecamatan Astambul, dengan prioritas pengelolaan 20,70%
- Sungai Riam Kiwa, luasnya
adalah 191.132 Ha, yaitu sepanjang 60 Km dari Kecamatan Astambul sampai Kab.
Tapin (Binuang), dengan prioritas pengelolaan 24,50%.
3. Perairan Rawa
Kabupaten Banjar berdasarkan
drainase tanahnya, 12 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada memiliki drainase
tergenang selama 3–6 bulan seluas 65.030 Ha dan drainase tergenang selama
setahun dengan luas 79.255 Ha. Potensi lahan ini sangat menunjang perkembangan
usaha perikanan masyarakat di Kabupaten Banjar.
4. Perairan Payau
Perairan payau / estuarin di
Kabupaten Banjar adalah seluas 250 Ha, terdapat di di Kecamatan Aluh-Aluh dan
telah dimanfaatkan untuk usaha tambak seluas +10 Ha. Hutan bakau seluas 354,38 Ha lebih banyak
berfungsi sebagai media siklus hidup biota perairan.
5. Irigasi
Di Kabupaten Banjar, terdapat
sistem irigasi (drainase) teknis seluas 25.900 Ha. Terbentang sepanjang 40 km dari desa
Mandikapau, Kecamatan Karang Intan hingga Kecamatan Sungai Tabuk. Potensi
perairan irigasi ini telah dimanfaatkan
masyarakatpada lahan seluas 413 Ha untuk usaha budidaya kolam dengan
berbagai komoditas ikan, antara lain ikan nila, mas, patin, bawal, lele dan
gurame.
6. Perairan Waduk
Perairan waduk di Kabupaten
Banjar adalah seluas 9.730 Ha dengan luas permukaan airnya sebesar 92 Km2. Perairan waduk ini meliputi Waduk Riam Kanan
luas 9.200 Ha dan Waduk Mandikapau luas 530 Ha. Selain dimanfaatkan untuk
kegiatan penangkapan, areal ini juga berfungsi untuk pangkalan dan usaha
budidaya perikanan. Kegiatan budidaya
yang dikembangkan adalah pemeliharaan ikan di jaring apung dan karamba. Tercatat 1.125 unit jaring apung pada
luasan + 7,2 Ha dari luasan 376 Ha yang
diperbolehkan untuk kegiatan perikanan.
II.
PRODUKSI PERIKANAN DAN KELAUTAN
1.3.
Produksi Perikanan
Potensi produksi perikanan di Kab. Banjar cukup besar meliputi usaha
budidaya dan penangkapan. Kegiatan budidaya meliputi budidaya air laut, air payau
dan air tawar, sedangkan kegiatan penangkapan meliputi penangkapan di perairan
laut dan perairan umum.
Pengembangan
usaha perikanan budidaya merupakan sektor yang telah lama menopang pengembangan
ekonomi, terutama ikut serta dalam memberdayakan pembudidaya ikan khususnya
skala kecil. Atas dasar tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan
kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk Peningkatan Produksi
Perikanan Budidaya pada Tahun 2008 ditetapkanlah Pengembangan Kawasan Perikanan
Di Kabupaten Banjar dengan Surat
Keputusan Bupati Banjar Nomor 241 Tahun 2008 tanggal 16 Juni 2008 khusus
budidaya ikan air tawar pada kawasan perikanan budidaya Riam Kanan dan Kawasan
Minapolitan Cindai Alus dengan luas lahan yang berpotensi untuk dikembangkan seluas ± 1.671 Ha.
Pusat
distrik Minapolitan Cindai Alus Kab. Banjar ini berada di Desa Cindai Alus
Kecamatan Martapura Kota dengan desa-desa
hinterlandnya, yaitu
Desa Tungkaran, Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kota, serta Desa Sungai
Rangas Hambuku, Desa Sungai Batang Ilir dan Desa Penggalaman Kecamatan
Martapura Barat. Berdasarkan
master plan pengembangannya, kawasan ini
akan dibangun dalam 10 tahun, sejak 2008 hingga 2018. Tujuan dibangunnya
kawasan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi perikanan budidaya,
meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perikanan di kawasan minapolitan,
serta memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat di kawasan tersebut.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kab. Banjar, kawasan minapolitan terdiri dari kawasan pertanian lahan basah,
kawasan budidaya lahan kering dan kawasan pemukiman. Lahan dikawasan
minapolitan terdiri dari lahan basah
pasang surut sulfat masam tipe C dan D beririgasi teknis, lahan gambut dan
lahan kering tipe alluvial dan podsolik.
Lahan basah digunakan untuk
persawahan dan kolam ikan dan lahan kering untuk perumahan dan pekarangan.
Selain potensi perikanan, Kawasan Minapolitan Cindai Alus juga merupakan
kawasan pertanian yang menghasilkan padi sawah lahan basah, buah-buahan
terutama jeruk dan pisang, sayur-sayuran, perkebunan dan peternakan.
Dengan
adanya kawasan Minapoitan ini, diharapkan usaha perikanan di Kab. Banjar akan
semakin berkembang dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat perikanan di Kab. Banjar.
a. Perikanan Budidaya
Kegiatan budidaya yang sudah banyak
dikembangkan sampai saat ini adalah usaha budidaya tambak, kolam, karamba dan
jaring apung. Produksi budidaya tahun 2010 mencapai 32.720 ton dengan nilai
produksi sebesar Rp. 556.701.500.000,-. Sedangkan tahun 2011 mengalami
peningkatan yakni mencapai 50.018,4 ton dengan nilai Rp. 568.910.773,-.
Satu-satunya daerah di
Kab. Banjar yang mempunyai potensi besar untuk
pengembangan budidaya air laut dan air payau di Kab. Banjar adalah kawasan
pesisir Kec. Aluh-aluh, dengan komoditas yang cocok untuk dikembangkan antara lain ikan Bandeng.
Kegiatan budidaya air tawar, hingga saat ini telah terkonsentrasi di 10 kecamatan dari 19
kecamatan yang ada di Kab. Banjar dengan memanfaatkan potensi sungai/DAS,
irigasi dan waduk. Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Kec. Gambut, Kertak
Hanyar, Sungai Tabuk, Martapura, Martapura Barat, Karang Intan, Aranio, Sungai
Pinang dan Pengaron. Beberapa jenis ikan air tawar yang sudah memasyarakat dan
dikembangkan secara luas adalah Ikan Mas, Patin, Nila, Betok, Lele, Gurame,
Bawal, Jelawat dan ikan hias tawar. Sampai saat ini telah terdapat 66 kelompok
pembudidaya ikan (POKDAKAN) dan 1.959 rumah tangga perikanan (RTP) budidaya di
Kab. Banjar. Peningkatan produksi budidaya perikanan dilakukan berbagai
kegiatan pendukung dilaksanakan oleh Kab. Banjar diantaranya pemberian bantuan
benih ikan, pakan ikan, pembentukan kelompok pembudidaya dan berbagai pelatihan
teknis bagi pembudidaya.serta upaya pengendalian dan pemberantasan hama
penyakit di Kab. Banjar.
Selain
wilayah
pemasaran lokal (Kab. Banjar), juga kabupaten lain di Prov. Kalimantan
Selatan, Prov. Kalimantan Tengah dan Prov. Kalimantan Timur Pengiriman perdana ikan Patin produksi Kawasan
Minapolitan Kab. Banjar ke Prov. DKI Jakarta dan Pulau Jawa,
(Senin, 12 September 2011).
DATA
PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA :
1.
Jumlah Rumah Tangga
Perikanan Budidaya Dirinci setiap Kecamatan Tahun 2011
No
|
Kecamatan
|
Tambak
|
Kolam
|
Karamba
|
Jaring Apung
|
Mina Padi
|
Jumlah
|
1
|
Aluh-aluh
|
10
|
10
|
-
|
-
|
20
|
|
2
|
Beruntung
Baru
|
-
|
10
|
-
|
-
|
10
|
|
3
|
Gambut
|
-
|
20
|
-
|
-
|
20
|
|
4
|
Kertak
Hanyar
|
-
|
37
|
-
|
-
|
37
|
|
5
|
Tatah
Makmur
|
-
|
20
|
-
|
-
|
20
|
|
6
|
Sungai
Tabuk
|
-
|
90
|
30
|
-
|
120
|
|
7
|
Martapura
|
-
|
640
|
5
|
-
|
645
|
|
8
|
Martapura
Timur
|
-
|
7
|
-
|
7
|
||
9
|
Martapura
Barat
|
-
|
169
|
-
|
-
|
169
|
|
10
|
Astambul
|
-
|
5
|
-
|
5
|
||
11
|
Karang
Intan
|
-
|
297
|
247
|
23
|
567
|
|
12
|
Aranio
|
-
|
5
|
-
|
190
|
195
|
|
13
|
Sungai
Pinang
|
-
|
10
|
-
|
-
|
10
|
|
14
|
Peramasan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
15
|
Pengaron
|
-
|
15
|
-
|
-
|
15
|
|
16
|
Sambung
Makmur
|
-
|
10
|
-
|
-
|
10
|
|
17
|
Mataraman
|
-
|
15
|
-
|
-
|
15
|
|
18
|
Simpang
Empat
|
-
|
94
|
-
|
-
|
94
|
|
19
|
Telaga
Bauntung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
10
|
1,442
|
294
|
213
|
-
|
1,959
|
2.
Produksi Perikanan Budidaya Menurut
Jenis Budidaya Dirinci setiap Kecamatan
|
No
|
Kecamatan
|
Tambak
|
Kolam
|
Karamba
|
Jaring
Apung
|
Jumlah
|
1
|
Aluh-aluh
|
101.25
|
71.54
|
172.79
|
||
2
|
Beruntung
Baru
|
-
|
-
|
|||
3
|
Gambut
|
157.92
|
157.92
|
|||
4
|
Kertak
Hanyar
|
-
|
-
|
|||
5
|
Tatah
Makmur
|
143.08
|
143.08
|
|||
6
|
Sungai
Tabuk
|
1,765.13
|
811.53
|
2,576.66
|
||
7
|
Martapura
|
11,096.26
|
135.05
|
11,231.31
|
||
8
|
Martapura
Timur
|
-
|
189.36
|
189.36
|
||
9
|
Martapura
Barat
|
5,517.60
|
5,517.60
|
|||
10
|
Astambul
|
-
|
135.25
|
135.25
|
||
11
|
Karang
Intan
|
344.03
|
344.03
|
|||
12
|
Aranio
|
3,967.32
|
6,681.78
|
706.47
|
11,355.57
|
|
13
|
Sungai
Pinang
|
424.26
|
5,836.08
|
6,260.34
|
||
14
|
Peramasan
|
1,146.69
|
1,146.69
|
|||
15
|
Pengaron
|
143.08
|
143.08
|
|||
16
|
Sambung
Makmur
|
-
|
-
|
|||
17
|
Mataraman
|
172.23
|
172.23
|
|||
18
|
Simpang
Empat
|
143.08
|
143.08
|
|||
19
|
Telaga
Bauntung
|
-
|
-
|
|||
Jumlah
|
101.25
|
25,092.23
|
7,952.97
|
6,542.55
|
39,689.00
|
Sumber : Bidang Produksi Perikanan
3.
Nilai Produksi
Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya Dirinci Setiap Kecamatan Tahun 2011
Dalam Ribuan Rupiah
No
|
Kecamatan
|
Tambak
|
Jaring Apung
|
Karamba
|
Kolam
|
Jumlah
|
1
|
Aluh-aluh
|
1,483,650
|
1,070,054
|
2,553,704
|
||
2
|
Beruntung
Baru
|
-
|
-
|
|||
3
|
Gambut
|
2,275,478
|
2,275,478
|
|||
4
|
Kertak
Hanyar
|
-
|
-
|
|||
5
|
Tatah
Makmur
|
2,140,107
|
2,140,107
|
|||
6
|
Sungai
Tabuk
|
11,896,428
|
24,963,859
|
36,860,287
|
||
7
|
Martapura
|
1,980,075
|
154,678,306
|
156,658,381
|
||
8
|
Martapura
Timur
|
2,741,589
|
-
|
2,741,589
|
||
9
|
Martapura
Barat
|
74,639,858
|
74,639,858
|
|||
10
|
Astambul
|
1,982,735
|
-
|
1,982,735
|
||
11
|
Karang
Intan
|
4,925,950
|
4,925,950
|
|||
12
|
Aranio
|
10,810,976
|
96,922,936
|
57,684,776
|
165,418,687
|
|
13
|
Sungai
Pinang
|
89,308,059
|
6,086,044
|
95,394,103
|
||
14
|
Peramasan
|
16,550,191
|
16,550,191
|
|||
15
|
Pengaron
|
2,140,107
|
2,140,107
|
|||
16
|
Sambung
Makmur
|
-
|
-
|
|||
17
|
Mataraman
|
2,489,489
|
2,489,489
|
|||
18
|
Simpang
Empat
|
2,140,107
|
2,140,107
|
|||
19
|
Telaga
Bauntung
|
-
|
-
|
|||
Jumlah
|
1,483,650 1,483,650 1,483,650 1,483,650
|
100,119,035
|
115,523,762
|
351,784,327
|
568,910,773
|
Sumber : Bidang produksi
Perikanan
4.
Produksi Perikanan
Budidaya Menurut Jenis Ikan dan Jenis budidaya Tahun 2011
Dalam Ton
Jenis Ikan
|
Produksi
|
||||
Tambak
|
Kolam
|
Karamba
|
Jaring Apung
|
Jumlah
|
|
Nila
|
13,185.85
|
6,027.04
|
6,542.55
|
25,755.44
|
|
Patin
|
11,593.96
|
11,593.96
|
|||
Bawal Tawar
|
312.42
|
312.42
|
|||
Mas
|
1,925.93
|
1,925.93
|
|||
Bandeng
|
101.25
|
101.25
|
|||
Jumlah
|
101.25
|
25,092.23
|
7,952.97
|
6,542.55
|
39,689.00
|
Sumber : Bidang Produksi
Perikanan
5.
Nilai Produksi
Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan dan Jenis budidaya Tahun 2011
Dalam Ton
Jenis Ikan
|
Produksi
|
||||
Tambak
|
Kolam
|
Karamba
|
Jaring Apung
|
Jumlah
|
|
Nila
|
191,611,407
|
88,217,123
|
100,119,035
|
379,947,564
|
|
Patin
|
155,746,028
|
155,746,028
|
|||
Bawal Tawar
|
4,426,745
|
4,426,745
|
|||
Mas
|
27,306,639
|
27,306,639
|
|||
Bandeng
|
1,483,650
|
1,483,650
|
|||
Jumlah
|
1,483,650
|
351,784,179
|
115,523,762
|
100,119,035
|
568,910,626
|
Sumber Bidang Produksi Perikanan
b. Penangkapan
Kab. Banjar memiliki potensi
perairan laut dan peraiaran umum yang mendukung usaha penangkapan ikan.
Perairan laut terletak di kawasan pesisir Aluh-aluh, sedangkan perairan umum
meliputi sungai/DAS (sungai Martapura, Riam Kanan dan Riam Kiwa), waduk (Riam Kanan dan Mandikapau) dan rawa.
Produksi penangkapan pada tahun 2010 mencapai 11.524 ton dengan nilai produksi
sebesar Rp. 142.381.363.000,-
Produk perikanan tangkap
perairan laut di Kab. Banjar meliputi ikan Manyun, Kakap, Bawal Hitam/putih,
Gulamah, Pari, Alu-alu/Barakuda, Udang Putih dan Udang Bajang. Sedangkan untuk
produk penangkapan di perairan umum meliputi ikan Gabus, Betok, Sepat Siam,
Nila, Belida, Gurame, wader/puyau, Toman, Betutu, Baung dan Udang Galah. Sampai
saat ini tercatat 4.783 RTP perikanan tangkap, dengan 21.503 unit alat tangkap
yang umum digunakan (Lampara Dasar, Jaring Insang Tetap dan Hanyut,
Jermal/Togo, Rawai, Pancing, Bubu,
Tempirai, Lukah, dll). Untuk armada penangkapan, tercatat 3.341 unit armada penangkapan
(1.100 armada perairan laut berupa kapal motor 0-5 GT dan 2.241unit armada
perairan umum berupa 1.862 unit perahu tak bermotor dan 379 unit perahu motor
tempel). Untuk meningkatkan produksi hasil
tangkap, berbagai kegiatan pendukung dilaksanakan oleh Kab. Banjar diantaranya
pemberian bantuan alat tangkap dan pembentukan kelompok nelayan tangkap.
Tabel 1.
Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap Perairan Laut Menurut Jenis Ikan
Tahun 2011
No
|
Komoditas
|
Produksi (Ton)
|
Nilai Produksi (Rp.000)
|
1
|
Udang Putih
|
3,343.72
|
33,731,923
|
2
|
Udang Bajang
|
746.83
|
9,690,256
|
3
|
Sembilang
|
14.06
|
168,697
|
4
|
Belanak
|
28.53
|
285,271
|
5
|
Kakap Merah
|
6.23
|
137,163
|
6
|
Bawal
|
25.27
|
568,506
|
7
|
Bara-bara
|
53.11
|
584,193
|
8
|
Pari
|
215.46
|
2,585,525
|
9
|
Menangin
|
249.69
|
5,024,716
|
10
|
Otek
|
26.36
|
353,218
|
11
|
Bara kuda
|
2.98
|
44,727
|
12
|
Dako
|
2.48
|
22,364
|
13
|
Manyung
|
11.26
|
112,646
|
14
|
Selangat
|
9.28
|
92,768
|
15
|
Kakap
|
4.09
|
102,155
|
16
|
Ikan lainnya
|
2,808.11
|
12,141,124
|
Jumlah
|
7,547.46
|
65,645,252
|
Sumber : Bidang Produksi
Perikanan
Tabel 2.
Produksi Perikanan Tangkap Perairan Laut Menurut Jenis dan Alat Penangkapannya
Tahun 2011
No
|
Komoditas
|
Payang
(termasuk
Lampara)
|
Dogol
(termasuk
Lamapara dasar, cantrang)
|
Rawai tetap
dasar
|
Rawai tetap
|
Jaring
insang hanyut
|
Jermal
|
Jumlah
|
1
|
Udang Putih
|
1,759.47
|
1,476.41
|
107.84
|
3,343.72
|
|||
2
|
Udang Bajang
|
84.98
|
532.18
|
129.67
|
746.83
|
|||
3
|
Sembilang
|
14.06
|
14.06
|
|||||
4
|
Belanak
|
28.53
|
28.53
|
|||||
5
|
Kakap Merah
|
6.23
|
6.23
|
|||||
6
|
Bawal
|
25.27
|
25.27
|
|||||
7
|
Bara-bara
|
53.11
|
53.11
|
|||||
8
|
Pari
|
215.46
|
215.46
|
|||||
9
|
Menangin
|
10.91
|
238.78
|
249.69
|
||||
10
|
Otek
|
8.43
|
17.92
|
26.36
|
||||
11
|
Bara kuda
|
2.98
|
2.98
|
|||||
12
|
Dako
|
2.48
|
2.48
|
|||||
13
|
Manyung
|
1.99
|
9.28
|
11.26
|
||||
14
|
Selangat
|
-
|
9.28
|
9.28
|
||||
15
|
Kakap
|
0.99
|
3.09
|
4.09
|
||||
16
|
Ikan lainnya
|
248.66
|
2,259.87
|
29.80
|
5.39
|
213.16
|
51.23
|
2,808.11
|
Jumlah
|
2,093.11
|
4,268.47
|
105.40
|
48.91
|
714.32
|
317.26
|
7,547.46
|
Sumber : Bidang
Produksi Perikanan
Tabel 3.
Produksi Perikanan Tangkap Perairan Umum Menurut Jenis Ikan Tahun 2011
No
|
Komoditas
|
Sungai
|
Rawa
|
Waduk
|
Jumlah
|
1
|
Gabus
|
467.56
|
73.07
|
540.63
|
|
2
|
Toman
|
25.45
|
32.31
|
57.76
|
|
3
|
Sepat
|
51.10
|
66.45
|
117.55
|
|
4
|
Nila
|
28.12
|
628.73
|
656.85
|
|
5
|
Baung
|
46.72
|
32.66
|
79.37
|
|
6
|
Patin
|
27.79
|
27.79
|
||
7
|
Sanggang
|
40.63
|
40.63
|
||
8
|
Kapar
|
4.01
|
4.01
|
||
9
|
Gurame
|
40.20
|
40.20
|
||
10
|
Belida
|
4.58
|
4.58
|
||
11
|
Adungan
|
57.48
|
57.48
|
||
12
|
Betutu
|
6.77
|
6.77
|
||
13
|
Udang Galah
|
149.69
|
149.69
|
||
14
|
Udang Sapit
|
8.45
|
8.45
|
||
15
|
Bakut
|
6.93
|
6.93
|
||
16
|
Betok
|
461.75
|
97.60
|
559.35
|
|
17
|
Puyau
|
28.54
|
12.65
|
41.19
|
|
18
|
Sepat Siam
|
151.55
|
10.94
|
162.48
|
|
19
|
Ikan lainnya
|
39.17
|
0.87
|
180.20
|
220.24
|
Jumlah
|
1,533.46
|
287.27
|
963.28
|
2.781.97
|
Sumber :
Bidang Produksi Perikanan
III.
PERKEMBANGAN USAHA PERIKANAN
a. Pengolahan
Hasil Perikanan dan Pemasaran
Kegiatan yang dilakukan Dinas
Perikanan dan Kelautan Kab. Banjar untuk mendukung usaha perikanan dan kelautan
ditujukan untuk memberikan bimbingan dan monitoring terhadap usaha pengolahan
hasil dan pemasaran perikanan, pengawasan mutu produk perikanan dan kelautan.
Dalam rangka memberikan bimbingan dan monitoring usaha pengolahan hasil dan
pemasaran perikanan, bidang usaha melakukan kegiatan temu usaha perikanan,
kegiatan pelatihan dan pemberian rekomendasi usaha bidang perikanan dan
kelautan. Untuk mengawasi mutu produk perikanan dan kelautan, dilakukan
pengujian penggunaan zat additif pada produk pengolahan hasil perikanan. Selain
kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan pendataan kepemilikan usaha
pengolahan dan pemasaran produk perikanan dan kelautan, monitoring harga produk
perikanan, pengadaan dan pemberian bantuan alat pengolahan perikanan dan
pengemasan.
Pengolahan belum berkembang luas,
umumnya masih dipasarkan dalam keadaan hidup dan segar,
demikian pula unit-unit
pengolahannya masih berskala rumah tangga (meliputi usaha pengolahan
kerupuk, abon ikan, amplang, nugget, bakso, dan produk olahan perikanan).
No comments:
Post a Comment