Thursday, 12 April 2012

POTENSI PERIKANAN KABUPATEN BANJAR


     Geografi Kabupaten Banjar terletak antara  2˚49’55’’  sampai dengan             3˚93’38” dan 114˚30’20’’ sampai 115˚35’37” Bujur Timur,  serta terletak pada ketinggian 0 sampai dengan 250 m dari permukaan laut.
Kabupaten Banjar berada lebih kurang 40 km sebelah timur Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
-     Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Tapin
-     Sebelah Timur, berbatasan dengan Kotabaru
-     Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut/Kota Banjarbaru
-     Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala/Kota Banjarmasin
Topografinya terdiri dari dataran rendah (bagian Barat), berbukit-bukit (bagian Tengah) dan Pegunungan (sebelah Timur) yang merupakan gugusan pegunungan Meratus. Wilayah dataran rendah sebagiab besar terdiri dari wilayah berawan dan sedikit rawa pantai.

1.1.     Luas Wilayah

Wilayah Kabupaten Banjar ± 4.529.85 km2,  secara administrative dibagi menjadi 17 kecamatan ditambah 2 kecamatan baru yang selanjutnya dibagi dalam 288 kelurahan/desa, dengan jumlah penduduk 470.160 orang, termasuk WNA. Luas Wilayah, jumlah kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Banjar dapat dilihat pada Tabel berikut :

1.   Luas Lahan Perikanan Budidaya Dirinci Setiap Kecamatan Tahun 2011

No
Kecamatan
Tambak (Ha)
Kolam (Ha)
Karamba (Unit)
Jaring Apung (Unit)
Minapadi (Ha)

1
Aluh-aluh
10.0
1.5

2
Beruntung Baru
2.6

3
Gambut
3.0

4
Kertak Hanyar
4.0

5
Tatah Makmur
1.0

6
Sungai Tabuk
44.9
110

7
Martapura
210.0
41

8
Martapura Timur
98

9
Martapura Barat
242.0

10
Astambul
2.0
30
Text Box: dilanjutkan
No
Kecamatan
Tambak (Ha)
Kolam (Ha)
Karamba (Unit)
Text Box: lanjutanJaring Apung (Unit)
Minapadi (Ha)

11
Karang Intan
261.2
1,980
174

12
Aranio
2.0
951

13
Sungai Pinang
5.5

14
Peramasan

15
Pengaron
2.0

16
Sambung Makmur
0.5

17
Mataraman
2.0

18
Simpang Empat
7.5

19
Telaga Bauntung

Jumlah
10.0
791.7
2,259
1,125
0

Sumber : Bidang Produksi Perikanan
2.   Produksi Perikanan Tangkap Perairan Laut, Perairan Umum dan Budidaya dirinci
       Setiap  Kecamatan Tahun 2011      
        
(Ton)
No
Kecamatan
Perairan Laut
Perairan Umum
Budidaya
Jumlah
1
Aluh-aluh
7,547.5
172.8
7,827.8
2
Beruntung Baru
70.1
-
269.2
3
Gambut
157.9
243.8
4
Kertak Hanyar
-
1,350.6
5
Tatah Makmur
143.1
544.2
6
Sungai Tabuk
618.9
2,576.7
3,965.5
7
Martapura
11,231.3
9,431.3
8
Martapura Timur
225.5
189.4
414.9
9
Martapura Barat
645.9
5,517.6
4,663.7
10
Astambul
390.0
135.3
525.3
11
Karang Intan
69.0
344.0
518.6
12
Aranio
503.4
11,355.6
12,138.9
13
Sungai Pinang
31.1
6,260.3
6,291.4
14
Peramasan
1,146.7
1,146.7
15
Pengaron
143.1
143.1
16
Sambung Makmur
-
-
17
Mataraman
172.2
172.2
18
Simpang Empat
228.2
143.1
371.3
19
Telaga Bauntung
-
-
Jumlah
7,547.5
2,782.0
39,689.0
50,018.4
Sumber : Bidang Produksi Perikanan







Kabupaten Banjar mempunyai sumberdaya perikanan dan kelautan yang sangat potensial untuk dikembangkan.  Kabupaten Banjar juga termasuk salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang mempunyai potensi perairan yang lengkap, yaitu perairan umum dan perairan laut (kawasan pesisir).  Potensi ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan penangkapan dan budidaya. Kegiatan penangkapan yang dilakukan masyarakat meliputi kegiatan penangkapan di perairan laut dan perairan umum (waduk, sungai dan rawa). Sedangkan kegiatan budidaya yang dilakukan masyarakat meliputi kegiatan budidaya  kolam, jaring apung, karamba, dan tambak.
Satu-satunya kecamatan di Kabupaten Banjar yang mempunyai potensi kelautan atau memiliki wilayah pesisir/pantai adalah Kecamatan Aluh-Aluh.  Dari sembilan belas desa yang ada di Kecamatan Aluh-aluh, terdapat 12 (duabelas) desa pantai / pesisir yang dikembangkan potensi perikanan lautnya. Ke-12 desa itu adalah :Labat Muara, Tanipah, Sungai MusaBakambat, Aluh-aluh Kecil, Aluh-aluh Besar, Pulantan, Podok, Kuin Besar, Kuin Kecil, Simpang Warga Dalam dan Simpang Warga Luar.
Sumberdaya perairan di Kabupaten Banjar yang dapat dan telah dimanfaatkan masyarakat untuk bidang perikanan dan kelautan adalah :
1.   Perairan laut
Kabupaten Banjar mempunyai potensi laut seluas 15.00  Ha dengan panjang garis pantai 26 Km.  Luas lahan yang dikembangkan / dimanfaatkan untuk usaha perikanan laut adalah sebesar 3.200 Ha.



2.  Sungai/DAS (Daerah Aliran Sungai).                
Perairan Sungai/DAS (Daerah Aliran Sungai) di Kabupaten Banjar adalah seluas 779.377 Ha.  Perairan Sungai / DAS yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat meliputi
-        Sungai Martapura, luasnya adalah 427.113 Ha,  yaitu sepanjang 70 Km dari Kecamatan Astambul hingga Kota Banjarmasin
-      Sungai Riam Kanan, luasnya adalah 161.132 Ha, yaitu sepanjang 23 Km dari Desa Awang Bangkal hingga ke Kecamatan Astambul, dengan prioritas pengelolaan 20,70%
-      Sungai Riam Kiwa, luasnya adalah 191.132 Ha, yaitu sepanjang 60 Km dari Kecamatan Astambul sampai Kab. Tapin (Binuang), dengan prioritas pengelolaan 24,50%.

3.   Perairan Rawa
Kabupaten Banjar berdasarkan drainase tanahnya, 12 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada memiliki drainase tergenang selama 3–6 bulan seluas 65.030 Ha dan drainase tergenang selama setahun dengan luas 79.255 Ha. Potensi lahan ini sangat menunjang perkembangan usaha perikanan masyarakat di Kabupaten Banjar.

4.   Perairan Payau
Perairan payau / estuarin di Kabupaten Banjar adalah seluas 250 Ha, terdapat di di Kecamatan Aluh-Aluh dan telah dimanfaatkan untuk usaha tambak seluas +10 Ha.  Hutan bakau seluas 354,38 Ha lebih banyak berfungsi sebagai media siklus hidup biota perairan.

5.   Irigasi
Di Kabupaten Banjar, terdapat sistem irigasi (drainase) teknis seluas 25.900 Ha.  Terbentang sepanjang 40 km dari desa Mandikapau, Kecamatan Karang Intan hingga Kecamatan Sungai Tabuk.  Potensi  perairan  irigasi ini telah  dimanfaatkan  masyarakatpada lahan seluas 413 Ha untuk usaha budidaya kolam dengan berbagai komoditas ikan, antara lain ikan nila, mas, patin, bawal, lele dan gurame.

6.   Perairan Waduk
Perairan waduk di Kabupaten Banjar adalah seluas 9.730 Ha dengan luas permukaan airnya sebesar 92 Km2.  Perairan waduk ini meliputi Waduk Riam Kanan luas 9.200 Ha dan Waduk Mandikapau luas 530 Ha. Selain dimanfaatkan untuk kegiatan penangkapan, areal ini juga berfungsi untuk pangkalan dan usaha budidaya perikanan.  Kegiatan budidaya yang dikembangkan adalah pemeliharaan ikan di jaring apung dan karamba.   Tercatat 1.125 unit jaring apung pada luasan + 7,2 Ha dari luasan 376 Ha yang diperbolehkan untuk kegiatan perikanan.




II.        PRODUKSI PERIKANAN DAN KELAUTAN

1.3. Produksi Perikanan
Potensi produksi perikanan di Kab. Banjar cukup besar meliputi usaha budidaya dan penangkapan. Kegiatan budidaya meliputi budidaya air laut, air payau dan air tawar, sedangkan kegiatan penangkapan meliputi penangkapan di perairan laut dan perairan umum.
Pengembangan usaha perikanan budidaya merupakan sektor yang telah lama menopang pengembangan ekonomi, terutama ikut serta dalam memberdayakan pembudidaya ikan khususnya skala kecil. Atas dasar tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya pada Tahun 2008 ditetapkanlah Pengembangan Kawasan Perikanan Di Kabupaten Banjar  dengan Surat Keputusan Bupati Banjar Nomor 241 Tahun 2008 tanggal 16 Juni 2008 khusus budidaya ikan air tawar pada kawasan perikanan budidaya Riam Kanan dan Kawasan Minapolitan Cindai Alus dengan luas lahan yang berpotensi untuk dikembangkan                         seluas ± 1.671 Ha.
Pusat distrik Minapolitan Cindai Alus Kab. Banjar ini berada di Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota dengan  desa-desa hinterlandnya, yaitu Desa Tungkaran, Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kota, serta Desa Sungai Rangas Hambuku, Desa Sungai Batang Ilir dan Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat. Berdasarkan master plan pengembangannya, kawasan ini  akan dibangun dalam 10 tahun, sejak 2008 hingga 2018. Tujuan dibangunnya kawasan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas  produksi perikanan budidaya, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perikanan di kawasan minapolitan, serta memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat  di kawasan tersebut.
         Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Banjar, kawasan minapolitan terdiri dari kawasan pertanian lahan basah, kawasan budidaya lahan kering dan kawasan pemukiman. Lahan dikawasan minapolitan terdiri dari  lahan basah pasang surut sulfat masam tipe C dan D beririgasi teknis, lahan gambut dan lahan kering tipe alluvial dan podsolik.  Lahan basah digunakan untuk persawahan dan kolam ikan dan lahan kering untuk perumahan dan pekarangan. Selain potensi perikanan, Kawasan Minapolitan Cindai Alus juga merupakan kawasan pertanian yang menghasilkan padi sawah lahan basah, buah-buahan terutama jeruk dan pisang, sayur-sayuran, perkebunan dan peternakan.
        Dengan adanya kawasan Minapoitan ini, diharapkan usaha perikanan di Kab. Banjar akan semakin berkembang dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan  meningkatkan kesejahteraan masyarakat  khususnya masyarakat perikanan di Kab. Banjar.
a.  Perikanan Budidaya
    Kegiatan budidaya yang sudah banyak dikembangkan sampai saat ini adalah usaha budidaya tambak, kolam, karamba dan jaring apung. Produksi budidaya tahun 2010 mencapai 32.720 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 556.701.500.000,-. Sedangkan tahun 2011 mengalami peningkatan yakni mencapai 50.018,4 ton dengan nilai Rp. 568.910.773,-.
Satu-satunya daerah di  Kab. Banjar  yang mempunyai potensi besar untuk pengembangan budidaya air laut dan air payau di Kab. Banjar adalah kawasan pesisir Kec. Aluh-aluh, dengan komoditas yang cocok untuk dikembangkan  antara lain ikan Bandeng.
Kegiatan budidaya air tawar, hingga saat ini telah  terkonsentrasi di 10 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada di Kab. Banjar dengan memanfaatkan potensi sungai/DAS, irigasi dan waduk. Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Kec. Gambut, Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, Martapura, Martapura Barat, Karang Intan, Aranio, Sungai Pinang dan Pengaron. Beberapa jenis ikan air tawar yang sudah memasyarakat dan dikembangkan secara luas adalah Ikan Mas, Patin, Nila, Betok, Lele, Gurame, Bawal, Jelawat dan ikan hias tawar. Sampai saat ini telah terdapat 66 kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) dan 1.959 rumah tangga perikanan (RTP) budidaya di Kab. Banjar. Peningkatan produksi budidaya perikanan dilakukan berbagai kegiatan pendukung dilaksanakan oleh Kab. Banjar diantaranya pemberian bantuan benih ikan, pakan ikan, pembentukan kelompok pembudidaya dan berbagai pelatihan teknis bagi pembudidaya.serta upaya pengendalian dan pemberantasan hama penyakit di Kab. Banjar.
Selain wilayah pemasaran lokal (Kab. Banjar), juga kabupaten lain di Prov. Kalimantan Selatan, Prov. Kalimantan Tengah dan  Prov. Kalimantan Timur Pengiriman perdana ikan Patin produksi Kawasan Minapolitan Kab. Banjar ke Prov. DKI Jakarta dan Pulau Jawa, (Senin, 12 September 2011).

DATA PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA :
1.   Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Dirinci setiap Kecamatan Tahun 2011

No
Kecamatan
Tambak
Kolam
Karamba
Jaring Apung
Mina Padi
Jumlah
1
Aluh-aluh
10
10
-
-

20
2
Beruntung Baru
-
10
-
-

10
3
Gambut
-
20
-
-

20
4
Kertak Hanyar
-
37
-
-

37
5
Tatah Makmur
-
20
-
-

20
6
Sungai Tabuk
-
90
30
-

120
7
Martapura
-
640
5
-

645
8
Martapura Timur
-

7
-

7
9
Martapura Barat
-
169
-
-

169
10
Astambul
-

5
-

5
11
Karang Intan
-
297
247
23

567
12
Aranio
-
5
-
190

195
13
Sungai Pinang
-
10
-
-

10
14
Peramasan
-

-
-

-
15
Pengaron
-
15
-
-

15
16
Sambung Makmur
-
10
-
-

10
17
Mataraman
-
15
-
-

15
18
Simpang Empat
-
94
-
-

94
19
Telaga Bauntung
-
-
-
-

-
Jumlah
10
1,442
294
213
-
1,959

2.   Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya Dirinci setiap Kecamatan

Dalam Ton
 
Tahun 2011
No
Kecamatan
Tambak
Kolam
Karamba
Jaring Apung
Jumlah
1
Aluh-aluh
101.25
71.54


172.79
2
Beruntung Baru

-


-
3
Gambut

157.92


157.92
4
Kertak Hanyar

-


-
5
Tatah Makmur

143.08


143.08
6
Sungai Tabuk

1,765.13
811.53

2,576.66
7
Martapura

11,096.26
135.05

11,231.31
8
Martapura Timur

-
189.36

189.36
9
Martapura Barat

5,517.60


5,517.60
10
Astambul

-
135.25

135.25
11
Karang Intan

344.03


344.03
12
Aranio

3,967.32
6,681.78
706.47
11,355.57
13
Sungai Pinang

424.26

5,836.08
6,260.34
14
Peramasan

1,146.69


1,146.69
15
Pengaron

143.08


143.08
16
Sambung Makmur

-


-
17
Mataraman

172.23


172.23
18
Simpang Empat

143.08


143.08
19
Telaga Bauntung

-


-
Jumlah
101.25
25,092.23
7,952.97
6,542.55
39,689.00

Sumber : Bidang Produksi Perikanan


3.   Nilai Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya Dirinci Setiap Kecamatan Tahun 2011
                                                                                      Dalam Ribuan Rupiah
No
Kecamatan
Tambak
Jaring Apung
Karamba
Kolam
Jumlah
1
Aluh-aluh
1,483,650


1,070,054
2,553,704
2
Beruntung Baru



-
-
3
Gambut



2,275,478
2,275,478
4
Kertak Hanyar



-
-
5
Tatah Makmur



2,140,107
2,140,107
6
Sungai Tabuk


11,896,428
24,963,859
36,860,287
7
Martapura


1,980,075
154,678,306
156,658,381
8
Martapura Timur


2,741,589
-
2,741,589
9
Martapura Barat



74,639,858
74,639,858
10
Astambul


1,982,735
-
1,982,735
11
Karang Intan



4,925,950
4,925,950
12
Aranio

10,810,976
96,922,936
57,684,776
165,418,687
13
Sungai Pinang

89,308,059

6,086,044
95,394,103
14
Peramasan



16,550,191
16,550,191
15
Pengaron



2,140,107
2,140,107
16
Sambung Makmur



-
-
17
Mataraman



2,489,489
2,489,489
18
Simpang Empat



2,140,107
2,140,107
19
Telaga Bauntung



-
-
Jumlah
1,483,650                    1,483,650                                                              1,483,650                                  1,483,650
100,119,035
115,523,762
351,784,327
568,910,773
Sumber : Bidang produksi Perikanan

4.   Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan dan Jenis budidaya Tahun 2011
Dalam Ton
Jenis Ikan
Produksi
Tambak
Kolam
Karamba
Jaring Apung
Jumlah
Nila

13,185.85
6,027.04
6,542.55
25,755.44
Patin

11,593.96


11,593.96
Bawal Tawar

312.42


312.42
Mas


1,925.93

1,925.93
Bandeng
101.25



101.25
Jumlah
101.25
25,092.23
7,952.97
6,542.55
39,689.00
Sumber : Bidang Produksi Perikanan

5.   Nilai Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan dan Jenis budidaya      Tahun 2011
Dalam Ton
Jenis Ikan
Produksi
Tambak
Kolam
Karamba
Jaring Apung
Jumlah
Nila

191,611,407
88,217,123
100,119,035
379,947,564
Patin

155,746,028


155,746,028
Bawal Tawar

4,426,745


4,426,745
Mas


27,306,639

27,306,639
Bandeng
1,483,650



1,483,650
Jumlah
1,483,650
351,784,179
115,523,762
100,119,035
568,910,626
Sumber Bidang Produksi Perikanan


b.  Penangkapan
Kab. Banjar memiliki potensi perairan laut dan peraiaran umum yang mendukung usaha penangkapan ikan. Perairan laut terletak di kawasan pesisir Aluh-aluh, sedangkan perairan umum meliputi sungai/DAS (sungai Martapura, Riam Kanan dan Riam Kiwa),  waduk (Riam Kanan dan Mandikapau) dan rawa. Produksi penangkapan pada tahun 2010 mencapai 11.524 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 142.381.363.000,-
Produk perikanan tangkap perairan laut di Kab. Banjar meliputi ikan Manyun, Kakap, Bawal Hitam/putih, Gulamah, Pari, Alu-alu/Barakuda, Udang Putih dan Udang Bajang. Sedangkan untuk produk penangkapan di perairan umum meliputi ikan Gabus, Betok, Sepat Siam, Nila, Belida, Gurame, wader/puyau, Toman, Betutu, Baung dan Udang Galah. Sampai saat ini tercatat 4.783 RTP perikanan tangkap, dengan 21.503 unit alat tangkap yang umum digunakan (Lampara Dasar, Jaring Insang Tetap dan Hanyut, Jermal/Togo,  Rawai, Pancing, Bubu, Tempirai, Lukah,  dll). Untuk armada penangkapan, tercatat 3.341 unit armada penangkapan (1.100 armada perairan laut berupa kapal motor 0-5 GT dan 2.241unit armada perairan umum berupa 1.862 unit perahu tak bermotor dan 379 unit perahu motor tempel). Untuk meningkatkan produksi hasil tangkap, berbagai kegiatan pendukung dilaksanakan oleh Kab. Banjar diantaranya pemberian bantuan alat tangkap dan pembentukan kelompok nelayan tangkap.
Tabel 1. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap Perairan Laut Menurut Jenis Ikan Tahun 2011
No
Komoditas
Produksi (Ton)
Nilai Produksi (Rp.000)
1
Udang Putih
           3,343.72
                     33,731,923
2
Udang Bajang
              746.83
                       9,690,256
3
Sembilang
                14.06
                          168,697
4
Belanak
                28.53
                          285,271
5
Kakap Merah
                  6.23
                          137,163
6
Bawal
                25.27
                          568,506
7
Bara-bara
                53.11
                          584,193
8
Pari
              215.46
                       2,585,525
9
Menangin
              249.69
                       5,024,716
10
Otek
                26.36
                          353,218
11
Bara kuda
                  2.98
                            44,727
12
Dako
                  2.48
                            22,364
13
Manyung
                11.26
                          112,646
14
Selangat
                  9.28
                            92,768
15
Kakap
                  4.09
                          102,155
16
Ikan lainnya
           2,808.11
                     12,141,124
Jumlah
    7,547.46
65,645,252
Sumber : Bidang Produksi Perikanan
Tabel 2. Produksi Perikanan Tangkap Perairan Laut Menurut Jenis dan Alat Penangkapannya Tahun 2011
No
Komoditas
Payang
(termasuk Lampara)

Dogol
(termasuk Lamapara dasar, cantrang)
Rawai tetap dasar
Rawai tetap
Jaring insang hanyut
Jermal
Jumlah
1
Udang Putih
1,759.47
1,476.41



107.84
3,343.72
2
Udang Bajang
84.98
532.18



129.67
746.83
3
Sembilang


14.06



14.06
4
Belanak





28.53
28.53
5
Kakap Merah



6.23


6.23
6
Bawal




25.27

25.27
7
Bara-bara


53.11



53.11
8
Pari




215.46

215.46
9
Menangin



10.91
238.78

249.69
10
Otek


8.43
17.92


26.36
11
Bara kuda



2.98


2.98
12
Dako



2.48


2.48
13
Manyung



1.99
9.28

11.26
14
Selangat



-
9.28

9.28
15
Kakap



0.99
3.09

4.09
16
Ikan lainnya
248.66
2,259.87
29.80
5.39
213.16
51.23
2,808.11
Jumlah
2,093.11
4,268.47
105.40
48.91
714.32
317.26
7,547.46
Sumber : Bidang Produksi Perikanan
Tabel 3. Produksi Perikanan Tangkap Perairan Umum Menurut Jenis Ikan            Tahun 2011
No
Komoditas
Sungai
Rawa
Waduk
Jumlah
1
Gabus
467.56
73.07

540.63

2
Toman
25.45
32.31

57.76
3
Sepat
51.10
66.45

117.55
4
Nila
28.12

628.73
656.85
5
Baung
46.72

32.66
79.37
6
Patin
27.79


27.79
7
Sanggang
40.63


40.63
8
Kapar

4.01

4.01
9
Gurame


40.20
40.20
10
Belida


4.58
4.58
11
Adungan


57.48
57.48
12
Betutu


6.77
6.77
13
Udang Galah
149.69


149.69
14
Udang Sapit
8.45


8.45
15
Bakut
6.93


6.93
16
Betok
461.75
97.60

559.35
17
Puyau
28.54

12.65
41.19
18
Sepat Siam
151.55
10.94

162.48
19
Ikan lainnya
39.17
0.87
180.20
220.24
Jumlah
1,533.46
287.27
963.28
2.781.97
Sumber : Bidang Produksi Perikanan





III.       PERKEMBANGAN USAHA PERIKANAN

a.  Pengolahan Hasil Perikanan dan Pemasaran
Kegiatan yang dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Banjar untuk mendukung usaha perikanan dan kelautan ditujukan untuk memberikan bimbingan dan monitoring terhadap usaha pengolahan hasil dan pemasaran perikanan, pengawasan mutu produk perikanan dan kelautan. Dalam rangka memberikan bimbingan dan monitoring usaha pengolahan hasil dan pemasaran perikanan, bidang usaha melakukan kegiatan temu usaha perikanan, kegiatan pelatihan dan pemberian rekomendasi usaha bidang perikanan dan kelautan. Untuk mengawasi mutu produk perikanan dan kelautan, dilakukan pengujian penggunaan zat additif pada produk pengolahan hasil perikanan. Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan pendataan kepemilikan usaha pengolahan dan pemasaran produk perikanan dan kelautan, monitoring harga produk perikanan, pengadaan dan pemberian bantuan alat pengolahan perikanan dan pengemasan.
        Pengolahan belum berkembang luas, umumnya masih dipasarkan dalam keadaan hidup dan  segar, demikian pula unit-unit pengolahannya masih berskala rumah tangga (meliputi usaha pengolahan kerupuk, abon ikan, amplang, nugget, bakso, dan produk olahan perikanan).

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...