Kelompok terumbu berdasarkan fungsi
dalam pembentukan terumbu
Berdasarkan
fungsinya dalam pembentukan terumbu (hermatype-ahermatype) dan
ada/tidaknya alga simbion (symbiotic-asymbiotic), maka karang terbagi
menjadi empat kelompok berikut: (Gambar 1)
1. Hermatypes-symbionts. Kelompok ini terdiri dari anggota
karang pembangun terumbu yaitu sebagian besar anggota Scleractinia (karang
batu), Octocorallia (karang lunak) dan Hydrocorallia.
2. Hermatypes-asymbionts.· Kelompok ini merupakan karang
dengan pertumbuhan lambat yang dapat membentuk kerangka kapur masif tanpa
bantuan zooxanthellae, sehingga mereka mampu untuk hidup di dalam perairan yang
tidak ada cahaya.· Di antara anggotanya adalah Scleractinia asimbiotik dengan
genus Tubastrea dan Dendrophyllia, dan hydro-corals jenis Stylaster rosacea.
3. Ahermatypes-symbionts. Anggota kelompok ini antara lain
dari genus Heteropsammia dan Diaseris (Scleractinia: Fungiidae) dan Leptoseris
(Agaricidae) yang hidup dalam bentuk polip tunggal kecil atau koloni kecil
sehingga tidak termasuk dalam pembangun terumbu. Kelompok ini juga terdiri dari
Ordo Alcyonacea dan Gorgonacea yang mempunyai alga simbion namun bukan
pembangun kerangka kapur masif (matriks terumbu).
4. Ahermatypes-asymbionts. Anggota kelompok ini antara lain
terdiri dari genus Dendrophyllia dan Tubastrea (Ordo Scleractinia) yang
mempunyai polip yang kecil.· Termasuk juga dalam kelompok ini adalah kerabat
karang batu dari Ordo Antipatharia dan Corallimorpha (Subkelas Hexacorallia)
dan Subkelas Octocorallia asimbiotik.
Gambar 1. Karang dalam sistem Filum
Coelenterata; karang hermatypic pembangun terumbu berada dalam garis
terputus-putus
Karang hermatipik, yang umumnya didominasi oleh Ordo Scleractinia, memiliki alga simbion atau zooxanthellae yang hidup di lapisan gastrodermis.· Di lapisan ini, zooxanthellae sangat berperan membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi dan oksigen bagi hewan karang melalui proses fotosintesis (Gambar 2).· Zooxanthellae merupakan istilah umum bagi alga simbion dari kelompok dinoflagellata yang hidup di dalam jaringan hewan lain, termasuk karang, anemon, moluska, dan taksa hewan yang lain.
Karang hermatipik, yang umumnya didominasi oleh Ordo Scleractinia, memiliki alga simbion atau zooxanthellae yang hidup di lapisan gastrodermis.· Di lapisan ini, zooxanthellae sangat berperan membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi dan oksigen bagi hewan karang melalui proses fotosintesis (Gambar 2).· Zooxanthellae merupakan istilah umum bagi alga simbion dari kelompok dinoflagellata yang hidup di dalam jaringan hewan lain, termasuk karang, anemon, moluska, dan taksa hewan yang lain.
Hubungan yang erat (simbiosis)
antara hewan karang dan zooxanthellae dapat dikategorikan sebagai simbiosis
mutualisme, karena hewan karang menyediakan tempat berlindung bagi
zooxanthellae dan memasok secara rutin kebutuhan bahan-bahan anorganik yang
diperlukan untuk fotosintesis, sedangkan hewan karang diuntungkan dengan
tersedianya oksigen dan bahan-bahan organik dari zooxanthellae.
Gambar 2. Peran alga simbion (zooxanthellae)
dalam menyokong pertumbuhan karang.
Koloni
karang baru akan berkembang, jika polip karang melakukan perkembangbiakan
secara aseksual, budding dan fragmentation (Gambar 3). Melalui
proses budding, koloni karang berkembang melalui dua cara yaitu intratentacular
budding dan extratentacular budding. Intratentacular budding terjadi
apabila pertambahan polip berasal dari satu polip yang terbelah menjadi dua,
sedangkan extratentacular budding terjadi jika tumbuh satu mulut polip
bertentakel pada ruang kosong antara polip satu dan polip lain. Selain
itu, koloni baru dapat berkembang dari patahan karang yang terpisah dari koloni
induk akibat gelombang atau aksi fisik lain, bila patahan tersebut melekatkan
diri pada substrat keras dan tumbuh melalui mekanisme budding.
Gambar 3. Mekanisme pembentukan koloni
karang melalui proses budding
Sumber:
Meuthia. 2011. Modul
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan: Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Jakarta,
Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.
No comments:
Post a Comment