Thursday 28 July 2016

PROGRAM BANTUAN BENIH DAN RESTOCKING KKP, UNTUK KESEJAHTERAAN DAN KEBERLANJUTAN


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) terus bergerak untuk merealisasikan Program Prioritas yang sudah dicanangkan. Salah satunya adalah program bantuan 100 juta ekor benih kepada masyarakat pembudidaya, yang sudah dimulai sejak bulan Maret 2016.
“Program bantuan 100 juta ekor benih kepada masyarakat ini dgulirkan dengan maksud untuk meningkatkan semangat para pembudidaya dalam melakukan usahanya serta membantu POKDAKAN yang kesulitan untuk memperoleh benih ikan. Sebagai contoh adalah bantuan kepada kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) di Kabupaten Kampar, Riau. Kita berikan bantuan sebanyak 2 juta ekor kepada POKDAKAN yang mengalami musibah akibat banjir pada bulan Februari,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto.
Benih yang dibagikan berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB, dan diberikan secara cuma-cuma atau gratis. “Bantuan benih gratis ini diberikan, sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, agar kegiatan pemerintah dalam hal ini KKP, dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat, khususnya pembudidaya. Jenis benih yang diberikan, disesuaikan dengan permintaan dari daerah. Jadi tidak secara serampangan kita berikan. Harus ada proposal pengajuan dari daerah, yang diketahui oleh Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. Disinilah perlu adanya KOMUNIKASI, KOORDINASI dan KERJASAMA atau K3, seperti yang diarahkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti, untuk meningkatkan efisensi dan efektifas kinerja”, jelas Slamet
Disamping bantuan benih untuk POKDAKAN, DJPB juga melakukan restocking di perairan umum, untuk menjaga dan melestarikan sumberdaya alam yang ada. “Jumlah ikan untuk program restocking yang dilakukan oleh DJPB-KKP pada tahun 2016 ini sebenyak 30 juta ekor. Jenis ikan yang ditebar juga disesuaikan dengan kondisi dan habitat asli perairan tersebut. Sehingga tidak merusak populasi ikan lokal yang sudah ada”, terang Slamet.
“Ikan-ikan lokal menjadi prioritas untuk di restocking. Seperti Papuyu, Haruan, Udang Galah, Jelawat, Rajungan, tawes  dan ikan lokal lainnya yang telah di kuasai teknologi pembenihannya. DJPB juga mendorong UPT Daerah untuk memproduksi ikan-ikan lokal tersebut, sehingga apabila masyarakat memerlukan benihnya, dengan cepat dapat dipenuhi oleh mereka”, tambah Slamet.
Beberapa kegiatan restocking yang dilaksanakan, antara lain adalah di Sungai Martapura sebanyak 100 ribu ekor, yang dilakukan DJPB bersama wakil gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan. Rudi sangat mengapresiasi kegiatan ini karena akan meningkatkan populasi ikan lokal di perairan umum yang ada di Kalimantan Selatan. “upaya restocking ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan dan melestarikan ikan lokal yang hampir punah, seperti kelabau, papuyu, haruan, jelawat dan lainnya. Bila ini berhasil, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mampu meningkatkan produksi ikan di Kalimantan Selatan”, ungkap Rudi.
Kegiatan restocking lainnya yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, berlangsung di Kabupaten Bogor, tepatnya di Sungai Cibeuteung, Desa Babakan, Kec. Ciseeng, Kab. Bogor, pada tanggal 10 April 2016. “Kita melakukan restocking sebanyak 20 ribu ekor ikan Nila di Sungai Cibeuteng, disamping bantuan benih yang totalnya mencapai 510 ribu ekor dan bantuan induk 1300 ekor. Kita harapkan masyarakat dapat terus menjaga populasi ikan yang ada di perairan umum, dengan cara melepas ikan yang masih kecil dan ikan yang sedang bertelur. Dengan cara ini, kelestarian populasi ikan di perairan umum dapat terjaga”, papar Slamet.
Pada tanggal 14 April 2016,Dirjen Perikanan Budidaya, juga melakukan restocking sekitar 15 ribu ekor rajungan di Pantai Boddia, Kab. Takalar. “Pantai Boddia merupakan salah satu habitat rajungan, sehingga restocking ini kita harapkan mampu mendukung pelestarian rajungan di perairan tersebut. Rajungan ini dihasilkan oleh BPBAP Takalar, yang telah berhasil menguasai teknologi pembenihannya sejak tahun 2007 yang lalu. Ini juga sebagai salah satu bukti bahwa perikanan budidaya sangat mendukung keberlanjutan, untuk menuju perikanan budidaya yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”, pungkas Slamet.
Sampai dengan 14 April 2016, program bantuan benih ke POKDAKAN dan restocking kurang lebih telah mencapi 22,20 persen dari target 100 juta benih pada tahun 2016. Kegiatan ini akan dilakukan di seluruh Indonesia, untuk mencapai tujuanyang diharapkan, yaitu peningkatan kesejahteran masyarakat, secara umum dan pembudidaya khususnya.

Sumber: http://djpb.kkp.go.id/arsip/c/383/PROGRAM-BANTUAN-BENIH-DAN-RESTOCKING-KKP-UNTUK-KESEJAHTERAAN-DAN-KEBERLANJUTAN/?category_id=10

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...