Tumbuh dan
berkembangnya kelompok - kelompok dalam masyarakat, umumnya didasarkan atas
adanya kepentingan dan tujuan bersama, sedangkan kekompakan kelompok tersebut
tergantung pada faktor pengikat yang dapat meningkatkan keakraban individu-individu
yang menjadi anggota kelompok.
Dengan berkelompok
maka pelaku utama akan belajar mengorganisasi kegiatan bersama-sama, yaitu
membagi pekerjaan dan mengkoordinisasi pekerjaan dengan mengikuti tata tertib
sebagai hasil kesepakatan mereka. Mereka belajar membagi peranan dan melakukan
peranan tersebut. Mereka belajar bertindak atas nama kelompok yang kompak,
yaitu setiap anggota merasa memiliki komitmen terhadap kelompoknya. Mereka
merasa "In Group" yaitu
mengembangkan "ke-kitaan bukan
ke-kamian". Dengan demikian akan merasa bangga sebagai suatu
kelompok yang terorganisasi secara baik, dibandingkan berbuat sendiri-sendiri.
Kelompok pelaku
utama adalah kumpulan pelaku utama yang mempunyai hubungan atau interaksi yang
nyata, mempunyai daya tahan dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam
suatu kegiatan. Hal ini tidak akan dapat
terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut.
Pelaku utama
diharapkan dapat mandiri dalam arti
mampu merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan, melaksanakan
kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Tumbuhnya
kemandirian tersebut diharapkan dapat dilakukan melalui kelompok.
Pengembangan
kelompok diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok dalam melaksanakan
fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan usaha
perikanan, penguatan kelompok menjadi organisasi kelompok yang kuat dan
mandiri.
Ciri-ciri Kelompok
yang sudah kuat dan mandiri antara lain:
1.
Adanya pertemuan/rapat anggota dan pengurus yang diselenggarakan secara berkala
dan berkesinambungan.
2.
Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama
dan dilaksanan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap
akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipatif.
3.
Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati
bersama.
4.
Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi
yang lengkap.
5.
Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama
disektor hulu dan hilir.
6.
Memfasilitasi usaha secara komersial dan
berorientasi pasar.
7.
Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan
teknologi untuk usaha para pelaku utama umumnya anggota kelompok.
8.
Adanya jalinan kerjasama antara kelompok dengan
pihak lain.
9.
Adanya pemupukan modal usaha yang baik iuran dari
anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok.
Bila semua anggota
kelompok secara sadar sepakat untuk mengikuti anjuran dan merasakan manfaat
dari kegiatan berkelompok, maka langkah selanjutnya adalah berupa
bimbingan-bimbingan. Bimbingan tersebut terus dilakukan secara berkala melalui
upaya pembinaan yang terus menerus. Pembinaan kepada para sasaran/pelaku utama
dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Pembinaan tidak
semata-mata hanya dilakukan oleh penyuluh
perikanan/pendamping saja, melainkan harus ada dukungan yang kuat dari instansi
terkait lainnya, karena dalam proses pembinaan sering ditemui permasalahan yang
dihadapi di lapangan dan harus melibatkan institusi lain.
Pengembangan
kelompok pelaku utama diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompok
pelaku utama dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota
dalam mengembangkan usahanya, penguatan kelompok pelaku utama menjadi
organisasi yang kuat dan mandiri. Kegiatan ini dalam proses penyuluhan
perikanan sering disebut dengan Pembinaan Manajerial Kelompok.
Beberapa
langkah-langkah sederhana, urgen dan efektif dalam pembinaan manajerial
kelompok, adalah:
1.
Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2.
Pembuatan papan nama dan struktur organisasi kelompok
3.
Penyusunan buku administrasi kelompok
4.
Pengorganisasian kelompok
5.
Permodalan kelompok
6.
Pengelolaan pinjaman ke anggota kelompok
7.
Pemeriksaaan keuangan kelompok
8.
Pengelolaan kesehatan keuangan kelompok
Sumber:
Anonimous, 2006. Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, Nomor 16 Tahun 2006.
Anonimous, 2007. Modul
Pelatihan Kelompok. Program Pengembangan Kecamatan, Regional Management Unit Wilayah - VII Jawa Timur.
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Pranoto, J dan Suprapti,
W. 2006. Membangun Kerjasama
Tim (Team Building). Lembaga Administrasi
Negara – Republik Indonesia, Jakarta.
No comments:
Post a Comment