Thursday, 17 October 2013

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN KERAPU SUNU


Penyakit pada ikan kerapu umumnya menyerang pada fase pembesaran, tapi bukan tidak mungkin selain fase pembesaran ikan kerapu dapat terserang penyakit
Sumber penyakit
Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan, kondisiinang, dan adanya jasad patogen.
Dengan demikian timbulnya serangan penyakit itu merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan, dan jasad patogen. Penyakit pada ikan dapat dibedakan menjadi penyakit yang bersifat infeksi, dan non-infeksi.
Penyakit dapat ditimbulkan oleh satu atau berbagai macam penyakit. Ada penyakit yang disebabkan oleh satu faktor, tetapi kemudian dibarengi oleh faktor lain. Bila terjadi semacam ini, berarti penyakit kedua (sekunder) memanfaatkan kondisi yang disebabkan oleh penyakit pertama (penyakit primer).
Penyebab penyakit infeksi antara lain jamur, bakteri, parasit ,dan virus. Sumber penyakit ini umumnya banyak terjadi pada ikan kerapu sunu dan serangannya bersifat ganas dan menyebabkan kematian.
Penyebab penyakit non-infeksi antara lain: stres, kekurangan gizi, pemberian pakan yang berlebihan, keracunan, memar karna luka, cacat, dll.

Penyakit yang menyerang ikan kerapu sunu
JENIS PARASI
GEJALA
PENGOBATAN
BAHAN KIMIA
BAHAN ALAMI
Monogenia
·   Ikan berenang lambat, nafsu makan menurun
·    Sering berenang miring menggesekkan badan kejaring/dasar bak dan menimbulkan luka pada tubuh ikan.

·   Direndam, oxitetrasiklin 25 ppm selama 1 jam
·   Direndam, acriflavin   10 ppm selama 1 jam
·   Direndam prefuran 1 ppm selama 1 jam.
·     Menggunakan daun sambiloto sebanyak 10 gr (ekstra), direndam selama 7 hari
·    Direndam dengan air tawar selama    15-30 menit
.
Trematoda (cacing)

·   nafsu makan berkurang, warna tubuh dan insang pucat
·   produksi lendir dipermukaan tubuh banyak
·   berenang dipermukaan air
·    tampak megap- megap dengan insang terbuka.
·   Melalui pakan yang sudah dicampur dengan Combantrin. Dosisinya 1 botol Combantrin untuk 5 kg pakan
·  direndam dalam air tawar selama 15-30 menit.
·  Menggunakan daun sirih sebanyak 10 gr, ambil ekstranya, campurkan dalam 20 liter air laut. Selama 2–3 hari.

Cryptocaryon irritans

·   mata bengkak, insang dan mata ditumbuhi semacam kristal sebesar kepala jarum pentul berwarna putih
·    pendarahan dan pembusukan pada bagian sirip
·    produksi lendir tbh meningkat, serta napsu makan hilang
·   Direndam dalam air laut yang diberi formalin dengan dosis 25 ppm selama 5-7 hari

·    Menggunakan daun sambiloto sebanyak 10 gr diambil ekstraknya dan dilarutan dalam air  laut sebanyak 20 litter dengan, ikan direndam selama 7 har berturut-turuti.

Tricodiniasis

·   napsu makan hilang dan berenang tidak normal.
·   produksi lendir meningkat
·   Bila serangan parah, siripnya akan sobek-sobek.

 
·   Direndam dalam air laut yang sudah diberi formalin   25-30  ppm selama 2 jam, dilakukan  1-2.
- Perendaman dengan menggunakan daun Sambiloto sebanyak 10 gram dan digerus untuk diambil ekstraknya di tambah aquades 0,5 liter dan dimasukan dalam air laut sebanyak 20 liter selaama 2 jam.dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.


DAFTAR  PUSTAKA
Akbar, S,Sudaryanto.2004. Pembenihan dan Pembesaran Kerapu Bebek. Penerbit, Penebar Swadaya, Jakarta.
Ghufron, M.2004. Hama dan Penyakit Ikan. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Ignatius dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Kerapu Sunu Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Siswoyo, P.2004. Tumbuhan Berkhasiat Obat. Penerbit, Absolut, Yogyakarta.

1 comment:

Anonymous said...

dimana bisa belajar budidaya jenis kerapu ini?

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...