Penyakit pada ikan kerapu umumnya
menyerang pada fase pembesaran, tapi bukan tidak mungkin selain fase pembesaran
ikan kerapu dapat terserang penyakit
Sumber penyakit
Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak datang
begitu saja, melainkan melalui proses hubungan tiga faktor, yaitu kondisi
lingkungan, kondisiinang, dan adanya jasad patogen.
Dengan demikian
timbulnya serangan penyakit itu merupakan hasil interaksi yang tidak serasi
antara lingkungan, ikan, dan jasad patogen. Penyakit pada ikan dapat dibedakan
menjadi penyakit yang bersifat infeksi, dan non-infeksi.
Penyakit dapat
ditimbulkan oleh satu atau berbagai macam penyakit. Ada penyakit yang
disebabkan oleh satu faktor, tetapi kemudian dibarengi oleh faktor lain. Bila
terjadi semacam ini, berarti penyakit kedua (sekunder) memanfaatkan kondisi
yang disebabkan oleh penyakit pertama (penyakit primer).
Penyebab penyakit
infeksi antara lain jamur, bakteri, parasit ,dan virus. Sumber penyakit ini
umumnya banyak terjadi pada ikan kerapu sunu dan serangannya bersifat ganas dan
menyebabkan kematian.
Penyebab penyakit
non-infeksi antara lain: stres, kekurangan gizi, pemberian pakan yang
berlebihan, keracunan, memar karna luka, cacat, dll.
Penyakit yang
menyerang ikan kerapu sunu
JENIS PARASI
|
GEJALA
|
PENGOBATAN
|
||
BAHAN
KIMIA
|
BAHAN
ALAMI
|
|||
Monogenia
|
·
Ikan berenang lambat, nafsu makan menurun
·
Sering berenang miring
menggesekkan badan kejaring/dasar bak dan menimbulkan luka pada tubuh ikan.
|
·
Direndam, oxitetrasiklin 25 ppm selama 1 jam
·
Direndam, acriflavin 10 ppm
selama 1 jam
·
Direndam prefuran 1 ppm selama 1 jam.
|
·
Menggunakan
daun sambiloto sebanyak 10 gr (ekstra), direndam selama 7 hari
·
Direndam dengan air tawar
selama 15-30 menit
.
|
|
Trematoda
(cacing)
|
·
nafsu makan berkurang, warna tubuh dan insang pucat
·
produksi lendir dipermukaan tubuh banyak
·
berenang dipermukaan air
·
tampak megap- megap dengan insang
terbuka.
|
·
Melalui pakan yang sudah dicampur dengan Combantrin. Dosisinya 1 botol
Combantrin untuk 5 kg pakan
|
·
direndam dalam air tawar selama 15-30 menit.
·
Menggunakan daun sirih sebanyak 10 gr, ambil ekstranya,
campurkan dalam 20 liter air laut. Selama 2–3 hari.
|
|
Cryptocaryon irritans
|
·
mata bengkak, insang dan mata ditumbuhi semacam kristal sebesar kepala
jarum pentul berwarna putih
·
pendarahan dan pembusukan pada
bagian sirip
·
produksi lendir tbh meningkat,
serta napsu makan hilang
|
·
Direndam dalam air laut yang diberi
formalin dengan dosis 25 ppm selama 5-7 hari
|
·
Menggunakan daun sambiloto sebanyak 10 gr diambil ekstraknya dan
dilarutan dalam air laut sebanyak 20
litter dengan, ikan direndam selama 7 har berturut-turuti.
|
|
Tricodiniasis
|
·
napsu makan hilang dan berenang tidak normal.
·
produksi lendir meningkat
·
Bila serangan parah, siripnya akan sobek-sobek.
|
·
Direndam dalam air laut yang sudah diberi formalin 25-30
ppm selama 2 jam, dilakukan
1-2.
|
- Perendaman dengan menggunakan daun Sambiloto
sebanyak 10 gram dan digerus untuk diambil ekstraknya di tambah aquades 0,5
liter dan dimasukan dalam air laut sebanyak 20 liter selaama 2 jam.dilakukan
selama 1 minggu berturut-turut.
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Akbar,
S,Sudaryanto.2004. Pembenihan dan Pembesaran Kerapu Bebek. Penerbit,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Ghufron, M.2004.
Hama dan Penyakit Ikan. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Ignatius dan
Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Kerapu Sunu Sehat Produksi
Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan,
Bogor.
Siswoyo, P.2004. Tumbuhan Berkhasiat Obat.
Penerbit, Absolut, Yogyakarta.
1 comment:
dimana bisa belajar budidaya jenis kerapu ini?
Post a Comment