Tuesday 8 October 2013

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO


Lele dumbo merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang dikenal masyarakat karena harganya relatif murah dibanding ikan lainnya, namun cita rasanya banyak disukai masyarakat. Ikan lele dumbo senang hidup dalam eadaan air yang agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin akan oksigen seperti air genangan, air limbah atau buangan. Hal itu disebabkan ikan lele mempunyai pernapasan tambahan disamping insangnya yang biasa.
            Masalah yang banyak timbul dimasyarakat dalam usaha budidaya lele dumbo adalah cara menghasilkan benih yang lebih banyak namun tetap dapat berkesinambungan. Salah satu upaya peningkatan produksi benih lele dumbo adalah dengan pembenihan secara buatan, pemeliharaan secara intensif dan pengendalian penyakit.

Klasifikasi lele dumbo
            Phylum            : Chordata
Kelas                : Pisces
Subkelas          : Teleostei
Ordo                : Ostareophyci
Famili              : Claridae
Genus              : Clarias
Spesies                        : Clarias griepinus
Nama lokal      : Lele dumbo

Morfologi
Bentuk badan memanjang, bagian kepala gepeng atau pipih, batok kepala umumnya keras dan meruncing kebelakang. Seluruh bagian tubuhnya mulai dari ujung moncong mulut hinga bagian ekornya tidak bersisik.
Seluruh bagian tubuhnya menjadi pucat bila terkena sinar matahari, dan akan diwarnai noda hitam atau putih dan totol-totol bila stress, naun keadaan ini akan segera normal apabila habitatnya sesuai dengan kemampuannya. Ikan ini dijuluki catfish , karena kumisnya mirip dengan kumis kucing, yakni memiliki empat pasang sungut disekitar mulut. Sepasang sungut hidung,, sepasang sungut maksilar dan dua pasang sungut mandibular. Sungut maksilar berfungsi sebagai tentakel yakni alat untuk meraba. Insangnya berukuran keci dan terletak dikepala bagian belakang. Lele dumbo mempunyai lima buah sirip yang terdiri dari sirip pasangan dan sirip tunggal. Sirip yang berpasangan adalah sirip dada, dan sirip perut. Sedangkan yang tunggal adalh sirip punggun dan sirip ekor. Serta sirip dubur. Pada sirip dada dilengkapi dengan patil atau taji tidak beracun. Selain kemampuannya meloloskan diri dari kolam piaraan dengan caramelompat, iapun sanggup merangkak diatas tanah tanpa air dalam  waktu cukup lama asalkan lembab. (Santoso 1994).

Habitat
Semua perairan tawar dapat menjadi lingkungan hidup atau habitat lele dumbo seperti waduk, danau, rawa dan genangan air tawar lainnya. Dialalm bebas, ikan ini lebih menyukai air yang arusnya mengalir secara perlahan atau lambat. Lele dumbo awalnya hidup liar disungai- sungai ,rawa dan semua habitat air tawar. Setelah diternakan secara intensif, ternyata lele dumbo dapat tumbuh dengan cepat. Sungai, karamba, drum, adalah tempat yang cocok untuk pemeliharaan atau pembesaran., bahkan air comberan, tanah sawah dengan kedalaman 10 cm sekalipun asalkan terdapat tempat berlindung seperti bebatuan, karang atau kaleng bekas bisa digunakan.

Tingkah laku
Salah satu sifat lele dumbo adalah suka menloncat kedarat terutama pada malam hari. Munculnya sifat ini karena lele dumbo merupakan binatang malam yakni banyak melakukan aktivitasnya dimalam hari ( nocturnal ). Sifat ini akan tampak saat lele dumbo akan mencari makan. Itulah sebabnya lele dumbo akan lebih suka berada ditempat gelap dibanding ditempat yang terang.

Kebiasaan makan
Lele dumbo memiliki kebiasaan mencari makan didasar kolam  ( bottom feeder) sehingga air kolam sering menjadi keruh. Lele dumbo juga dikenal rakus, karena mempunyai ukuran mulut yang cukup lebar sehingga mampu menyantap makanan alami didasar perairan, dan
pakan buatan seopert pellet. Oeh karenanya lele dumbo digolongkan sebagai pemakan segala ( omnovora). Makanan seperti bangkai ayam, bebek ,angsa, dan      unggas  lainnya di lahapnya dengan menggunakan gigi nya yang terletak pada rahang dan mencabik-cabiknya higga tinggal tulang ( scavenger).

Perkembang biakan
Perkembang biakan lele dumbo dapat dilakukan secara alami dan atau secara buatan. Pemijahan alami dapat dilakukan dalam bak semen atau bak kayu yang dilapisi plastik berukuran 2x1x1 meter, dilengkapi kakaban sebagai substrat untuk penempel telur dan penutup bak dari kayu, seng atau kawat kasa agar lele tidak meloncat keluar. Sedangkan pemijahan buatan atau lebih populer dengan istilah kawin suntik, dilakukan dengan jalan menyuntikan hormon tertentu kedalam tubuh ikan yang akan dipijahkan untuk merangsang terjadinya ovulasi. Hormon yang digunakan untuk penyuntikan biasanya menggunakan kelenjar hypophisa ikan sejenis atau ikan mas yang bersifat universal, dan atau menggunakan hormon buatan seperti HCG, LHRH atau ovaprim yang sudah banyak dijual dipasaran. Dalam prosesnya, pemijahan buatan pada lele dumbo dapat dilakukan melalui pembuahan alami dan pembuahan buatan.

Pemeliharaan larva
Larva lele yang baru menetas masih mempunyai persediaan makanan dalam bentuk kuning telur(yolk salc) sehingga tidak perlu diberi pakan sampai umur 4 hari. Mulai hari ke 5, larva diberi pakan cacing tubifek yang telah di cincang halus atau daphnia sampai larva siap ditebar kekolam atau bak pendederan.

Pendederan
Persiapan kolam pendederan untuk lele dumbo sama halnya seperti persiapan kolam pendederan untuk jenis ikan budidaya lainnya, Benih yang akan ditebar sebaiknya sudah kuat dan lincah serta sudah terbiasa memakan makanan tambahan. Padat tebar bisa bervariasi, dan tergantung  pada kesuburan kolam, yang penting tidak melebihi ambang daya dukung kolam(carrying capacity). Pakan tambahan yang diberikan adalah pelllet yang telah digiling halus sebanyak 10-15 %, diberikan 3 kali perhari. Lama pemeliharaan di kolam penderan I selama 21 hari, atau setelah benih mencapai ukuran 2-3 cm. Produksi benih yang dihasilkan perkilogram induk bisa mencapai 40.000 – 60.000 ekor ukuran 2-3 cm.

DAFTAR PUSTAKA
Darti S.L , Penyakit ikan hias, Penebar swadaya, Jakarta
Prihartono Eko, Juansyah R, dan Usni Arie, Mengatasi Permasalahan   Budidaya Lele dumbo. Penebar swadaya, cet 3, Jakarta   2001.
Susanto, H. Ikan Lele. Kanisius Yogyakarta
Sudewo, Bambang. Tanaman Obat Populer, Agro Media Pustaka, Jakarta. 2004.

Syambas M. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Lele Dumbo Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

2 comments:

Anonymous said...

trims

Unknown said...

Blog yang sangat informatif sekali, sangat besar manfaatnya buat kami yang saat ini sedang melakukan budidaya ikan lele di mangkutana sulawesi.. salam kenal pak...

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...