Wednesday 1 May 2013

MENGENAL POTENSI BUDIDAYA UDANG VANAME

Introduksi udang oleh beberapa Negara Asia, yang berasal dari kawasan sub tropis sekitar perairan Negara di kawasan amerika latin (Meksiko, Ekuador dan Peru) seperti udang vaname (Litopeus Vanamei) berpotensi dan prospektif bagi dunia usaha perikanan tambak yang dapat memberikan akses komoditas udang terhadap pasar internasional.


Jenis udang ini seperti halnya jenis-jenis yang lain  dapat mengalami kegagalan akibat serangan penyakit khususnya yang disebabkan oleh virus. Serangan penyakit virus ini umumnya diawali oleh adanya perubahan kualitas lingkungan yang dapat menurunkan daya tahan udang.


            Manajemen budidaya udang sistim tertutup merupakan penerapan terhadap proteksi ganda melalui pencegahan inang / carier pembawa penyakit dan eliminasi ataupun pencegahan munculnya penyakit dalam area budidaya udang di tambak, sehingga kelangsungan hidup udang secara keseluruhan dalam suatu sistim dapat berlangsung dalam tiap periode pemeliharaan.
            UDANG VANNAMEI (litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan seperti tahan penyakit, pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari), sintasan selama pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan (FCR-nya) rendah (1:1,3). Namun dimikian pembudidaya udang yang modalnya terbatas masih menggangap bahwa udang vannamei hanya dapat dibudidayakan secara intensif. Anggapan tersebut ternyata tidalah sepenuhnya benar, karena hasil kajian menunjukan bahwa vannamei juga dapat diproduksi dengan pola tradisional. Bahkan dengan pola tradisional petambak dapat menghasilkan ukuran panen yang lebih besar sehingga harga per kilo gramnya menjadi lebih mahal.Teknologi yang tersedia saat ini masih untuk pola intensif dan semiintensif, pada hal luas areal pertambakan di indonesia yang mencapai sekitar 360.000 ha, 80% digarap oleh petambak yang kurang mampu. Informasi teknologi pola tradisional plus untuk budi daya udang vannamei sampai saat ini masih sangat terbatas. Diharapkan dengan adanya brosur ini dapat menambah wawasan pengguna dalam mengembangkanbudi daya udang vannamei pola tradisional plus.

 Secara umum, klasifikasi udang ini adalah sebagai berikut :
Phylum                  : Arthopoda
Class                      : Crustacea
Sub Class              : Eumalacostraca
Ordo                       : Dekapoda
Sub Ordo               : Natantia
Family                    : Penaeidae
Genus                    : Penaeus
Sub Genus             : Litopenaeus
Spesies                  : Litopenaeus Vanamei
PERSIAPAN TAMBAK
1.Pengeringan/pengolahan tanah dasar
Air dalam tambak dibuang, ikan-ikan liar diberantas dengan saponin, genangaan air yang masih tersisa dibeberapa tempat harus di pompa keluar. Selanjutnya yambak dikeringkan sampai retak-retak kalau perlu di balik dangan cara ditraktor sehingga H²S menghilang karena teroksidasi. Pengeringan secara sempurna juga dapat membunuh bakteri patogen yang yang ada di pelataran tambak.
2.Pemberantasan hama
Pemberantasan ikan-ikan dengan sapion 15-20ppm (7,5-10kg/ha) dengan tinggi air tembak 5cm
3.Pengapungan dan pemupukan
Untuk menunjang berbaikan kualitas tanah dan air dilakukan pemberian kapur bakar (CaO), 1000 kg/ha, dan kapur pertanian sebanyak 320 kg/ha. selanjutnya masukkan air ketambak sehingga tambak menjadi macak-macak kemudian dilakukan pemupukan dengan pupuk urea (150 kg/ha), pupuk kandang (2000 kg/ha).
4.Pengisian air
Pengisian air dilakukan setelah seluruh persiapan dasar tambak telah rampung dan air dimasukkan ke dalam tambak secara bertahap. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam tambak selama 2-3 minggu sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benih udang. tinggi air di petak pembesaran diupayakan ≥1,0m.
PENEBARAN
Penebaran benur udang vannamei dilakukan setelah plangton tumbuh baik (7-10 hari) sesudah penumpukan. Benur vanname yang digunakan adalah PL 10 - PL 12 berat awal 0,001g/ekor diperoleh dari hatchery yang telah mendapatkan rekomendasi bebas patogen, Spesific Pathogen Free (SPF). Kreteria benur vannamei yang baik adalah mencapai ukuran PL - 10 atau organ insangnya telah sempurna, seragam atau rata, tubuh benih dan usus terlihat jelas, berenang melawan arus.
Sebelum benuh di tebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi terhadap suhu dengan cara mengapungkan kantong yang berisi benuh ditambak dan menyiram dengan perlahan-lahan. Sedangkan aklimatisasi terhadap salinitas dilakukan dengan membuka kantong dan diberi sedikit demi sedikit air tambak selama 15-20 menit. Selanjutnya kantong benur dimiringkan dan perlahan-lahan benur vannamei akan keluar dengan sendirinya. Penebaran benur vannamei dilakukan pada saat siang hari.
Padat penebaran untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10% dari pupuk awal adalah 1-7 ekor/m². Sedangkan apabila menggunakan pakan tambahan pada bulan ke dua pemeliharaan, maka disarankan dengan padat tebar 8-10 ekor/m².
PEMELIHARAAN 
Selama pemeliharaan, dilakukan monitoring kualitas air meliputi : suhu, salinitas, transparasi, pH dan kedalaman air dan oksigen setiap hari. Selain itu, juga dilakukan pemberian pemupukan urea dan TPS susulan setiap 1 minggu sebanyak 5-10% dari pupuk awal. (urea 150kg/ha) dan hasil fermentasi probiotik yang diberikan seminggu sekali guna menjaga kestabilan plangton dalam tambak. Pengapuran susulan dengan dolomit super dilakukan apabila pH berfluktuasi. Pakan diberikan pada hari ke-70 dimana pada saat itu dukungan pakan alami (plangton) sudah berkurang atau pertumbuhan udang mulai lambat. Dosis pakan yang di berikan 5-2% dari biomassa udang dengan frekuensi pemberian 3kali /hari yakni 30% pada jam 7.00 dan 16.00 serta 40% pada jam 22.00.Pergantian air yang pertama kali dilakukan setelah udang berumur >60 hari dengan volume pergantian 10% dari volume total, sedangkan pada bukan berikutnya hingga panen, volume pergantian air ditingkatkan mencapai 15-20% pada setiap periode pasang. Sebelum umur pemeliharaan mencapai 60 hari hanya dilakukan penambahan air sebanyak yang hilang akibat penguapan atau rembesan. Kualitas air yang layak untuk pembesaran vannamei adalah salinitas optimal 10-25 ppt (toleransi 50 ppt), suhu 28-31°C, oksigen >4ppm, amoniak <0 7="" dan="" h="" ph="" ppm="" sub="">²
S <0 font="" ppm="">
PANEN
Panen harus mempertimbangkan aspek harga, pertumbuhan dan kesehatan udang. Panen dilakukan setelah umur pemeliharaan 100-110 hari. Perlakukan sebelum panen adalah pemberian kapur dolomit sebanyak 80 kg/ha (tinggi air tambak 1m), dan mempertahankan ketinggian air (tidak ada pergantian air) selama 2-4 hari yang bertujuan agar udang tidak mengalami molting (ganti kulit) pada saat panen. Selain itu disiapkan peralatan panen berupa keranjang panen, jaring yang dipasang di puntu air, jala lempar, stiroform, ember, baskom, dan lampu penerangan dilakukan dengan menurunkan volume air secara gravitasi dan di bantu pengeringan dengan pompa.
Bersamaan dengan aktifitas tersebut juga dilakukan  penangkapan udang dengan jala. Sebaiknya panen dilakukan pada malam hari yang bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan mutu udang, karena udang hasil panen sangat peka terhadap sinar matahari. Udang hasil tangkapan juga harus di cuci kemudian direndam es, selanjutnya dibawa ke cold storage. Dengan pola tradisional plus produksi udang vannamei 835-1050 kg/ha/musim tanam dengan sintasan 60-96%, ukuran panen antara 55-65 ekor/kg
tebel 3. Analisis ekonomi usaha budi daya udang vannamei pola tradisional plus dilahan tambak 1ha, padat penebaran 80000 ekor/ha, dan lama pemeliharaan 105 hari
NO
Uraian
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
 A


Investasi
Pompa air (unit)
Sewa tambak (ha/tahun)

1
1

4.500.000
2.500.000

 4.500.000
2.500.000

Sub total


 7.000.000
 B











Biaya Operasional
Benur udang vannamei (ekor)
Pakan (kg)
Pupuk organik (kg)
Pupuk anorganik (kg)
Dolomit (kg)
Saponin (kg)
Solar (L)
Pemeliharaan tambak (paket)
Pemeliharaan peralatan (paket)
Lain-lain (paket)
Bunga modal (Rp 11 juta+Rp 7 juta/musim)

 80.000
450
6.000
250
1.00
200
1
1
1
1
-

40
8.000
110
2.960
500
2.000
4.500
600.000
400.000
200.000
1.350.000

 3.200.000
 3.600.000
 660.000
 740.000
 500.000
 200.000
 900.000
 600.000
 400.000
 200.000
 1.350.000

Sub total


 12.350.000
 C


Penyesutan investigasi
Pompa (6 musim)
Sewa tambak/musim




750.000
1.250.000

 750.000
 1.250.000

Sub total


 2.000.000
 D




Biaya total/musim
Penjaulan udang (kg/musim)
Upah penjaga (20%)
Keuntungan
Keuntungan/Ha/musim

 1
 835
 1
 1

14.350.000
29.500
2.057.000
8.288.000

14.350.000
24.632.500
2.057.000
 8.225.500

Sumber:
Adi Wijaya D,Coco,K , dan Supito,2001. Teknis Operasional Budidaya Udang Ramah Lingkungan.Departemen Kelautan dan Perikanan.Direktorat Jenderal Perkanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara,29 P
Adiwjaya D, Sapto P.R dan Herjman, 1998. Laporan Pelatihan Budiday Udang Windu Bebas Virus, Direktorat Perikanan . Jakarta. Balai Budidaya Air Payau Jepara.18 P.
Abetino,NV.2000,Shrimp CultureManagent For LItopenaeus Styllirotris. 68 p

1 comment:

Andy said...

Saga Pro Vit – Solusi Penyakit Berak Putih Pada Udang
obatberakputihudang

Merupakan Suplemen Pakan Ternak untuk Ikan & Udang yang dibuat dari bahan alami hewan dan tumbuhan ( volatile fatty acid – Asam Lemak), Asam Amino (Protein), Vitamin-Vitamin A, B Komplek, C, D, E, dan K, Karbohidrat, Kalsium, Minyak Ikan, Glukosa, Madu serta hormon pertumbuhan) untuk memberikan tambahan protein dan nutrisi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan serta kesehatan Ikan dan Udang.

Apa yang bisa diandalkan dari produk ini ???
KEUNGGULAN :

# Mengatasi White Feces Disease (WFD) / penyakit berak putih pada udang
# Menekan tingkat resiko terjadinya Early Mortality Sindrome (EMS) pada udang
# Meningkatkan Nafsu Makan
# Meningkatkan daya tahan/kekebalan tubuh terhadap penyakit
# Mengandung hormon pertumbuhan alami untuk mempercepat pertumbuhan Ikan dan Udang.
# Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pakan
# Memberikan berbagai macam nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ternak
(Protein, Lemak dan Vitamin)
# Meningkatkan pertambahan berat badan per hari (Average Daily Gain )


Cara Pakai :
Secara umum, pemakaian suplemen pakan ini dapat dilakukan dengan mencampur pada makanan/pakan sebelum diberikan pada ikan/udang.

Dengan dosis perbandingan :

1 : 100 ,

dimana 1 Liter Saga Pro Vit dicampurkan untuk 100 Kg pakan

atau 10 ml untuk 1 Kg pakan.


Untuk hasil yang lebih maksimal,

tambahkan 10 ml ( 1 tutup botol ) deFlow ke dalam tiap 1 Kg pakan tersebut


deltaagroorganik

testimoni Petambak udang :
testimoni_1

testimoni_2

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...