A. TAKSONOMI
Taksonomi
dari Euchema cottoni
Lin dapat dikalsifikasikan sebagai berikut :
Phylum :
Rhodophyta
Kelas :
Rhodophyceae
Sub Kelas :
Florideophycidae
Ordo : Gigartinales
Famili : Soliericeae
Genus :
Euchema
Spesies : Euchema
cottoni Lin (Kappapphycus alvarezii)
B. MORFOLOGI
Rumput laut adalah ganggang yang
berukuran besar atau macro algae yang merupakan tanaman tingkat rendah dan
termasuk kedalam divisio thallophyta. Morfologi tanaman ini hanya terdiri dari
thallus, tidak mempunyai akar, batang dan daun sejati. Fungsi dari ketiga
tersebut digantikan oleh thallus.
Euchema cottoni Lin mempunyai
morfologi thallus yang tegak lurus, silendris dengan dua sisi yang tidak sama
lebarnya. Terdapat tonjolan-tonjolan (nodule) dan duri (spine), thallus
terbentuk silendris atau pipih, bercabang-cabang tidak teratur, warna hijau
kemerahan bila hidup dan bila kering berwarna kuning kecoklatan.
C. DAERAH PENYEBARANNYA
Rumput laut pertama kali ditemukan
hidup bukan secara almi bukan hasil budidaya dan hidup tersebar di perairan
sesuai lingkungan yang dibutuhkannya. Daerah penyebaran rumput laut secara alami
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Daerah Penyebaran Rumput Laut
Secara Potensial
JENIS
|
LOKASI
|
PRODOPHYCEAE
1. Acanthopora Sp
|
Kep.Kangean,
Lombok, Sumut, Kep. Seribu, Bawean
|
2. Corralopsisi minor
|
Bali
|
3. Euchema cottoni
|
Bali, Maluku,
Selat Alas.
|
4. Euchema edule
|
Kep.Seribu, Bali,
Jateng, Madura, Sumut, Riau, Sulawesi, Maluku, Lombok.
|
5. Euchema muricatum
|
Seram, P. Komodo,
Bali, Sulawesi, Kep.Seribu.
|
6. Euchema spinosum
|
Sumut, Riau,
Sulawesi, Kep. Seribu, Maluku.
|
7. Euchema stritum
|
Kepulauan Seribu.
|
8. Gelidiopsis rigida
|
Lingga
|
9. Gelidium Sp
|
Jawa, Ambon, Riau, Sumut, Bali, NTT,NTB.
|
D. REPRODUKSI
1. Reproduksi Generatif
Rumput laut dapat berkembang secara generatif atau secara
kawin. Pada peristiwa perbanyakan secara generatif rumput laut yang diploid
menghasilkan spora yang haploid spora ini kemudian menjadi dua jenis rumput
laut yaitu jantan dan betina yang masing-masing haploid yang tidak mempunyai
alat gerak. Selanjutnya rumput laut jantan akan
menghasilkan sperma dan betina menghasilkan sel telur. Apabila kondisi
lingkungan memenuhi syarat akan menghasilkan perkawinan dengan terbentuknya
zigot yang akan tumbuh menjadi tanaman rumput laut.
2. Reproduksi Vegetatif
Proses
perbanyakan secara vegetatif berlangsung tanpa melalui perkawinan, setiap
bagian rumput laut yang dipotong akan tumbuh menjadi rumput laut muda yang
mempunyai sifat seperti induknya, atau perkembangbiakannya bisa dilakukan dengan cara stek Dari
cabang-cabang rumput laut dengan syarat potongan rumput laut tersebut merupakan
thallus yang muda, masih segar, berwarna cerah, dan mempunyai percabangan yang
banyak, tidak tercampur dengan lumut dan kotoran serta bebas dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Budidaya Laut Lampung, 2001. Teknologi
Budidaya Rumput Laut. Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta
Sulistijo, 1998. Perkembangan
budidaya Rumput Laut di Indonesia, dalam WS. Atmadja dkk.
Tahang H. dan Syafei L.S, 2005. Buku
Seri Kesehatan Ikan “Rumput Laut Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Tim Penulis PS, 1999. Budidaya,
pegolahan dan Pemasaran Rumput Laut,
PT. Penebar Swadaya, Jakarta
No comments:
Post a Comment