Ikan yang dibudidayakan seringkali mengalami serangan
penyakit. Penyakit dapat berkembang akibat bermacam-macam faktor antara lain
trauma pengangkutan, kekurangan pakan, perubahan sifat fisik kimia air, serta
epidemi dari suatu penyakit. Sebenarnya, ikan mempunyai kekebalan terhadap
serangan hama dan penyakit selama berada dalam kondisi lingkungan yang baik dan tidak ada faktor-faktor di atas
yang memperlemah badannya.
A. Tanda-tanda Umum
Ikan Sakit
Serangan
penyakit sering datang mendadak. Untuk itu, gejala awal yang tampak perlu dideteksi
agar masalah lebih lanjut dapat ditangani dengan segera. Setelah gejalanya
diketahui, selanjutnya dilakukan diagnosa untuk mengetahui faktor penyebabnya,
kemudian dilakukan tindakan pengobatan dengan jenis obat dan dosis yang tepat.
Untuk itu, tanda –tanda berikut ini perlu dipahami.
1. Tingkah
laku
Ikan yang sakit bisanya
memperlihatkan tingkah laku menyimpang, misalnya menggosok-gosokkan badanya
pada benda-benda seperti batu, tanaman liar, atau piunggiran pematang /dinding
akuarium. Pada kasus lain iakn kehilangan keseimbangan sehingga gerakan tidak
terkontrol. Pada akhirnya ikan diam didasar dengan kedua sirip dada terbuka
atau sekali-kali muncul kepermukaan air seperti menggantung. Ada pula ikan yang sakit
membuka kedua tutup insangnya lebih lebar dari biasanya, frekuensi
pernafasannya meningkat, dan tampak terengah-engah dan lamakelamaan ikan kurang
nafsu makan.
2.
Kelainan warna tubuh
Jika tubuh ikan berubah
menjadi pucat perlu dicurigai, barangkali sudah ditempeli parasit tertentu.
Namun ,perubahan warna tubuh itu juga dapat disebabkan oleh kondisi terkejut
karena terjadi pergantian intensitas cahaya dari gelap keterang. Jika hal itu
terjadi, biasanya warna ikan kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu
lama. Perubahan warna tubuh juga sering terjadi jika ikan dalam keadaan takut
atau seaat setelah memijah (ikan betina).
Berdasarkan hal itu ,perubahan
warna tubuh ikan dapat disebabkan oleh serangan parasit ataupun oleh faktor
diluar penyakit. Kelainan warna dapat dianggap sebagai gejala dari suatu
penyakit bila tidak ada penyebab lain seperti takut, terkejut, atau habis
memijah. Perubahan warna yang disebabkan oelh penyakit biasanya bersifat
permanen (berlangsung lama).
3. Produksi lendir
Ikan sakit sering kali
memproduksi lendir berlebihan. Hal ini jelas terlihat pada ikan yang berwarna
gelap. Sebaliknya, kelebihan lendir itu agak sulit duketahui pada ikan yang
berwarna terang karena warna
lendir itu bening hingga keabu-abuan. Produksi lendir yang berlebihan biasanya
disebabkab
oleh parasit yang menyerang bagian kulit. Banyaknya lendie tergantung pada
intensitas serangan.
4. Kelainan bentuk organ
Serangan parasit tertentu
akan menimbulkan kelainan pada bagian tubuh ikan, misalnya berupa bintik-bintik
putih pada sirip, sisik, maupun pada bagian lain. Kelainan bentuk juga dapat
terjadi pada perbatasan dua keping tutup
insang trdapat tonjolan atau bengkak. Bila serangan sangat hebat, akan terjadi
infeksi yang parah sehingga tonjolan itu menyebar keseluruh bagian tubuh
seperti insang, mta, dan bahgian kepala. Bagian kulit, termasuk juga otot, tak
luput dari resiko terkena serangan parasit yang mengakibatkan bintik-bintik
merah atau menunjukkan gejala adanya semacam tumor pada kulit.
5. Faktor kondisi
Tedapat korelasi antara
bobot seekor ikan dengan panjangnya dikaitkan dengan kondisi kesehatan ikan yang bersangkutan.
Bila perbandingan berat dan panjang ikan tidak seimbang dalam arti hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan angka indeks faktor kondisi ikan sehat maka
ikan tersebut dikategorikan menderita sakit.
B. Penyebab Ikan Sakit
Ikan tidak sehat dapat juga
diakibatkan oelh kondisi lingkungan seperti sifat fisika dan kimia air yng
tidak cocok bagi ikan atau karena pakan yang tidak cocok.
1. Kondisi pH
Kondisi pH yang sangat
rendah (sangat asam) atau sebaliknya terlalu tinggi (sangat basa) dapat mengganggu kehidupan
dan kesehatan ikan. Setiap jenis ikan memperlihatkan respon berbeda terhadap
fluktuasi perubahan pH, dan dampak yang ditimbulkannya bermacam-macam. Oleh
sebab itu, pengukuran
pH untuk mengetahui pola perkembangannya perlu dilakukan agar kesehatan ikan
selalu terpantau.
2. Kekurangan oksigen
Gejala umum ikan yang
kekurangan oksigen akan terlihat setres.ikan sering muncul kepermukaan air
mengambil oksigen dari udara bebas dan berenang terhentak-hentak. Beberapa
hal yang menjadi penyebab antara lain
padat penebaran yang terelalu tinggi, suhu tinggi, kurang ayau tidak ada
tanaman air sama sekali, kurang sinar matahari, dan tertimbunya bahan organik
sari sisa pakan ataupun tananman air yang mati.
Konsentrasi oksigen
terlarut dalam wadah budidaya yang sangat rendah menyebabkan ikan mudah
terserang penyakit dan parasit,
kadang-kadang tidak mau makan, dan tidak dapat berkembang dengan baik pada
konsentrasi oksigen kurang dari 4ppm (4 mg/liter).
3. Keracunan
Akibat keracunan biasanya
fatal karena kematian yang terjadi secara massal/serentak dan berlangsung
cepat. Penyebab keracunan biasanya berasal dari pakan yang busuk atau adanya
gas beracun seperti gas rawa, amoniak, dan asam belerang.
4. Pakan tidak baik
Pakan dapat menimbulkan
kerugian jika menjadi sumber infeksi penyakit, terutama bila komposisi gizinya
buruk, misalnya kekurangan vitamin atau
mengandung bahan yang busuk dan beracun. Kualitas pakan yang buruk seracara
pemberian ayng kurang tepat akan memacu peradangan yang serius pada saluran
pencernaan sehingga perut ikan terlihat membengkak dan terjadi pendarahan.
5. Perubahan suhu
Perubahan suhu yang
menddak mengakibatkan ikan mengalami shock dan menderita setres. Nafsu makan
ikan berkurang sejalan dengan penurunan suhu. Jika penurunannya besar dan
drastis ikan akan berhenti makan, pertumbuhannya lambat, bahkan terhambat.
Sebaliknya,jika terjadi kenaikan suhu yang ekstrim, ikan menjadi sulit bernafas.
Jika ini berlangsung lama, ikan menjadi sangat rentan terhadap serangan
penyakit dan parasit.
C. Upaya Pencegahan
Ada pepatah kuno yang sangat
populer yang menyebutkan bahwa mwncegah lebih baik dari pada mengobati.
Tindakan pencegahan bertujuan untuk mencegah masuknya wabah penyakit kedalam
wadah budidaya ikan, untuk mencegah melusnya wilayah yang terkena penyakit, dan
untuk mengurangi kerugian produksi ikan akibat timbulnya penyakit.
1. Sanitasi Kolam
Sanitasi kolam dilaksanakan melalui pengeringan,
penjemuran, dan pengapuran bak/kolam dengan kepur tembok Ca (OH)2 sebanyak 200g/m² yang ditebar merata di
permukaan tanah dasar kolam. Kondisi ini dibiarkan selama 7-10 hari, setelah
itu baru kolam diairi dansiap ditebar ikan. Bisa juga menggunak kalium
permanganat (PK) yang ditebar pada kolam berair sebanyak 10-20 g/m3 air
dan dibiarkan selama 1 jam. Ikan dimasukan setelah air berubah normal kembali
karena adanya pergantian air.
2. Sanitasi Ikan Tebaran
Ikan yang akan ditebarkan diperiksa dulu, apabila
menunjukan adanya kelainan atau sakit harus dikarantina untuk pengobatan. Ikan
tebaran yang dianggap sehat pun harus
direndam dalam larutan PK (20g/m3 air), malachyte green (40 mg/10
liter air), atau dengan formalin (1 cc/10 liter air) masing-masing selama 10-15
menit.
Sanitasi Perlengkapan dan peralatan: Perlengkapan
atau peralatan kerja sebaiknya selalu dalam keadaan suci hama yaitu dengan cara merendamnya dalam
larutan PK atau larutan kaporit selama 30-60 menit.
3.
Menjaga Lingkungan Tempat Budidaya
Upaya perlidungan dari gangguan hama dan parasit ikan
adalah dengan menjaga lingkungan budidaya dan perairan. Pematang kolam
dibersihkan dari tumbuhan liar yang sering menjadi tempat persembunyian hewan
darat seperti ular dan kodok. Pohon yang rindang dikurangi agar tidak
mengurangi masuknya sinar matahari. Setiap kolam/bak diusahakan mendapatkan
pemasukan air yang baru dan segar. Selain itu, bahan-bahan organik seperti
sampah yang memungkinkan masuk kewadah budidaya dikurangi.
D.
Penyakit yang Umum Menyerang Baung
1. Penyakit parasit
Parasit merupakan hewan
atau tumbuh-tumbuhan yang menggantungkan hidupnya pada inangnya. Penyakit yan
berasal dari bakteri, jamur, protozoa, ataupun cacing.
2.
Penyakit
yang diakibatkan oleh Bakteri
Penyakit yang diakibatkan oleh bakteri disebut penyakit bakterial.
Penyakit ini secara umum ditandai dengan adanya luka berwarna kemerah-merahan
atau bercak-bercak merah pada bagian tubuh luar ikan, seperti bisul berisi
cairan, sirip mengalami pembusukan sehingga rusak, insang pucat dan rusak,
perut mengalami pembengkakan, dan kadang-kadang ekor ikan putus.
Jenis bakteri yang menyerang ikan air tawar, terutama lele dan baung
adalah bakteri Aeromonas hydrophyla. Bakteri ini dapat menyebabkan
penyakit jika kondisi lingkungan ataupun ikan itu sendiri menjadi buruk.
|
Pencegahan penyakit bakterial dapat
dilakukan dengan menggunakan oat-obatan seperti Malacheet Green. Malacheet
Green berupa serbuk hijau yang biasa dibeli di apotik atau toko-toko obat.
Doseis yang digunakan adalah 1-15mg/liter. Ikan yang sakit direndam dalam larutan
Malacheet Green selama ±10-15 menit.
3.
Penyakit
yang diakibatkan oleh jamur
Ikan yang terserang jamur ditandai
dengan kulit ikan yang ditumbuhi benang-benang halus seperti kapas
berwarna putih kecoklat-colkatan. Jenis jamur yang sering menyerang ikan air
tawar (seperti catfish) adalah jamur Aphanomyces (menyerang bagian dalan
tubuh) dan Saprolegmia (menyerang bagian luar tubuh)
Pencegahan dan pengobatan penyakit ini
dapat dilakukan dengan menjaga kebersiahan media pemeliharaan dan menghindari
perlakuan yang dapat menimbulkan luka pada ikan. Ikan yang terserabg penyakit
jamur dicelupkan ke dalam larutan Malacheet Green dosis 60 g/m³ selama 15
menit, atau dengan dosis 2-3 gram/m³air selama 1 jam atau dicelupkan dalam
larutan formalin (kadar 10%) dengan dosis 1,5-2 cc/liter air selama 15 menit.
4. Penyakit yang disebabkan oleh
Protozoa
Penyakit yang paling sering dijumpai pada larva adalah penyakit bintik
putih (whate spot). Penyakit ini disebabkan oleh parasit dari jenis Ichthyophthirius
multifilis. Penyakit ini nerusak sel-sel lendir ikan dan dapat menyebabkan
pendarahan yang sering terlihat pada sirip dan insang ikan.
Pencegahan penyakait Ichthyophthirius
multifilis dapat dilakuka dengan menciptakan suasana kesegaran dan
kesehatan bagi ikan dengan mengusahakan kualiatas air tetap dalam kondisi
optimal yang disertai pemberian pakan yang baik.
Pengobatan atau pemberantasan penyakit ini dapat dilakukan dengan:
·
Ikan yang sakit direndam dalam
larutan garam dapur (NaCI) dosis 10-15 g/liter air selama 20 menit atau 25g/liter
selama 10-15 menit.
·
Ikan yang sakit direndam dalam
larutan Malacheet Green 0,05 mg/liter air selama 3-4 hari atau 0.15 mg/liter.
·
Suhu air pemeliharaan
ditingkatkan menjadi 30°c dan setiap hari diganti air 50%.
·
Ikan yang sakit direndam
dalamacriflavine (hydrochlrida) dosis 10mg/liter air.
5. Penyakit yang diakibatkan oleh Lernea
Parasit Lernea merupakan
parasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan. Parasit ini dapat
menyebabkan luka-luka sehingga menjadi jalan masuk nagi bakteri, jamur, atau virus.
Timbulnya Lernia ini disebabkan oleh banyaknya bahan organik berupa sampah,
sisa makanan dan sisa pemupukan, pengairan kolam yang tidak mengalir, suhu yang
relatif tinggi,atau padat penebaran yang tinggi.
|
Gejala-gejala yang terserang penyakit Lernea adalah pada bagian badan, sirip, dan mata
ditemukan parasit yang menempel. Ikan yang terserang penyakit ini juga sering
mengalami luka-luka atau radang pada tempat melekatnya parasit.
Pencegahan penyakit Lernea dapat dilakukan dengan menyaring air terlebig dahulu
sebelum dimasukan ke wadah budidaya. Ikan yang sakit direndam dlm larutan PK
(Kalium Permangana = KMn04) dosis 20-25mg/liter air selama 2-3 jam.
Pengendalian penyakit dapat juga dilakukan dengan perendaman ikan dalam larutan
formalin 10% dengan dosis 250 ml/m³ air selama 10-15 menit dan diulangi 2-3
kali dalam selang waktu 2-3 hari.
6. Penyakit yang diakibatkan oleh Argulus
Argulus hidup dengan cara
menghisap darah ikan. Kutu ikan ini dapat berpindah-pindah dari satu ekor ikan
ke ikan yang lain. Tanda-tanda ikan yang terserang sering mati karena disengat
dan dihisap darahnya. Gerakan ikan menjadi lambat dan pada badan kadang-kadang
terdapat bintik merah.
Pencegahan kutu ikan dapat dilakukan
dengan pengeringan kolam secara berkala, sambil mengolah tanah, memupuk,
mengapur kolam untuk memutuskan telur-telur Argulus, serta pergantian air kolam
sesering mungkin.
7. Penyakit yang diakibatkan oleh Gyrodactylus dan Dactylogyrus
Gyrodactylus
dan Dactylogyrus adalah sejenis cacing sangat kecil yang hidup sebagai parasit
ikan danmerusak insang serta kulit luar ikan. Insang yang diserang Gyrodactylus
dan Dactylogyrus menjadi luka, kemudian timbul pendarahan akibat pernafasan
ikan terganggu. Kulit ikan yang terserang menjadi berlendir banyak.
Pengobatan terhadap ikan yang terserang dapat dilakukan dengan menggunakan larutan
formalin 25mg/liter air.
E.
Gejala Serangan dan Pengendalian Penyakit
NO
|
JENIS PENYAKIT & PENYEBABNYA
|
GEJALA SERANGAN
|
PENGENDALIAN
|
|
KIMIAWI
|
ALAMI
|
|||
1
|
Bakteri
Aeromonas hydrophyla
|
Luka berwarna kemerah-merahan atau bercak-bercak merah
pada bagian tubuh luar ikan,bisul berisi cairan,sirip rusak,insang pucat/
rusak, perut bengkak, ekor ikan rusak kadang-kadang putus.
|
Malacheet Green,dosis 1-15 mg/ltr. Ikan yang sakit
direndam selama 10-15 menit. Pengobatan dilakukan 3kali berturut-turut dengan
jarak.
|
Cangkang mahkota dewa 50 iris, daun sirih 10
lembar,direbus dalam 3 gelas air menjadi 1 gelas untuk
|
Serangan yang ringan pada selaput lendir mengakibatkan
ikan gatal-gatal dengan ciri ikan menggosokkan badan pada wadah budidaya.
|
2-3 hari.
|
50 liter air.
|
NO
|
JENIS PENYAKIT & PENYEBABNYA
|
GEJALA SERANGAN
|
PENGENDALIAN
|
|
KIMIAWI
|
ALAMI
|
|||
2
|
Protozoa
(white sport)
Ichthyopthyrius multifilis
|
Merusak sel-sel lendir ikan dan dapat menyebabkan
pendarahan sering terlihat pada sirip dan insang.
|
Ikan yang sakit direndam dalam larutan garam dapur
(NaCI) dosis 10-15gr/ltr air selama 20menit atau 25gr/ltr selama 10-15menit.
Direndam dalam larutan Malacheet Green dosis 0,05mg/ltr
selama 3-4 hari
|
Cangkang mahkota dewa 50 iris, daun ketapang 5 lembar. Bahan direbus dalam
3 gelas air ,menjadi 1 gelas untuk 50 liter air.
|
3
|
Jamur Aphanomyces
(menyerang dalam tubuh) Saprolegmia
(menyerang bagian luar tubuh)
|
Pada kulit ikan ditumbuhi benang-benang halus seperti
kapas berwarna putih atau putih kecoklat-coklatan.
|
Ikan yang sakit direndam dalam larutan Malacheet Green
dosis 60gr/m³ selama 15 menit atau dalam larutan formalin (kadar 10%) dosis
1,5-2cc/tlr air selama 15 menit.
|
Mahkota dewa 50 iris, 10 lembar daun sirih, rebus dalam
3 gelas air menjadi 1 gelas, tambahkan alkohol 70% sebanyak10 cc. Untuk
peremdaman atau diteteskan pada luka.
|
4
|
Lernia
|
Pada badan ikan ditemukan parasit yang menempel seperti
cacing,ikan yang terserang mengalami luka-luka atau radang pada
|
Ikan yang sakit direndam dalam larutan PK dosis
20-25mr/ltr selama 2-3 jam, atau larutan formalin
|
Daun ketapang 5 lembar direbus dengan air secukupnya
|
NO
|
JENIS PENYAKIT & PENYEBABNYA
|
GEJALA SERANGAN
|
PENGENDALIAN
|
|
KIMIAWI
|
ALAMI
|
|||
Tempat
menempelnya parasit. Bila parasitnya dijabut akan
terlihat bekas lubang pada tubuh ikan , sehingga ikan mudah terkena infeksi
kedua oleh virus, bakteri, atau jamur.
|
10% dosis 250ml/ m³ selama 10-15 menit diulang 2-3 kali
dalam selang waktu 2-3 hari.
|
cc alkohol 70%. Untuk perendaman atau diteteskan pada
badan ikan yang terkena learnea.
|
||
5
|
Argulus
|
Ikan menjadi kurus sehingga menyebabkan kematian karana
darah habis dihisap oleh argulus, gerakan ikan menjadi lamban.
|
Ikan direndam dalam larutan garan dapur dosis 20g/ltr
selama 5 menit
|
Rebus 50 iris cangkang mahkota dewa dalam 3 gelas air
menjadi 1 gelas untuk 50 liter air.
|
6
|
Cacing
Gyrodactylus dan Dactylogyrus
|
Timbul luka-luka sehingga terjadi pendarahan akibat
pernafasan terganggu,kulit
ikan menjadi
|
Ikan direndam dalam larutan formalin 25 ml/ltr selama
10-15menit.
|
30gr biji pinang yang sudah halus direbus
setelah
|
DAFTAR
PUSTAKA
Balai
Budidaya Air Tawar Sukabumi Jl. Salabintana 17, Tlp (0266) 225211
Fax.(0266)225240 Email: bbats@telkom.net
Daelami
Deden A.S. Usaha Pembenihan Ikan Hisa Air
Tawar, Jakarta, Penebar Swadaya, 2001.
Harmanto
Ning, Menggempur Penyakit Hewan
Kesayangan Dengan Mahkota Dewa,
Jakarta, Penebar Swadaya, 2004.
Syofan
dan Syafei L.S, 2005. Buku
Seri Kesehatan Ikan “Baung Sehat Produksi
Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Tang,
U.M. Teknik Budidaya Ikan Baung, Kanisius,
2003.
No comments:
Post a Comment