Thursday, 17 June 2021

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan secara simbolis menyerahkan bahan percontohan penyuluhan perikanan, berupa pembenihan ikan gabus dengan sistem jaring bertingkat di kota Banjarbaru

Kamis (17/06), Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi menyelenggarakan kegiatan “Serah Terima Bahan Percontohan Penyuluhan Perikanan: Pembenihan Ikan Gabus Dengan Sistem Jaring Bertingkat di Kota Banjarbaru” bertempat pada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Aneka Mina Agrowisata Tiga di Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru.
Sambutan dan arahan pada kegiatan ini disampaikan oleh 4 narasumber, yang terdiri dari: (1) Ibu DR. LILLY APRILYA PREGIWATI, S.Pi., M.Si; selaku Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan; (2) Bapak ACHMAD SUBIJAKTO, A.Pi. MP; selaku Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi; (3) Ibu HJ. SITI HAMDAH, ST, MT; selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru; dan (4) Bapak MUHAMMAD NOOR FAHMI, S.St.Pi mewakili Kepala Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin. Peserta pada kegiatan ini berjumlah sekitar 203 orang, dengan rincian 162 secara daring (lewat aplikasi zoom), dan 41 orang secara luring. Diantaranya terdiri dari: - Perwakilan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan; - Kepala Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol; - Kepala Balai Riset Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang; - Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan Bogor; - Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros; - Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan; - Kelapa Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal; - Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Bitung; - Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon; - Koordinator Penyuluh Perikanan se- Kalimantan Selatan; - Koordinator Penyuluh Perikanan se- Jawa Timur; - Camat Banjarbaru Utara; - Lurah Mentaos; - Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Aneka Mina Agrowisata Tiga; - Penyuluh Perikanan pada Provinsi Kalimantan Selatan dan Jawa Timur.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan pasal 26 ayat (3) penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipasif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha. Sejalan dengan itu, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BRSDM KP dalam menyebarluaskan materi penyuluhan mengembangkan berbagai bentuk metode dan media penyuluhan. Salah satu metode penyuluhan perikanan adalah demonstrasi cara atau demonstrasi hasil melalui percontohan penyuluhan kelautan dan perikanan. Tujuan dari kegiatan percontohan penyuluhan kelautan dan perikanan adalah untuk mendesiminasikan teknologi kelautan dan perikanan yang tepat guna dan berhasil guna, sesuai kebutuhan sasaran penyuluhan dalam rangka meningkatkan produksi di bidang kelautan dan perikanan. Kriteria jenis inovasi yang dipilih, harus memenuhi syarat: (1) secata teknis dapat dikuasai; (2) secara ekonomi menguntungkan; (3) secara sosial dapat diterima masyarakat; dan (4) ramah lingkungan. Jenis teknologi yang digunakan merupakan teknologi terekomendasi atau teknologi terbaru yang belum pernah dilaksanakan pada wilayah kerja Penyuluh Perikanan. Inovasi teknologi kelautan dan perikanan terus berkembang. Dalam rangka diseminasi inovasi teknologi kelautan dan perikanan oleh Penyuluh Perikanan kepada pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Percontohan penyuluhan kelautan dan perikanan terdiri atas kegiatan demontrasi cara atau demonstrasi hasil kegiatan usaha kelautan dan perikanan. Pada akhir kegiatan diharapkan dapat dilaksanakan temu lapang antara tenaga ahli, Penyuluh Perikanan dan pelaku utama dan/atau pelaku usaha kelautan dan perikanan untuk mendiskusikan terkait percontohan penyuluhan kelautan dan perikanan. Sektor perikanan dan kelautan telah dapat membuktikan dirinya sebagai salah satu sektor yang mampu bertahan bahkan menjadi tumpuan dalam mengatasi krisis yang berkepanjangan di Indonesia saat ini. Oleh karena itu, sektor perikanan dan kelautan mempunyai peranan strategis dalam menggerakkan roda pembangunan perekonomian nasional pada saat ini bahkan dimasa yang akan datang. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya jumlah bahan pangan yang harus disediakan, terutama penyediaan gizi protein yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ikan merupakan sumber protein yang baik, karena mudah dicerna dan kandungan asam amino yang lebih lengkap. Oleh karena itu, perlu terus dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi perikanan. Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan spesifik lokal Kalimantan, yang merupakan anggota family Channidae, yang dapat hidup pada daerah perairan tawar atau sungai, perairan payau, serta rawa-rawa. Ikan gabus termasuk kedalam kelompok ikan karnivora yang buas dan agresif. Ikan gabus melakukan reproduksi melalui pemijahan secara alami pada musim penghujan. Faktor fisiologi dan lingkungan secara alami dapat dijadikan isyarat untuk merangsang pemijahan gabus. Ikan gabus merupakan salah satu ikan penghuni perairan rawa yang bernilai ekonomis. Produksi ikan gabus selama ini mengandalkan hasil tangkapan dari alam, dengan kecenderungan semakin menurun hasilnya. Kebutuhan terhadap ikan gabus semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh lokasi percontohan penyuluhan adalah: 1. Kawasan sentra dan potensi kelautan dan perikanan; 2. Terdapat kelompok pelaku utama dan/atau pelaku usaha kelautan dan perikanan; 3. Terdapat Penyuluh Perikanan; 4. Secara teknis komoditas yang dikembangkan sesuai dengan spesifik lokasi; 5. Lahan yang digunakan dimiliki pelaku utama; 6. Kemudahan akses transfortasi dan komunikasi; 7. Kemudahan akses pasar; dan 8. Tidak mencemari lingkungan dan perairan Dalam kontelasi hubungan antar-wilayah, Kota Banjarbaru memiliki kedudukan yang penting dan strategis, khususnya dalam sistem transportasi darat dan udara. Kota Banjarbaru memiliki akses Jalan Simpang Tiga Liang Anggang yang menghubungkan Banjarmasin – Kotabaru dan Banjarmasin – Hulu Sungai hingga ke Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Selain itu, Banjarbaru memiliki akses pelabuhan laut Trisakti sebagai gerbang jalur transportasi laut melalui Jalan Lingkar Selatan Liang Anggang dan akses Bandar Udara Syamsuddin Noor sebagai jalur transportasi udara di Kalimantan Selatan. Kondisi yang demikian menjadikan Kota Banjarbaru sebagai Kota Pendidikan, Industri, Jasa dan Perdagangan, serta Pemerintahan dan Permukiman. Walaupun sebagai wilayah perkotaan, Kota Banjarbaru memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar, diantaranya ditandai dengan keberadaan 54 Pokdakan, 25 Poklahsar, 2 KUB dan 3 Pokmaswas. Komoditas ikan gabus (ikan haruan) merupakan komoditas ikan yang sangat istemewa di Kalimantan Selatan, karena menjadi faktor menyebab inflasi nomor satu; hal ini dikarenakan budaya makan ikan yang sangat tinggi, dan memang produk makanan dari ikan gabus telah menyatu dalam budaya makan keseharian sebagian besar warganya. Produk tersebut diantaranya: Ketupat kandangan, Ikan Haruan Bakar, Nasi Kuning dan Lontong Ikan Haruan; selain itu sebagai kota sebagai kota perdagangan dan pusat oleh-oleh juga telah berkembang pesat: abon (rabuk), Kerupuk dan amplang Ikan Gabus. Dan yang menjadi produk unggulan ekonomis penting dari ikan gabus adalah Albumin. Produk olahan albumin, sebagai produk suplemen kesehatan ini pun telah dikembangkan oleh Poklahsar yang ada di Banjarbaru sejak tahun 2017. Ikan Gabus merupakan salah satu komoditas ikan lokal yang bernilai ekonomis dan sangat digemari di masyarakat, keberadaan populasinya di perairan semakin menurun akibat penangkapan secara terus menerus, disamping itu peluang pasar yang sangat potensial dan masih terbuka dimana permintaan jenis ikan ini cukup tinggi sehingga layak secara ekonomi untuk dibudidayakan di masyarakat. Jenis ikan ini dapat dipelihara karena mampu beradaptasi dengan lingkungan buatan dan pakan buatan maupun pakan pabrikan dengan baik. Ketersediaan benih untuk kegiatan budidaya belum mampu menyediakan permintaan pasar secara berkelanjutan. Harganya benih gabus berkisar antara Rp.500 – 2.000/ekor, dengan masa pemeliharaan berkisar antara 7 sampai dengan 10 bulan; dapat mencapai berat panen 8 ekor/kg nya dengan harga jual antara Rp.60.000 - Rp 75.000/Kg. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya jumlah bahan pangan yang harus disediakan, terutama penyediaan gizi protein yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ikan merupakan sumber protein yang baik, karena mudah dicerna dan kandungan asam amino yang lebih lengkap. Ikan gabus bisa diolah menjadi berbagai macam panganan yang lezat. Disamping dagingnya yang enak ada hal lain yang dapat kita peroleh dari mengkonsumsi ikan gabus khususnya yang berguna untuk kesehatan yaitu albumin. Ikan gabus memang mengandung albumin yang tinggi sehingga banyak dipergunakan untuk obat khususnya obat untuk mempercepat penyembuhan luka. Oleh karena itu, perlu terus dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi perikanan. Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara merupakan salah satu dari empat kelurahan yang ada di Kecamatan Banjabaru Utara Kota Banjarbaru. Budidaya ikan air tawar mulai ber¬kem¬bang di Kelurahan Mentaos, tepatnya di Jalan Mentaos Timur RW 01 sejak tahun 1991, dan terus berkembang sampai dengan sekarang. Luas kawasan Kampung Iwak Mentaos sebesar ± 47 Ha/ 476,1396 m2. Secara kuantitatif terdapat sekitar 205 petak kolam yang terdiri dari kolam pembibitan, kolam pembesaran, dan kolam campuran (antara pembibitan dan pembesaran). Adapun jumlah dari ketiga kategori kolam tersebut yaitu: terdapat sedikitnya 84 petak kolam khusus untuk pembibitan ikan baik kolam konvensional maupun kolam modern (model bak); Terdapat sedikitnya 87 petak kolam khusus untuk pembesaran ikan baik kolam konvensional maupun kolam modern (model bak); Terdapat sedikitnya 34 kolam yang digunakan untuk pembibitan dan pembesaran. Jenis kolam ini umumnya ada yang besar dan ada yang kecil. Luasan kolam terbesar ± 2000 m2 dan luasan kolam terkecil ± 28 m2. Dilihat dari keunggulan aspek biologi dan aspek ekonomi, maka ikan gabus patut untuk dikembangbiakan, hal ini harus dimulai dari langkah untuk menghasilkan benih ikan gabus untuk usaha budidaya secara terkontrol. Dengan latar belakang tersebut sangat perlu dilakukan percontohan, demonstrasi dan diseminasi dalam bentuk kegiatan Unit Percontohan Pengembangan Pembenihan Ikan Gabus Dengan Sistem Jaring Bertingkat di Desa Inovasi Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru. Red: FR, 2021

1 comment:

hadot said...

mantab min artikel komoditas laut dan ikan ikanannya, sangat bermanfaat

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...