Thursday 7 June 2018

Test Kit Antilin Untuk Uji Residu Formalin pada Produk Perikanan

DESKRIPSI TEKNOLOGI

Test Kit Uji Residu Formalin adalah seperangkat alat untuk pengujian cepat kandungan formalin pada bahan uji makanan atau minuman, termasuk produk perikanan. Formalin merupakan salah satu bahan berbahaya yang sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan, seperti mie, tahu, ikan dan bakso. Residu formalin pada produk pangan sulit dideteksi secara inderawi (visual).

Test Kit Uji Residu Formalin ini berupa alat penguji (test kit) kualitatif yang praktis menggunakan larutan campuran pararosanilin dengan sulfit jenuh pada suasana asam. Alat penguji ini sama sensitifnya dengan reagen penguji komersial dan dapat mendeteksi adanya formalin pada makanan dalam bentuk padat atau cair dengan batas deteksi minimal 2 ppm.

Perakitan teknologi dimulai dengan penelitian awal untuk mencari teknologi analisis yang paling tepat dan paling mudah diaplikasikan di masyarakat untuk keperluan pengujian cepat kandungan formalin pada sampel ikan. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa metode Schiff yang dapat digunakan sebagai metode dasar tes kit uji residu formalin. Untuk dikemas menjadi sebuah test kit, larutan HCl yang digunakan dimodifikasi dengan menggunakan larutan HCl 25% (v/v) tidak menggunakan larutan HCl pro analisis (pekat) karena mempertimbangkan faktor keselamatan pada penggunaannya nanti.

Pada tahap berikutnya dilakukan uji lapang penggunaan test kit dan uji kestabilan atau umur simpan produk Test Kit Uji Residu Formalin yang dibuat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Reagent Schiff yang digunakan mampu bertahan selama 8 bulan. Pada tahun 2008 dilakukan juga penelitian monitoring penggunaan formalin pada produk perikanan dengan menggunakan Test Kit Uji Residu Formalin (Antilin ) sebagai alat ujinya. TM Penelitian ini sudah dilakukan secara berkala dan konsinten tiap tahun sejak tahun 2005 sampai tahun 2010. Pada tahun 2007 invensi diusulkan ke Ditjen HaKI untuk mendapatkan paten dan pada tahun 2011 telah diterbitkan surat paten Test Kit Residu Formalin Pada Makanan dengan nomor paten ID S00001087.

Test Kit Uji Residu Formalin (AntilinTM) telah digunakan secara komersial bekerjasama dengan Koperasi Artha Mina dan telah digunakan oleh beberapa instansi pemerintah (beberapa dinas perikanan, seperti Dinas Perikanan Pekalongan, Dinas Perikanan Bangka Belitung, Dinas Perikanan Aceh, Dinas Perikanan Cirebon, dll) untuk pengawasan penyalahgunaan formalin sejak tahun 2007. Pada tahun 2007 Test Kit Uji Residu Formalin (Antilin ) juga dipesan oleh Ditjen TM P2HP sebanyak 500 pak untuk dibagikan ke dinas-dinas perikanan daerah untuk pengawasan mutu produk perikanan.

Dengan Test Kit Uji Residu Formalin (Antilin ) maka biaya analisis formalin dapat ditekan karena TM biaya analisis pengujian formalin kualitatif di laboratorium uji berkisar antara Rp. 20.000 – Rp. 50.000 per sampel, sedangkan dengan menggunakan test kit ini biaya pengujian formalin hanya Rp. 4.000 per sampel. Test Kit ini juga lebih murah dari produk serupa (25-50%) karena harga test kit serupa (test kit formalin dari luar negeri) adalah Rp. 1.200.000 untuk 100 kali pengujian.

PENGERTIAN

Test Kit Uji Residu Formalin (Antilin ) TM Suatu alat penguji cepat dalam kemasan yang berisi 2 botol larutan penguji, yaitu Larutan A dan Larutan B, 2 botol kaca kosong untuk pengujian sampel, dan satu syringe untuk mengambil larutan sampel.

Reagen

Cairan larutan kimia yang disediakan dalam satu kemasan tertentu pada Test Kit Uji Residu Formalin (AntilinTM).

ppm

Satuan konsentrasi yang menunjukkan jumlah 1 bagian ukuran bahan tersebut per 1.000.000 bagian ukuran bahan uji.

Formalin

Cairan beracun dan berbahaya yang merupakan campuran formaldehid (HCHO) yang terlarut dalam air dengan konsentrasi 37-40%. Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptic, germisida, dan pengawet. Formalin diketahui sering digunakan dan efektif dalam pengobatan penyakit akibat ektoparasit seperti fluke dan kulit berlendir.

RINCIAN DAN APLIKASI TEKNIS Persyaratan teknis

Test kit sebaiknya disimpan pada suhu rendah (5o-10oC) agar masa aktifnya dapat lebih lama.

Pada suhu tersebut test kit dapat digunakan sampai masa penyimpanan 3 bulan.

Rincian pengujian residu formalin menggunaan Test Kit

1. Ikan yang akan diuji (sampel) terlebih dahulu diiris kecil-kecil (dicacah) atau diblender (dihaluskan),

2. Sekitar ±10 gram (satu sendok makan) sampel diambil lalu ditambah dengan airpanas ± 20 ml (4 sendok makan) dan diaduk selama 1 menit,

3. Setelah campuran mengendap, diambil 10 ml cairan menggunakan syringe yangdisediakan dan dimasukkan ke dalam botol kaca kosong yang telah tersedia dalam kemasan tes kit uji.

4. Larutan sampel dalam botol tersebut selanjutnya ditambahkan 4 tetes Larutan A dan 4 tetes Larutan B. Selanjutnya dilakukan pengocokan dan dibiarkan hingga sekitar 10 menit dan kemudian diamati perubahan warna yang terjadi. Air suling (akuades) dapat digunakan sebagai kontrol negatif dengan meneteskan larutan A dan B dengan cara yang sama.

5. Terbentuknya warna ungu pada botol berisi sampel yang bersamaan dengan tidakterbentuknya warna serupa pada botol berisi air suling menunjukkan bahwa ikan (produk perikanan) yang diuji positif mengandung formalin. Keterangan: Untuk pengujian produk berbentuk cairan, tidak perlu dilakukan preparasi sampel, langsung ditambahkan Larutan A dan B masing-masing sebanyak 4 tetes dan dikocok sampai homogen kemudian diamati perubahan warnanya.

KEUNGGULAN TEKNOLOGI

 Dalam hal kepraktisan dan efektivitas, inovasi ini sama dengan yang tersedia di pasaran, tapi harganya lebih murah.

 Test Kit Uji Residu Formalin sangat dibutuhkan karena kasus malpraktek pengawetan makanan, terutama ikan semakin marak, sementara deteksi visual tidak mungkin dilakukan.

 Test Kit sangat memudahkan pengawas dalam membuktikan adanya malpraktek, bila digunakan bagi pengawasan rutin di pusat-pusat produksi makanan, dapat menghentikan penyalahgunaan formalin pada makanan.

 Di bidang perikanan, test kit ini dapat digunakan di TPI sebagai gerbang pendaratan ikan sehingga ada jaminan keamanan atas ikan yang didaratkan.

 Test Kit ini dapat digunakan tidak terbatas pada ikan, tapi untuk semua jenis makanan padat maupun cair.

 Test Kit ini akan sangat membantu para retailer (misal: super market atau pasar) untuk memastikan bahwa produk yang dikirim suplier terbukti aman.

 Test Kit cocok digunakan untuk ini karena praktis, mudah digunakan, hasilnya cepat didapat, batas deteksi minimal rendah, dan sangat murah sehingga biaya pengujian tidak akan membebani harga produk yang dijual.

 Telah diproduksi dan dijual secara komersial bekerjasama dengan Koperasi Artha Mina dan telah digunakan oleh beberapa instansi pemerintah (beberapa dinas perikanan) untuk pengawasan penyalahgunaan formalin sejak Tahun 2007.

LOKASI REKOMENDASI

Antilin mudah dan praktis digunakan bahkan oleh orang yang tidak memiliki kemampuan analisis TM laboratorium sehingga mudah digunakan oleh siapa saja di lapangan. Sebagai salah satu alat (tool) untuk mengawasi terjadinya penyimpangan penggunaan bahan berbahaya formalin pada produk perikanan, Antilin dapat digunakan oleh para praktisi pengawas mutu produk perikanan TM atau para penyuluh serta masyarakat pengolahan produk perikanan dalam membantu membrantas praktek keliru penyalah-gunaan formalin pada produk perikanan. Tempat-tempat yang penting dimonitor menggunakan test kit ini adalah daerah yang mengalami kelangkaan es sebagai pengawet ikan, di pintu-pintu pemasukan ikan seperti TPI atau Pasar Ikan, atau di tokotoko pengecer ikan.

KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF

Dampak negatif tidak ada karena pengujian tidak merusak produk yang diuji, dan test kit tidak membahayakan penguji. Karena Larutan B secara terpisah akan memberikan pewarnaan pink pada kulit (walaupun tidak membahayakan) maka disarankan menggunakan sarung tangan pada saat pengujian atau membasuh tangan yang terkena tetesan tersebut dengan detergen setelah proses pengujian.

KELAYAKAN FINANSIAL

Biaya pengujian kualitatif formalin pada laboratorium uji berkisar Rp. 20.000,00 – Rp. 50.000,00 per sampel dan cukup besar jika bahan yang akan diuji jumlahnya banyak. Dengan menggunakan Tes Kit Uji Residu Formalin (Antilin TM) dengan harga Rp. 200.000,00 untuk 50 sampel maka biaya analisis formalin yang diperlukan hanya Rp. 4.000,00 per sampel Dari sisi harga, Test Kit Uji Residu Formalin (AntilinTM) juga lebih murah dari produk serupa (25-50%) kartena dari informasi harga test kit serupa (test kit formalin dari luar negeri) harga produk tersebut sekitar Rp.1.200.000,00 untuk 100 kali pengujian.

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

Sekitar 80% bahan yang digunakan untuk pembuatan Tes Kit Uji Residu Formalin (AntilinTM) dapat diproduksi di Indonesia sehingga 80% produk ini dapat menggunakan komponen dalam negeri.

Spesifikasi

Tes kit uji residu formalin ini untuk mendeteksi adanya residu formalin pada makanan berbentuk padat atau cairan. Set set test kit terdiri dari; Reagen A dengan botol volume 10-15 ml yang berisi campuran larutan pewarna pararosanilin pada konsentrasi 0,05-0,2% dengan larutan natrium metabisulfit 0,5-5%, Reagen B dengan botol volume 10-15 ml yang berisi larutan Hydrochloric Acid 25% (w/v), dan dilengkapi dengan dua botol kosong dengan ukuran 10-30 ml sebagai botol reaksi masing-masing untuk sampel dan untuk blanko serta satu syringe volume 5-10 ml untuk mengambil sampel dalam jumlah tertentu Tes kit ini dapat digunakan untuk 50 kali pengujian sampel

Sumber:

Heruwati E. S., Murtini J. T., dan Ariyani F., 2013. Test Kit Antilin Untuk Uji Residu Formalin pada Produk Perikanan. Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...