Wednesday 31 August 2016

KKP GULIRKAN GERPARI DI JAMBI DUKUNG KEMANDIRIAN PAKAN


Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) yang didorong sejak tahun lalu, terus bergulir. Salah satu contohnya adalah di Propinsi Jambi, tepatnya di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Jambi.
“BPBAT Jambi telah membangun pabrik pakan mandiri yang layak untuk di jadikan sebagai pusat Pakan Ikan Mandiri, tempat pelatihan dan juga sumber informasi dan alih teknologi, khususnya di dalam hal Pakan Ikan Mandiri”, demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, pada saat meninjau Pabrik Pakan Ikan Mandiri, di BPBAT Jambi.
Slamet sangat banggga dan lebih lanjut mengatakan bahwa pabrik pakan di BPBAT Jambi ini sudah mampu menghasilkan 2 ton pakan per jam dengan kemampuan produksi 5 jam per hari. “Kualitas yang dihasilkan sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) pakan untuk lele, nila dan gurame, yaitu mengandung kadar protein 28 %. Ini yang patut di tiru dan menjadi contoh bagi masyarakat. Kita harapkan masyarakat dapat langsung datang ke sini untuk belajar membuat pakan ikan secara mandiri dengan formulasi yang sesuai standard, sehingga nantinya dapat membuat pakan sendiri dengan kualitas yang bagus. Tentunya, pembuatan pakan oleh masyarakat ini dilakukan secara berkelompok dengan membentuk Kelompok Pakan Ikan Mandiri (POKANRI)”, lanjut Slamet.
“Harga pakan yang di produksi oleh BPBAT Jambi ini, relative terjangkau yaitu Rp. 6000 per kg. Ini akan menambah margin pembudidaya, sehingga semakin meningkatkan pendapatannya. Untuk itu, kami mendorong agar pemerintah daerah juga mengembangkan pakan ikan mandiri, dengan memanfaatkan sumberdaya alam masing-masing wilayah. Kita sedang jajaki untuk menjalin kerjasama dengan pabrik pengolahan kelapa sawit, agara dapat memanfaatkan limbahnya untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan”, tambah Slamet.
Program 100 juta benih
Program penyediaan 100 juta benih bagi pembudidaya ikan, merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. “Program ini menyediakan benih secara gratis, tentunya untuk masyarakat atau pembudidaya yang memenuhi syarat dan layak untuk diberikan benih. Salah satu jenis ikan yang akan di berikan adalah ikan patin, yang merupakan komoditas unggulan di Propinsi Jambi ini”, papar Slamet.
BPBAT Jambi sendiri merupakan Pusat Pengembangan Induk Unggul Patin Nasional (PUSTINA) karena fasilitasnya yang memadai dan loaksinya berada di sentra budidaya patin. “Saat ini BPBAT jambi memiliki 30 ribu ekor induk Patin dan tersedia benih patin sekitar 2 juta ekor. Ini akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Jambi dan sekitarnya terhadap induk unggul patin dan juga benih yang berkualitas”, terang Slamet.
Pada kesempatan terpisah, Dirjen Perikanan Budidaya bersama Gubernur Jambi, Zumi Zola dan rombongan Komisi IV DPR RI, memberikan bantuan benih ikan gratis ke masyarakat di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kab. Muaro Jambi.
“Disini merupakan salah satu kawasan minapolitan perikanan budidaya, dimana sebagian besar masyarakatnya melakukan usaha perikanan budidaya. Untuk itu, kita berikan bantuan benih, mesin pellet dan ekskavator, agar perikanan budidaya terus berkembang dan lebih maju lagi. Tentunya yang kita dorong adalah perikanan budidaya yang berkelanjutan, yang selalu memperhatikan lingkungan sekitarnya dan memandirikan para pelaku usahanya”, jelas Slamet.
Dukungan dari DPR RI, terhadap kebijakan pembangunan kawasan perikanan budidaya di Muaro Jambi, sangat diperlukan karena ini akan mendorong peningkatan perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat. “Kurang lebih  60 persen lahan budidaya di wilayah Minapolitan Desa Pudak ini, telah menjadi lokai budidaya ikan patin yang rata-rata mampu berproduksi berkisar 25 ton per hari untuk kebutuhan masyarakat Kota Jambi”, tambah Slamet.
Bantuan benih yang diberikan adalah 1 juta benih patin untuk 10 UPR, 150 ekor induk patin untuk 10 UPR, 40 ribu ekor benih patin untuk 10 pembudidaya dan 20 ribu benih ikan mas untuk 5 pembudidaya
Kawasan Minapolitan di Desa Pudak ini seluas 250 ha, dan saat ini telah di usahakan seluas 100 ha, dengan jumlah kolam 2600 buah. Jumlah kelompok pembudidaya sebanyak 35 kelompok dengan produksi mencapi 25 ton per hari.

Sumber: http://djpb.kkp.go.id/arsip/c/379/KKP-GULIRKAN-GERPARI-DI-JAMBI-DUKUNG-KEMANDIRIAN-PAKAN/?category_id=13

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...