Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas Monocotyledoneae,
kelas Angiospermae. Dari 4 famili lamun yang diketahui, 2 berada di perairan
Indonesia yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceae. Famili Hydrocharitaceae
dominan merupakan lamun yang tumbuh di air tawar sedangkan 3 famili
lain merupakan lamun yang tumbuh di laut.
Lamun merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup di
lingkungan laut. Eksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa
adaptasi yang dilakukan termasuk toleransi terhadap salinitas yang tinggi,
kemampuan untuk menancapkan akar di substrat sebagai jangkar, dan juga
kemampuan untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat terbenam. Lamun juga
memiliki karakteristik tidak memiliki stomata, mempertahankan kutikel yang
tipis, perkembangan shrizogenous pada sistem lakunar dan keberadaan diafragma
pada sistem lakunar. Salah satu hal yang paling penting dalam adaptasi
reproduksi lamun adalah hidrophilus
yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air.
Tumbuhan lamun
terdiri dari akar rhizome dan daun . Rhizome merupakan batang yang terpendam
dan merayap secara mendatar dan berbuku-buku. Pada buku-buku tersebut tumbuh
batang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan berbunga. Pada buku tumbuh pula
akar (Nontji,1993). Lamun memiliki daun-daun tipis yang memanjang seperti pita
yang mempunyai saluran-saluran air (Nybakken, 1992). Bentuk daun seperti ini
dapat memaksimalkan difusi gas dan nutrien antara daun dan air, juga
memaksimalkan proses fotosintesis di permukaan daun (Philips dan Menez, 1988).
Secara
lengkap klasifikasi beberapa jenis lamun yang terdapat di perairan pantai
Indonesia (Phillips dan Menez,1988) adalah sebagai berikut :
Divisi :
Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledonae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledonae
Ordo : Helobiae
Famili : Hydrocharitaceae
Genus
: Enhalus
Species : Enhalus acoroides
Genus : Halophila
Species : Halophila decipiens
Halophila ovalis
Halophila minor
Halophila spinulosa
Genus : Thalasia
Species : Thalasia hemprichii
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea
Species : Cymodocea rotundata
Cymodocea serrulata
Genus : Halodule
Species : Halodule pinifolia
Halodule uninervis
Genus : Syringodium
Species : Enhalus acoroides
Genus : Halophila
Species : Halophila decipiens
Halophila ovalis
Halophila minor
Halophila spinulosa
Genus : Thalasia
Species : Thalasia hemprichii
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea
Species : Cymodocea rotundata
Cymodocea serrulata
Genus : Halodule
Species : Halodule pinifolia
Halodule uninervis
Genus : Syringodium
Species
: Syringodium isoetifolium
Genus : Thalassodendron
Species : Thalassodendron ciliatum
Genus : Thalassodendron
Species : Thalassodendron ciliatum
Daun menyerap hara
langsung dari periran sekitarnya, mempunyai rongga untuk mengapung agar dapat
berdiri tegak di air, tapi tidak banyak mengandung serat seperti tumbuhan
rumput di darat (Hutomo,1997). Sebagian besar lamun berumah dua,artinya dalam
satu tumbuhan hanya ada jantan saja atau betina saja. Sistem pembiakannya ber
Lamum di dunia terdiri atas 2 suku, 12
marga dan 50 jenis. Di Indonesia hanya dijumpai 12 jenis yang termasuk dalam
tujuh marga.
Gambar 1. Bentuk rhizoma dan
daun lamun
Sumber:
Suharni dan
Iman. 2011. Modul Penyuluhan Kelautan dan Perikanan: Pengelolaan Ekosistem Lamun.
Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.
No comments:
Post a Comment