Friday 15 June 2012

POTENSI PERIKANAN KABUPATEN SANGGAU


I.         Gambaran Umum Kabupaten Sanggau
            Kabupaten Sanggau memiliki luas lebih kurang 12.857,70 KM2 dengan luas perairan ± 136.364 Ha yang mencakup sungai, danau, rawa, bendungan dan genangan air lainnya. Keberadaan potensi sumberdaya perikanan yang demikian besar merupakan peluang bagi sumber pertumbuhan ekonomi daerah dan wahana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
            Mendayagunakan potensi sumberdaya alam serta menggerakkan seluruh potensi daerah diperlukan kesungguhan dalam pembangunan perikanan serta dukungan dari semua pihak untuk menjadikan sektor perikanan sebagai salah satau sektor andalan daerah.
            Kabupaten Sanggau mempunyai potensi pengembangan budidaya karena memiliki Sumber Daya Alam yang cukup besar dan tersebar hampir di seluruh kecamatan. Selain itu pangsa pasar (market share) juga cukup menjanjikan didukung dengan letak geografis yang strategis karena berada di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Barat dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga Serawak (Malaysia) yang dapat ditempuh dengan jalan darat melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong.
            Diharapkan dengan memanfaatkan potensi yang ada secara optimal dapat meningkatkan perkembangan dan produksi perikanan di Kabupaten Sanggau.

II.              Kondisi Geografis
2.1  Letak kabupaten Sanggau
            Kabupaten Sanggau pada awalnya mempunyai luas wilayah 18. 302 km2 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1950 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1959, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 820). Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau pecah menjadi dua, yakni Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau, dengan luas wilayah baru 12.857,70 km2 (8,76%) dari luas provinsi Kalimantan Barat (146.807 km2). Di banding dengan luas wilayah daerah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau memiliki luas wilayah terbesar nomor 4 setelah kabupaten Ketapang, kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang (BPS Kab. Sanggau, 2010).
Letak geografis Kabupaten sanggau terletak pada koordinat 1o00” Lintang Utara – 0o06” Lintang Selatan dan 109o08”Bujur Timur – 111o03” Bujur Barat.

            Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:
a.      Sebelah Utara dengan Malaysia Timur (Serawak)
b.     Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang
c.      Sebelah Timur dengan kabupaten Sekadau
d.     Sebelah Barat dengan Kabupaten Landak.

            Ditinjau dari kondisi geografis, Kabupaten Sanggau mempunyai posisi strategis yaitu (a) terletak di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Barat; (b) terletak pada jalur lalu lintas sector timur menuju Kabupaten Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu; (c) terletak pada jalur Sungai Kapuas, Sungai terpanjang di Indonesia; (d) terletak pada jalur trans Kalimantan ( Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur); (e) terletak pada jalur trans borneo (Serawak dan Brunai Darussalam); (g) memiliki PPLB Entikong sebagai pintu masuk/keluar barang dan manusia antar Negara melalui jalur darat resmi pertama di Indonesia.

2.2  Luas Wilayah
            Kabupaten Sanggau terdiri dari 15 Kecamatan dengan luas  wilayah 12.857,60 Km2 atau 8,76% dari luas wilayah Kalimantan Barat. Kecamatan terluas adalah kecamatan Jangkang (1.589.2 Km2 atau 12,36%) dan terkecil adalah kecamatan Balai (395,6 Km2 atau 3,08%) dari wilayah kabupaten. Perubahan batas dan wilayah Kabupaten Sanggau yang sekaran ini, terjadi seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang pembentukan kabupaten Melawi dan Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat.
            Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Kabupaten Sanggau yang sebelumnya dibagi atas 22 kecamatan, setelah pemekaran mempunyai wilayah 15 kecamatan. Berdasarkan SK Gubernur provinsi Kalimantan Barat Nomor 353, desa di Kabupaten Sanggau yang lama berjumlah 227 desa, tahun 1994 bertambah 1 (satu) desa di Kecamatan Kembayan dan pada akhir tahun 1997 bertambah lagi sebanyak 7 desa, yaitu masing-masing di Kecamatan Meliau 3 desa, Kecamatan Mukok 2 desa dan apabila dalam kurun waktu 20 tahun kedepan wilayah kabupaten Sanggau akan terjadi banyak perubahan termasuk adanya pemekaran wilayah desa, kecamatan maupun kabupaten baru.

Table 2.2 Luas Wilayah Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Sanggau Tahun 2010
No
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah Desa
1
Kapuas
1.382,00
25
2
Tayan Hilir
1.050,50
15
3
Meliau
1.495,70
18
4
Sekayam
841,01
10
5
Parindu
593,90
14
6
Tayan Hulu
719,20
11
7
Balai
395,60
12
8
Kembayan
610,80
11
9
Jangkang
1.589,20
11
10
Bonti
1.121,80
9
11
Toba
1.127,20
7
12
Noyan
487,90
5
13
Mukok
501,00
8
14
Beduai
435,00
5
15
Entikong
506,89
5


12.857,70
166



Sumber: BPS Kabupaten Sanggau, September 2011

2.3            Topografi
            Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai di antaranya: Sungai Kapuas, Sungai Sekayam, Sungai Mengkiang, dan Sungai Tayan. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Kalimantan barat yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu melalui Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, dan bermuara di Kabupaten Pontianak. Sedangkan sungai-sungai kecil lainnya merupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan satu dengan yang lainnya.
.
2.3.1 Jenis Tanah
            Tofografi berhubungan erat dengan kondsi lahan serta relief setempat. Sepeti telah diketahui bahwa wilayah Kabupaten Sanggau sebagian besar merupakan tanah Podsolik Merah Kuningn (576.910 ha) sedangkan yang terkecil adalah tanah latosol (19.375 ha). Berikut uraian jenis tanah dengan luas arealnya.
a.      Tanah Organosol bersamaan dengan Glei humus, berjumlah 71.250 ha, yaitu di Kecamatan Toba dan Tayan Hilir.
b.     Tanah Podsol terdapat di Kecamatan Toba, Meliau dan Tayan Hilir berjumlah 46.875 ha.
c.      Tanah Podsolik merah kuning batuan endapan hamper terdapat di seluruh kabupaten Sanggau terkecuali di Kecamatan Entikong berjumlah 576.910 ha.
d.     Tanah Podsolikmerah kuning latosol dan litosol, berada di Kecamatan Noyan dan Sekayam seluas 36.915 ha
e.      Tanah Padsolik merah kuning batuan beku dan endapanhamfir seluruhnya ditemui di kecamatan, yaitu seluas 230.955 ha

2.4  Iklim dan Curah Hujan
Pada umumnya iklim di daerah Kabupaten Sanggau adalah beriklim tropis basah (subtropis) mengingat daerah ini dilalui oleh garis khatulistiwa. Sehubungan dengan itu, maka dikenal adanya dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Biasanya diantara kedua musim tersebut terdapat musim pancaroba yaitu terjadinya perubahan cuaca, suhu udara, tingkat kelembaban udara, panjang sinar matahari serta arus angin. Hal ini terjadi sebagai akibat dimusim panas seringkali terjadi turun hujan, sementara pada musim hujan juga dijumpai teriknya matahari. Kondisi iklim seperti ini memang sangat mempengaruhi kondisi lahan pertanian termasuk pertumbuhan tanaman yang diusahakan oleh para petani.
Tingkat curah hujan di Kabupaten Sanggau bedasarkan stasiun pengukur hujan, bahwa hari hujan di wilayah ini setiap tahun mengalami perubahan, tahun 2010 hujan hanya 287 hari pertahun, sedangkan tahun 2007 meningkat menjadi 312 hari hujan pertahun rata-rata 703 mm dengan suhu udara berkisar sekitar 30 derajat celcius atau sedang. Berdasarkan kedua data tersebut terlihat adanya perbedaan yang cukup mencolok, sejogyanya agak sulit untuk diprediksi sebelumnya. Pada bulan-bulan Juni sampai dengan Agustus merupakan bulan-bulan kering karena curah hujan tergolong sangat rendah. Sebaliknya, pada bulan-bulan September sampai namun demikin perubahan cuaca yang terjadi dan merupakan gejala alam dengan bulan-bulan Februari dapat digolongkan ke dalam musim hujan dan pada saat inilah para petani mulai menggarap lahan pertanian mereka, khususnya pertanian padi.

Table 2.4  Komposisi Curah Hujan Rata-Rata Kabupaten Sanggau tahun 2010
No
Bulan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan (hari)
1
Januari
651
18
2
Februari
518
16
3
Maret
54
36
4
April
255
15
5
Mei
192
12
6
Juni
222
12
7
Juli
330
18
8
Agustus
126
12
9
September
240
12
10
Oktober
228
15
11
November
300
18
12
Desember
312
18
Sumber : BPS Kabupaten Sanggau, Novem300ber 2011

Wilayah yang paling tinggi curah hujannya adalah Kembayan, yaitu bulan Januari sampai mencapai 981 mm pertahun. Temperature udara rata-rata berkisar antara 22,90C sampai dengan 31.050C, sedangkan suhu terendah 21,020C Agustus dan 33,0C pada bulan Juli. Kelembaban udara relative 81-90%. Selain curah hujan yang tinggi, juga tersedia potensi sumber air permukaan yang cukup banyak dan belum dimanfaatkan secara optimum untuk berbagai kegiatan pembangunan, khususnya pembangunan pertanian ( perikanan), selain itu telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai jalur transfortasi air. Banjir yang terjadi di wilayah pertanian pasang surut adalah salah satu konsekwensi dari curah hujan yang tinggi di wilayah ini terutama di daerah aliran sungai (DAS).

2.5  Sosial Budaya Daerah
2.5.1       Kependudukan
Penduduk merupakan modal dasar pembangunan seperti yang tercantum dalam propenas bahwa manusia Indonesia atau penduduk disebut sebagai modal dasar disamping modal dasar lainya, apabila mereka dapat dibina dan dikerahkan sacara efektif. Namun penduduk juga dapat menjadi beban pembangunan apabila tidak diseimbangkan dengan kualitas, baik kualitas pendidikan, kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu penduduk yang banyak merupakan bukan jaminan bagi tercapainya keberhasilan pembangunan suatu daerah.
            Berdasarkan data BPS Kabupaten Sanggau tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Sanggau sebanyak 408.468 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 196.609 jiwa yang menyebar di 15 kecamatan.
            Penyebaran penduduk kabupaten sanggau tidak merata antara kecamatan satu dengan lainnya. Dengan kepadatan penduduk 32 jiwa per km2, kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah kecamatan Kapuas, yaitu 57 jiwa per km2. Sedangkan kecamatan yang jarang penduduknya adalah Kecamatan Toba, yang hanya 11 jiwa per km2. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2010 mengalami peningkatan, menjadi 3,36 persen disbandingkan tahun 2009. Perbandingan penduduk laki-laki terhadap perempuan (sex ratio) sebesar 108. Nilai ini bearti bahwa setiap 108 jiwa laki-laki terdapat 100 jiwa perempuan.
            Dilihat dari penyebaran penduduk di Kabupaten Sanggau, Kecamatan Kapuas yang terletak di Ibukota Kabupaten Sanggau menduduki urutan pertama terbanyak dengan jumlah penduduk 78.768 jiwa. Sedangkan kecamatan Noyan adalah kecamatan yang jumlah penduduknya paling sedikit, yaitu sekitar 9.873 jiwa. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sanggau pada dekade terakhir rata-rata 1,78 persen per tahun, lebih tinggi dibandingkan decade sebelumnya yang berkisar 1,73 persen per tahun.
Table 2.5.1 Penduduk Kabupaten Sanggau Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2010
No
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Jumlah KK
1
Toba
6 320
5 634
11 954
2 722
2
Meliau
24 255
21 895
46 150
11 736
3
Kapuas
39 662
39 106
78 768
18 847
4
Mukok
9 390
8 866
18 256
4 641
5
Jangkang
14 105
12 569
26 674
6 184
6
Bonti
10 561
9 720
20 281
4 929
7
Parindu
16 761
15 665
32 426
8 088
8
Tayan Hilir
15 661
14 329
29 990
7 190
9
Balai
11 638
10 641
22 279
5 256
10
Tayan Hulu
16 192
14 888
31 080
7 373
11
Kembayan
13 311
12 485
25 796
6 391
12
Beduwai
5 556
5 188
10 744
2 609
13
Noyan
5 234
4 639
9 873
2 404
14
Sekayam
15 534
14 105
29 639
7 245
15
Entikong
7 769
6 879
14 558
3 454

2010
211 859
196 609
408 468
99 199
  Sumber, BPS Kabupaten Sanggau, November, 2011
Luas Wilayah Perikanan
Perairan Umum                      : 136.364 Ha
Panjang Sungai Kapuas          : 240 Km
Kolam                                     : 479, 65 Ha
Karamba                                 : 42 Ha (417 Unit)
Kolam Air Deras                    : 15 Ha (43 unit)
Karamba Jaring Apung          : 25 Ha (250 unit)
Karamba Jaring Tancap         : 18 Ha (219 Unit)

Rumah Tangga Perikanan (RTP) Terdata
Penangkapan                           : 2.108 Orang
Kolam                                     : 2.955 Orang
Karamba                                 :    292 Orang
Karamba Jaring Tancap         :    186 Orang
Karamba Jaring Apung          : 30 Kelompok
Kolam Air Deras                    :     50 Orang



IV.  Produksi Perikanan   Tahun 2011
Perikanan Tangkap                 : 1.034,90 Ton
Perikanan Budidaya               : 1.948,42 Ton
Target Konsumsi Nasional     : 30 Kg/kapita/tahun
Target Konsumsi Propinsi     : 28 kg/kapita/tahun
Konsumsi Kab. Sanggau        : 16 kg/kapita/tahun
Ekspor                                     : 369,58    Ton
Impor                                      : 1.748,14 Ton

Produksi Menurut Jenis Ikan Tangkapan Tahun 2011
Lais                             :146,50 ton
Tawes                          : 69,30 ton
Jambal/Patin               : 6,40 ton
Belida                         : 12,90 ton
Toman                         : 8,60 ton
Udang Galah               : 25,60 ton
Udang Lainnya           : 12,00 ton
Tapah                          : 11,50 ton
Baong                          : 135,70 ton
Gabus                          : 5,70 ton
Ikan Lainnya               : 600,70 ton



Produksi Menurut  Budidaya Tahun 2011
Kolam                         : 996,79 ton
Karamba                     : 532,48 ton
Karamba Jaring Tancap         : 158,61 ton
Karamba Jaring Apung          : 111,30 ton
Kolam Air Deras                    : 149,24 ton


Grafik Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Th. 2011



V.  Peluang dan Tantangan Mikro Pengembangan Perikanan
      Peluang Makro
-      Pasar
-      Letak Perbatasan
-      Informasi Media

      Tantangan Makro
-      Benih Berkualitas
-      Permodalan
-      Akselerasi Pasar
-      Transportasi
-      SDM / Petugas
-      Harga Pakan Tinggi
-      Calon Induk Berkualitas Rendah

Program dan Kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan

1.     PROPEKAN (Program Percepatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Untuk Ekspor).
2.     PROKSIMAS (Program Percepatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Untuk Konsumsi Ikan Masyarakat).
3.     PROLINDA (Program Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya)


REKAPITULASI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DI KABUPAATEN SANGGAU

NO
NAMA KELOMPOK
ALAMAT
JENIS USAHA
KETERANGAN
DESA
KECAMATAN
1
Mandiri Jaya
Bunut
Kapuas
KAD

2
Tani Ikan Lestari
Lape
Kapuas
KJT

3
Buyung
Ng Biang
Kapuas
KJA

4
Tiga Saudara
Bunut
Kapuas
Kolam

5
Simon Bersau
Bunut
Kapuas
Kolam

6
Sengkalau Terusan
Bunut
Kapuas
Kolam

7
Pastoran laverna
Bunut
Kapuas
Kolam

8
KUB Islamic Center
Bunut
Kapuas
Kolam

9
Awik Jaya
Sei Mawang
Kapuas
Kolam

10
Kube Sinar Usaha
Ilir Kota
Kapuas
KJA

11
Nusantara catfish
Sungai Sengkuang
Kapuas
KJA

12
Usaha Bersama
Ng. Biang
Kapuas
Kolam

13
Usaha Bersama
Tanjung
Kapuas
KJA
BS-PUKPB
14
Senara Bersama
Sui. Muntik
Kapuas
Kolam
BS-PUKPB
15
Liku Jaya
Liku
Kapuas
IKT

16
Sinar Usaha
Ilir
Kapuas
Kolam

17
Usaha Keramba
Sui. Rengas
Kapuas
Keramba

18
Ampar Jaya
Kedukul
Mukok
Keramba

19
Mina Mulia
Semanggis Raya
Mukok
Kolam

20
Usaha Mandiri
Marita
Parindu
Kolam

21
Dangau Domia
Sabera
Parindu
Kolam

22
Mas Panyi
Sabera
Parindu
Kolam

23
Tawang Hobe
Baharu
Parindu
Kolam

24
Ingin Maju
Engkolai
Jangkang
KJT

25
Sorubang
Ketori
Jangkang
KJT

26
Koyuh Bingkai
Ketori
Jangkang
KJA

27
Suwa Olai
Sape
Jangkang
KJA

28
Karya Muda
Empiyang
Jangkang
KJT

29
Pohuma Nosu Jodi
Balai Sebut
Jangkang
KJT

30
Tolok Soemoleh
Balai Sebut
Jangkang
KJA

31
Tolok Ponyu
Ketori
Jangkang
KJA

32
Cahaya Bintng Terang
Ketori
Jangkang
KJA

33
Citra Maju
Ketori
Jangkang
KJA

34
Tapang romowng
Ketori
Jangkang
KJA

35
Melangkah Bersama
Muara Ronai
Jangkang
Kolam

36
Lubok Pona
Ketori
Jangkang
KJA

37
Sebongka
Tanggung
Jangkang
Kolam

38
Ikan Segar
Jangkang Benua
Jangkang
Kolam

39
Tampun Iju
Entikong
Entikong
Kolam

40
Usaha Bersama
Entikong
Entikong
Kolam

41
Delta Ikan
Entikong
Entikong
Kolam

42
Tani Ikan
Pala Pasang
Entikong
Kolam

43
Sungai Temoan
Entikong
Entikong
Kolam

44
Pengas Maju
Pala Pisang
Entikong
Kolam

45
Tanjung Kijing
Pala Pisang
Entikong
Kolam

46
Tanjung Nyamuk
Pala Pisang
Entikong
Kolam

47
Pien Jaya
Pala Pisang
Entikong
Kolam

48
Kawasan Mina
Entikong
Entikong
Kolam

49
Tebant Ewang
Entikong
Entikong
Kolam

50
IP2DE
Entikong
Entikong
Kolam

51
Budidaya Ikan
Entikong
Entikong
Kolam

52
Segalang Raya
Tj. Merpati
Kembayan
KJA

53
Ingin Maju
Jemongko
Kembayan
KJT

54
Rungkap Bongkok
Seringkong
Kembayan
KJT
BSHBI
55
Mina Usaha
Tj. Harapan
Kembayan
KJT

56
Tuah Merowi
Tj. Harapan
Kembayan
KJT

57
Kopa Raya
Sebuduh
Kembayan
KJT

58
Sonau
Mobui
Kembayan
KJT

59
Rajawali Bangun
Kelompu
Kembayan
KJT

60
Setia Karya
Semunte
Kembayan
KJT

61
Teluk Bayur
Tj. Merpati
Kembayan
KJA

62
Citra Bersatu
Tj. Merpati
Kembayan
KJT

63
Donu Sibongku
Sejuah
Kembayan
Kolam
BS-PUKPB
64
Mekar jaya
Tj. Bunga
Kembayan
Kolam
BS-PUKPB, BSHBI
65
Mina Baru
Tj. Bunga
Kembayan
Kolam
BS-PUKPB, BSHBI
66
Sungai Palai
Semayam
Kembayan
Kolam
BS-PUKPB, BSHBI
67
Sungai Rira
Sebuduh
Kembayan
Kolam
BS-PUKPB
68
Bupoyo
Kuala Dua
Kembayan
Kolam
BSHBI
69
Maju Bersama
Tj. Bunga
Kembayan
Kolam
BSHBI
70
Citra Bersatu
Tj. Merpati
Kembayan
Kolam
BSHBI
71
Botoro’
Bonti
Bonti
Keramba
BS-PUKPB
72
Sekayom
Bonti
Bonti
Keramba
BS-PUKPB
73
Maju Terus
Bungkang
Sekayam
Kolam
BS-PUKPB, BSHBI, PUMP
74
Sejahtera Bersama
Bungkang
Sekayam
Kolam
PUMP
75
Bina Marga
Kenaman
Sekayam
Kolam
BSHBI
76
Sui Pluntan
Raut Muara
Sekayam
Kolam
BSHBI
77
Putu Mapihit
Pengadang
Sekayam
Kolam

78
Semangat Baru
Bungkang
Sekayam
Kolam

79
Sumber Jaya
Kenaman
Sekayam
Kolam

80
Arwana makmur
Balai Karangan
Sekayam
Kolam

81
Sekayu
Sosok
Tayan Hulu
Keramba
PUMP
82
Sumber Kehidupan abadi
Pandan Sembuat
Tayan Hulu
Kolam

83
Citra Baru
Sosok
Tayan Hulu
Keramba

84
OMK
Menyabo
Tayan Hulu
Kolam

85
Tunas Harapan
Senyabang
Balai
KJT

86
Usaha Mandiri
Kebadu
Balai
Kolam

87
Muan Bading
Makkawin
Balai
Kolam

88
Milik Kita
Tae
Balai
Kolam

89
Mitra Mucut-mucut
Tae
Balai
Kolam

90
Bersatu untuk Maju
Bulu bala
Balai
Kolam

91
KUPP
Hilir
Balai
Keramba

92
Mina karya
Thang Raya
Beduai
Kolam

93
Zamoref
Bereng Berkawat
Beduai
Kolam Terpal
PUMP
94
Bukit Belungai
Lumut
Toba
Kolam

95
Jelawat
Pedalaman
Tayan Hilir
Keramba
BS-PUKPB
96
Ulang Uli
Pedalaman
Tayan Hilir
Keramba
BS-PUKPB
97
Toman
Pedalaman
Tayan Hilir
Keramba
BS-PUKPB
98
Matahari
Sebemban
Tayan Hilir
Kolam
BS-PUKPB
99
Danau Lait
Subah
Tayan Hilir
Keramba

100
Harapan Desa
Meranaggau
Meliau
Kolam

101
Maju Bersama
Meliau
Meliau
Kolam

102
Karya Abadi
Mayam
Meliau
Kolam

103
Perintis
Meliau Hilir
Meliau
Keramba

104
Insan Sejati
Meliau Hulu
Meliau
Kolam

105
Mayam Bersama
Mayam
Meliau
Keramba

106
Sinar Tani
Meliau
Meliau
Kolam

Data proposal pokdakan tahun 2011
Keterangan : BS-PUKPB T.A 2008 APBN, BSHBI T.A 2009 APBN, PUMP-PB T.A 2011 APBN

UNIT PEMBENIHAN RAKYAT (UPR)

Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yaitu suatu unit pembenihan ikan yang dilakukan oleh masyarakat dibawah pembinaan Dinas Pertanian Bidang Perikanan dalam hal ini Balai Benih Ikan (BBI) Sejuah .
Dengan dibentuknya UPR ini diharapkan bisa menjadi mitra Balai Benih Ikan dalam pengembangan pembenihan dan penyediaan benih sehingga memberi dampak positif bagi perkembangan pmbudidaya ikan.


Nama-nama Unit Pembenihan Rakyat (UPR)
No
Nama
Lokasi
Jenis Ikan
Tahun
Berdiri
Luas
Lahan (Ha)
1
Martok

Beduwai
Lele,bawal
Mas, Nila

1997
1
2
Mardiah

Balai Karangan

Nila, Mas
Patin, Lele
1999
1,5
3
Ignasius Warni

Tayan Hulu
Mas, Nila
2005
2,5
4
Y. Polan

Jangkang
Mas, Nila
2005
1
5

Soim Parman

Mukok
Nila, Lele
Bawal, Gurami

2005
1
6
Katon
Balai Bt.Tarang
Nila
2007
1
7
Kurniawan
Kapuas
Mas, Nila, Lele
2008
0.75


PROFIL  UPT

1. PROFIL BALAI BENIH IKAN (BBI) SEJUAH
1)     Nama Unit Pelayanan                            :  Balai Benih Ikan (BBI)
2) Jenis Ikan yang di Kembangkan             :    
*     Mas
*     Nila Merah / Gift
*     Lele
*     Bawal
Untuk kedepannya akan dikembangkan jenis ikan lainnya seperti Gurami, Patin dan Jelawat.
1.     Aksebilitas Lokasi                                
      Alamat                               :  Jalan Kembayan –Jangkang-Noyan.
      Desa / Kecamatan                 :  Sejuah / Kembayan
      Kabupaten                            :  Sanggau
      Provinsi                                : Kalimantan Barat
4)  Kondisi BBI :
       - Luas Areal Keseluruhan :  4 Ha
 -  Areal Utama                :  3 Ha
 -  Areal Cadangan           :  1 Ha
 -  Prasarana                   :  Jalan Beraspal
 -  Fasilitas                      : Listrik ( PLN ), Komunikasi ( Indosat,
                                                Telkomsel )


  5) Sarana yang telah ada     :    - Kolam Induk
                                                                - Kolam Pendederan
                                        - Hatchery
                                        - Perumahan ( 3 unit)
                                        - Kantor
                                       - Laboratorium
                                       - Gudang
                                                        - Ruang Pertemuan
  6)    Tujuan  Pembangunan   BBI :
a.      Penyediaan induk ikan bagi petani unit pembenihan rakyat (UPR).
b.     Menyediakan benih ikan yang bermutu bagi masyarakat / pembudidaya.
c.      Sarana transfer teknologi bagi masyarakat pembudidaya maupun dari lembaga pendidikan / akademik.
d.     Tempat penelitian / magang dan pengembangan pembenihan ikan.
e.      Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
f.      Memberikan konstribusi Pendapatan  Asli Daerah (PAD).

   7)  Output  Balai Benih Ikan ( BBI ).
a)   Meningkatnya produksi ikan.
b) Terlaksananya pembinaan kepada masyarakat pembudidaya dalam hal penyediaan benih dan induk ikan sebagai pelaku utama kegiatan budidaya.
c)  Terpenuhi benih dan induk ikan dengan demikian konsumsi ikan  
     bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Sanggau dapat  
    meningkat



 8)  Kesiapan Kegiatan BBI :
                              a.  Lahan                                        : Ada ( 4 Ha )
                              b.  Kerangka  Acuan                      : Ada (Juknis/Juklak dari DKP Direktorat Perbenihan)
                              c.  Site Plan                                    : Ada
                              d.  Amdal                                       : Ada ( Sederhana : Water Quality )
                              e.  Detail Design                            : Ada ( Sederhana ) 
    f.  Jumlah Kolam                            : 36 petak
9)     Petugas Pelayanan
Kepala Balai Benih Ikan:
             Sholihin KS, S.ST
              Staff Balai Benih Ikan :
               - Muherman
    - Kukah
10)  Permasalahan dan Penyelesaian Permasalahan
a. Masalah
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan kegiatan Balai Benih Ikan (BBI) Sejuah  :
1. Kurangnya tenaga / SDM yang terampil dalam pengelolaan Balai Benih Ikan. Petugas BBI hanya ada 3 (tiga) orang, sedangkan tenaga  yang diperlukan agar pengelolaan bisa maksimal sebanyak 6 (enam) orang.
2. Hilangnya benih maupun induk ikan pada saat terjadi bencana alam banjir, hal ini disebabkan oleh kondisi lahan BBI yang mudah terkena banjir pada saat musim penghujan.


b. Pemecahan Masalah
1. Diupayakan Adanya pelatihan / magang secara periodik bagi petugas Balai Benih Ikan mengenai pembenihan dan budidaya ikan. Diharapkan untuk kedepannya ada penambahan tenaga untuk Balai Benih Ikan Sejuah.
2. Diupayakan Adanya rehab kolam dan pembuatan saluran drainase agar bila   terjadi bencana banjir tidak menggenangi kolam / lahan.

2. PROFIL PASAR  BENIH IKAN TANJUNG KAPUAS

Ø  Nama Unit Pelayanan             :  Pasar Benih Ikan (PBI)

  1)  Jenis Ikan yang di sediakan        :
*     Ikan Mas
*     Ikan Nila
*     Ikan Lele
*     Ikan Gurami                           

Untuk kedepannya akan dikembangkan jenis-jenis ikan lainnya seperti ikan Betutu, ikan jelawat, ikan bawal dan juga pengembangan budidaya udang galah.

  2)  Aksebilitas Lokasi          :
                  Alamat                  : Jalan Sanggau – Sekadau
                                                  Jl. RE. Marta Dinata, Gg. Yahya,
                                                  Kelurahan Tanjung Kapuas
                  Kecamatan            : Kapuas
                  Kabupaten : Sanggau
                  Provinsi    : Kalimantan Barat





  3)  Kondisi PBI   :
 -  Luas Areal Keseluruhan                         :  0,66 Ha
 -  Prasarana                                                 :  Jalan Beraspal
 -  Listrik ( PLN ), Komunikasi ( Telkomsel, Indosat )  
 -  Jumlah Kolam                                         : 9 (Sembilan) unit
 -  Rumah Jaga                                             : 3 (Tiga) unit             


4) Koordinator Pasar Benih Ikan Tanjung Kapuas :

*     Samsul Bahri


5) Tujuan Pembangunan PBI :

·       Merupakan tempat penampungan ikan baik ikan konsumsi maupun ikan hias.
·       Menampung benih ikan untuk dipasarkan kepada masyarakat.
·       Tempat magang / orientasi pembudidaya ikan / nelayan maupun lembaga pendidikan akademik.
·       Mempermudah pendistribusian ikan konsumsi / benih kepada masyarakat / petani ikan, karena sulitnya transportasi bila harus mengambil langsung dari Balai Benih Ikan.
·       Menciptakan Lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
·       Tempat penelitian dan pengembangan ikan perairan umum jika diperlukan.
·       Mempersiapkan sarana dan prasarana bagi petani ikan / nelayan dan pihak swasta yang akan memanfaatkan fasilitas Pasar Benih Ikan untuk menampung ikan konsumsi dan ikan hias.
·       Memberikan konstribusi pendapatan asli daerah dari hasil sewa / retribusi ikan / benih


3. Pasar Benih Ikan (PBI) Tayan Hilir

      Pasar benih Ikan (PBI) merupakan unit pelayan Perikanan (UPP) yang berfungsi sebagai unit yang memberikan pelayanan antara lain :
·                      Tempat pemasaran /pendistribusian benih maupun ikan konsumsi baik dalam keadaan hidup, segar maupun olahan.
·                      Penampungan sementara pada saat pendistribusian kedaerah yang jauh.
·                      Tempat pemasaran / contact person bagi petani ikan dan pelaku kegiatan perikanan.
·                      Penghubung pembuatan Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan perizinan perikanan lainnya.

1.Lokasi Pasar Benih Ikan ( PBI )
Alamat                        : Jl. Raya Tayan – Meliau
Desa                : Pedalaman
Kecamatan      : Tayan Hilir
Kabupaten   :  Sanggau
           Propinsi    :  Kalimantan Barat
  1. Nama unit pelayanan : - Pasar Benih Ikan (PBI)
     Jenis ikan perairan umum yang dipasarkan /   di tampung :
-        Ikan hasil tangkapan dari nelayan di sungai kapuas.
-        Benih ikan dari Balai Benih Lokal atau perairan Umum.


3.   Aksesbilitas Lokasi          : Berada di tepi sungai kapuas.
      Alamat                              : Jalan Meliau – Tayan
      Desa / Kecamatan : Pedalaman Tayan Hilir.
      Kabupaten             : Sanggau
      Propinsi                            : Kalimantan Barat
      Jarak dari                         
             - Kabupaten Sanggau            : ± 100 Km
             - Kecamatan                                      : ±  1 Km   
             - Propinsi / Pontianak                        : ± 100 Km
             - Border Post / Negara Malaysia       : ±  135 Km
              - Melalui Jalan Trans Kalimantan.
4.   Kondisi PBI : - Luas Daerah                    : 0,5 Ha
                             - Konservasi Perikanan     : Danau Bekat, Danau Selatai
- Prasarana                          : Jalan Beraspal, fasilitas Negara, Listrik   Telekomunikasi (Indosat dan Telkomsel) 
5. Tujuan Pembangunan PBI  :
·       Merupakan tempat penampungan ikan hidup hasil tangkapan dari sungai baik ikan konsumsi maupun ikan hias.
·       Menampung benih ikan untuk dipasarkan kepada masyarakat.
·       Tempat magang / orientasi pembudidaya ikan / nelayan maupun lembaga pendidikan akademik
·       Memberikan konstribusi pendapatan asli daerah dari hasil sewa / retribusi ikan / benih.


·       Mempersiapkan sarana dan prasarana bagi petani ikan / nelayan dan pihak swasta yang akan memanfaatkan fasilitas Pasar Benih Ikan untuk menampung ikan konsumsi dan ikan hias.
·       petani ikan, karena sulitnya transportasi bila harus mengambil langsung dari Balai Benih Ikan.
·       Menciptakan Lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
·       Tempat penelitian dan pengembangan ikan perairan umum jika diperlukan.
6.  Kesiapan Proyek    :
     Lahan                                                         :  Ada (0,5 Ha)
     Kerangka Acuan Kerja                              :  Ada (Juknis / Juklak dari DKP)    
     Site Plan                                                    : Ada
     Amdal                                                        : Ada (Sederhana  Water Quality)
     Detail Design                                             : Ada
     Sosialisasi PBI / Dukungan Masyarakat   : Sudah disosialisasikan dan didukung oleh masyarakat.

        Petugas Pelayanan :

1.     Makmur





4.  Pasar Benih Ikan (PBI) Beduwai

 Nama Unit Pelayanan            :  Pasar Benih Ikan (PBI)Jenis Ikan yang di sediakan            :
a. Mas
b. Nila Merah / Gift
c. Bawal (Paku)
Aksebilitas Lokasi                 
Alamat                                    :  Jalan Kembayan – Entikong
Desa / Kecamatan                   :  Kasromego / Beduai
Kabupaten                               :  Sanggau
Propinsi                                  : Kalimantan Barat
  Kondisi PBI :
      - Luas Areal Keseluruhan       :  0,16 Ha
 -  Areal Utama                       :  -
 -  Areal Cadangan                  :  -
 -  Prasarana                          :Jalan Beraspal
 -  Fasilitas                            :  Listrik ( PLN ),  Komunikasi (Indosat, Telkomsel)
                                                    


NO
Jenis Bangunan
UKURAN
LUAS M2
JUMLAH
KONDISI

1.


2.


Kamar Jaga

Hatchery

8 x 7 m


15 x 10 m

54


150

1 Unit


1 Unit


Baik


Baik




















5. Pembangunan  Unit Pelayanan Perikanan ( Check Point ) Entikong.

      1.    Nama Kegiatan                                  :  UPP Border Post  Entikong
      2.   Jenis Pelayanan yang dilakukan       : 
           -  Pemberian Surat Keterangan Pengangkutan ( SKP )
            - Melakukan pengecekan terhadap mutu produk dan jumlah  ikan
               yang akan dieksport / import.

   3.   Lokasi Kegiatan                                 
v Alamat                           :   PPLB Entikong
v Kelurahan / Kecamatan     :  Entikong
v Kabupaten                      :  Sanggau
v Provinsi                          :  Kalimantan Barat.
4.   Aksebilitas lokasi       :  Sangat baik karena berada langsung di perbatasan  antara Malaysia dan  
                                     Indonesia.
Sarana yang ada     :  Pos pemeriksaan dengan sarana penunjang kegiatan     yang sangat sederhana.
Operasional         :  Operasional, namun belum menggunakan program manajemen pengendalian mutu terpadu (PMMT) sesuai standart Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).

5. Latar Belakang Pembangunan UPP Border Post Entikong.
v Arus pendistribusian hasil produk perikanan baik eksport maupun import cukup besar , yang berasal dari daerah pantai, penangkapan diperairan umum, ikan dari perhuluan maupun hasil budidaya.
v Mengacu pada Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten Sanggau untuk pengembangan kawasan perbatasan.
v Menyediakan sarana dan prasarana pendistribusian / pemasaran ikan yang refresentatif sesuai konsep “ Hazard Analysis and Critycal  Control Point ( HACCP ) atau Program Pengendalian Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) sehingga produk perikanan yang dipasarkan kekonsumen masih segar dan layak konsumsi.
v Mengoptimalkan pengembangan perikanan diKabupaten Sanggau.
6.  Tujuan Pembangunan UPP Border Post Entikong.
Ø  Merupakan sarana penyimpanan, pengolahan, pendistribusian dan pemasaran produk perikanan.
Ø  Merupakan bentuk pembinaan dan pelayanan kepada pelaku pasar, pengusaha, pembudidaya dan masyarakat sesuai konsep Pengendalian Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) terhadap mutu produk ikan secara modern sesuai perkembangan zaman.
Ø  Meningkatkan kewirausahaan ( Enter preneurship ) pada kelembagaan formal maupun non formal, pembudidaya dan nelayan sehingga terjalin kemitraan yang sehat.
Ø  Meningkatkan pangsa pasar ( Market Share ) dan menjaga stabilitas harga sesuai dengan mutu produk yang dihasilkan.

Ø  Membuka lapangan kerja dan kesempatan usaha kepadmasyarakat dibidang pembudidayaan, jasa dan transportasi.
Ø  Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) dari jasa fasilitas yang dipergunakan.

7.  Kesiapan Proyek :
Kerangka Acuan Kerja           : Ada ( Juklak dan Juknis dari Departemen Kelautan dan Perikanan )
Detail Design                          :  Belum ada
Sosialisasi                               :  Didukung penuh oleh pengusaha, pedagang.


8.   Usulan Fasilitas dan Dana yang diperlukan.

UPP Border Post Entikong yang akan dibangun berupa sarana dan prasarana sesuai dengan prioritas pembangunan perikanan di Kabupaten Sanggau yang dapat memenuhi standard minimal yaitu UPP (Check Point).



  1. Pasar Ikan
Bidang Perikanan telah membangun pasar ikan untuk memudahkan bagi pelaku usaha perikanan untuk memasarkan hasil atau produk perikanan. Untuk Tahun 2006 telah dibangun Pasar Ikan Barito yang terletak di kecamatan kapuas. Pada Tahun 2007 dibangun pasar Ikan yang berlokasi di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Entikong. Tahun 2008 Pembangunan Pasar Ikan di Kecamatan Kembayan.

1 comment:

UD MINA REJEKI said...

Pusat penyediaan benih ikan air tawar. Kami menyediakan benih ikan nila merah, nila hitam, bawal, lele, gurame dll. Khusus melayani pengiriman luar pulau jawa..,hub fajar di 085643494797 pin bb 294E3A24 klik www.udminarejeki.blogspot.com

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...