Monday 4 February 2013

KEBUTUHAN ZAT GIZI PAKAN IKAN KAKAP PUTIH

Pada dasarnya kebutuhan zat gizi ikan sangat tergantung pada jenis serta tingkatan stadianya.  Ikan pada  singkatan stadia dini (berusia muda)  umumnya  memerlukan komposisi pakan  dengan kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan stadia lanjut (berusia dewasa) karena pada tingkat  stadia dini zat  makanan tersebut difungsikan untuk mempertahankan hidup dan juga untuk pertumbuhannya.
Sifat fisik dan bentuk  pakan  yang  diberikan juga sangat  tergantung pada jenis ikan serta tingkatan stadia ikan yang dibudidayakan.  Jenis ikan yang hidup di dasar perairan, seperti udang dan lele, memerlukan pakan yang mudah tenggelam, sedangkan jenis ikan lainnya yang hidup di permukaan air memerlukan pakan yang dapat melayang serta tidak cepat tenggelam.  Dilihat dari bentuknya, ikan pada tingkatan stadia dini memerlukan pakan berbentuk tepung (powder) atau remah (crumble), sedangkan pada tingkatan stadia lanjut berbentuk pelet.

Kakap Putih  (Lates calcarifer)
Kakap putih termasuk hewan omnivera dengan kecenderungan karnivora. Dari analisis terhadap isi perut ikan yang ditangkap dialam, pakan kakap putih yang masih berukuran kecil (1—10 cm) terdiri dari plankton, udang; dan ikan kecil,  sedangkan kakap putih yang berukuran besar (lebih 20 cm) terdiri dari 70% udang-udangah dan 30% ikan kecil.





Kebutuhan zat gizi kakap putih seperti tercantum dalam Tabel 1.
TABEL 1. KEBUTUHAN ZAT GIZI KAKAP PUTIH
Zat Gizi
Stadia/Umur/Ukuran
Kebutuhan (%)
Referensi
Protein

Asam amino esensial
-   Agrinin
-   Lisin
-   Metionin
-   Triptofan
Lemak
Karbohidrat
Vitamin
Mineral
Juvenil
Besar





Semua ukuran
Semua ukuran
43
50

3,6
4,5
2,35
0,5
10
20 – 25
-
-
-


-



-
-
-
-
Sumber : Bautista, et al (1994)
Pemberian pakan buatan kakap putih tergantung pada ukuran ikan yang dipelihara.   Untuk ikan dengan berat kurang dari 100 g diberikan sebanyak 8 – 10 %  dari berat total ikan yang dipelihara per hari, sedangkan untuk  ikan dengan berat lebih dari  100 g sebanyak 3 - 4 % dari berat total ikan yang dipelihara.
Frekuensi pemberian pakan juga tergantung pada ukuran ikan. Frekuensi pemberian pakan ikan yang berukuran kecil adalah 3 – 4 kali per  hari,  sedangkan  ikan  yang  besar  hanya  2  kali  per  hari. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.

Referensi:
http://www.maslakon.com/2011/05/teknik-jurus-jitu-mancing-ikan-kakap.html
Sahwan M. F., 1999.  PAKAN IKAN DAN UDANG (Formulasi, Pembuatan, Analisis Ekonomi). Penebar Swadaya, Jakarta.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...