Wednesday 18 April 2012

POTENSI PERIKANAN KOTA BANJARMASIN


Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang.  Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito.  Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.  Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus.  Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.  Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 72 km² ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
1.      Batas Wilayah Kota Banjarmasin

Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut :
Ø Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Alalak (seberangnya Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.

Ø Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar.

Ø Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Barito Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala.

Ø Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Kertak Hanyak, Kabupaten Banjar.


2.      Iklim Kota Banjarmasin
         Kota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau.  Curah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.400 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600-3.500 mm, jumlah hari hujan dalam setahun kurang lebih 150 hari dengan suhu udara yang sedikit bervariasi, sekitar 26 °C.  Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis.  Angin Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada musim kemarau.  Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November–April.  Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang panjang.  Curah hujan tahunan rata-rata sampai 2.628 mm dari hujan per tahun 156 hari.  Suhu udara rata-rata sekitar 25 °C - 38 °C dengan sedikit variasi musiman.  Fluktuasi suhu harian berkisar antara 74-91%, sedangkan pada musim kemarau kelembabannya rendah, yaitu sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.

Tabel Jumlah Curah Hujan (mm)
Tahun 2008 – 2010

No
Bulan
2008
2009
2010
( 1 )
( 2 )
( 3 )
( 4 )
( 5 )
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
345
275,7
242,5
258,6
155,4
163,9
256,1
172,3
142,3
310,1
406,5
434,1
402,2
322,9
267,4
208,2
201,4
121,0
256,1
56,0
50,0
190,9
348,3
356,4
407,2
233,1
357,5
396,2
197,4
301,8
95,5
132,4
243,4
371,4
418,1
414,4

Rata-rata
278,71
214,3
297,4
v    Sumber  :  Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin







Tabel Jumlah Hari Hujan
Tahun 2008 – 2010

No
Bulan
2008
2009
2010
( 1 )
( 2 )
( 3 )
( 4 )
( 5 )
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
19,00
15,00
20,00
14,00
11,00
11,00
19,00
16,00
12,00
7,00
24,00
23,00
23
18
15
16
12
9
19
4
2
12
20
18
22
13
19
18
15
17
16
13
18
21
22
23

Rata-rata
19,92
14
18
v   Sumber  :  Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin

3.      Fungsi dan Penggunaan Tanah Kota Banjarmasin
         Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin.  Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.  Penggunaan tanah di Kota Banjarmasin tahun 2003 untuk lahan pertanian seluas 2.962,6 ha, industri 278,6 ha, perusahaan 337,3 ha, jasa 486,4 ha dan tanah perumahan 3.135,1 ha.  Dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya lahan pertanian cenderung menurun, sementara untuk lahan perumahan mengalami perluasan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.  Luas optimal Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebuah kota adalah 30% dari luas kota, sedangkan kota Banjarmasin hanya memiliki 10 sampai 12% RTH saja.


4.      Sungai Kota Banjarmasin
         Sungai menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga Banjarmasin mendapat julukan "kota seribu sungai" meski sungai yang mengalir di Banjarmasin tidak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi.  Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada 2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal 60 sungai. Penataan kota Banjarmasin semestinya penataan daratan harus mengikuti penataan sungai, artinya penataan sungai yang didahulukan baru penataan daratan.Berikut adalah beberapa nama sungai yang mengaliri Kota Banjarmasin.
Tabel Nama dan Panjang Sungai di Kota Banjarmasin
Tahun 2010

No
Sungai
Panjang ( km )
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Barito
Martapura
Anjir Mulawarman
Kuin
Pangeran
Pelambuan
Alalak
Basirih
Andai
Teluk Dalam
Duyung
Banyiur SP
Pekapuran
Pemurus
Miai
Awang
Tatah Belayung
Kelayan
Simpang Jelai
Liang Anggang
Pengambangan
Kerokan
Bagau
Tungku
Guring
Antasan Raden
Surgi Mufti
Jingah
Gardu
Airmantan
Pacinan
Bilu
Lulut
Saka Permai
Veteran
Kuripan
Kidaung
Mawar
Pasar Lama
Sudirman
Pasar Kamboja
11,50
17,00
2,90
3,10
3,30
1,38
11,90
1,50
2,10
2,20
2,02
1,25
2,54
3,00
1,25
1,60
2,60
4,40
2,30
1,50
1,10
0,63
2,10
1,01
3,20
0,57
0,65
1,80
1,90
1,80
0,97
0,74
1,10
1,40
3,40
0,70
1,80
0,70
0,40
0,35
0,57
v   Sumber  :  Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin


5.      Demografi Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin terdiri atas 5 kecamatan, yaitu:
  1. Banjarmasin Barat memiliki luas ± 13,37km²
  2. Banjarmasin Selatan memiliki luas ± 20,18 km²
  3. Banjarmasin Tengah memiliki luas ± 11,66 km²
  4. Banjarmasin Timur memiliki luas ±  11,54 km²
  5. Banjarmasin Utara memiliki luas ±  15,25 km²


Tabel Nama Ibu Kota Kecamatan dan Jumlah Kelurahan per Kecamatan
No
Kecamatan
Ibu Kota Kecamatan
Jumlah Kelurahan
01
02
03
04
05
Banjarmasin Selatan
Banjarmasin Timur
Banjarmasin Barat
Banjarmasin Tengah
Banjarmasin Utara
Kelayan Selatan
Kuripan
Pelambuan
Teluk Dalam
Alalak Utara
12
9
9
12
10

Kota Banjarmasin
-
52
 
Grafik 1. Komposisi Luas Wilayah di Kota Banjarmasin












Jumlah penduduk di wilayah ini dapat diperincikan sebagai berikut:
Tabel Jumlah Penduduk Banjarmasin tahun 2010
No.
Kecamatan
Luas (km²)
Jumlah
Rumah Tangga
Jumlah Penduduk
1
20,18
37.169
146.068
2
11,54
29.613
111.912
3
13,37
37.774
143.461
4
11,66
23.889
91.700
5
15,25
36.600
132.340
Jumlah
165.045
625.481
Perkembangan populasi penduduk Banjarmasin.
No.
Tahun
Populasi
1
1780
2.300 jiwa
2
1920
41.661 jiwa
3
1930
57.822 jiwa
4
1990
481.371 jiwa
5
2000
527.724 jiwa
6
2005
589.115 jiwa
7
2010
625.395 jiwa

6.      Kondisi Topografi dan Geologi

            Kota Banjarmasin terletak dekat muara Sungai Barito dan dibelah dua oleh Sungai Martapura, sehingga seolah-olah Kota Banjarmasin menjadi 2 bagian.  Kemiringan tanah antara 0,13% dengan susunan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan alluvium yang terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak.

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...